Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir kritis matematika antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pembelajaran saintifik. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dengan siswa kelas VIII H berjumlah 29 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII I yang terdiri dari 29 orang siswa sebagai kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil posttest kelas eksperimen 70,7 dan rata-rata posttest kelas kontrol adalah 61,10. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji-t dengan taraf nyata (?) = 5% didapat angka sig.(2-tailed) = 0,002 <  0,05 dan  = 2,955 >   = 2,005 Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematika antara model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis matematika dengan pembelajaran saintifik di kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu.

Kata kunci : Kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Keywords

Critical thinking skills guided inquiry learning model

Article Details

Author Biography

Helvita Frasselia Charolina, Prodi S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu

Nama Helvita Frasselia Charolina umur 22 tahun merupakan mahasiswa tingkat akhir di universitas bengkulu angkatan 2015, saat ini telah menyelesaikan ujian skripsi, asal padang guci kabupaten kaur . anak pertama dari 4 bersaudara.
How to Cite
Charolina, H. F., Susanta, A., Muchlis, E. E., & Utari, T. (2021). PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA BENGKULU. Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JP2MS), 5(3), 347–358. https://doi.org/10.33369/jp2ms.5.3.347-358

References

  1. Aqib, Zainal dan Ali Murtadlo.2016. Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
  2. Daryanto dan Saiful Karim. 2017. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
  3. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
  4. Hutajalu, M. 2010. Pengaruh Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa SMA melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.Jurnal,(Online),(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/ viewFile/3626/2217) diakses 19 Desember 2018.
  5. Isrok’atun, dan Amelia Rosmala. 2018. Model-Model Pembelajaran Matematika. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Lestari, Karunia E dan M Ridwan Yudhanegara. 2017. Penelitian pendidikan Matematika. Bandung : PT Refika Aditama
  7. Rizki,Lidya Dita,Dkk. Perbandingan Hasil Belajar Antara Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Manipulatife Dengan Pembelajaran Konvensional. Jurnal JP2MS(Online), Vol. 1,No.1,(Https://Ejournal.unib.ac.id./index.php/JPPMS/Issue/Archive), Diakses 10 Juli 2019.
  8. Sugiyono. 2017. Statistik untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta
  9. Sugiyono. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung : Alfabeta
  10. Suwarma, Dina Mayadiana. 2009. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Suatu Alternatif Pembelajaran. Jakarta: Cakrawala.