Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman telur ayam ras dalam air rebusan daun melinjo terhadap karakteristik organoleptik, warna kuning, pH dan total mikroba telur ayam ras. Penelitian ini menggunakan 180 butir telur ayam ras. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan lama penyimpanan 14 dan 21 hari. Perlakuan terdiri atas P0 = 0%, P1 = 15%, P2 = 30%, P3 = 45% air rebusan daun melinjo (Gnetum gnemon L). Variabel yang diamati yaitu organoleptik meliputi bau, tekstur dan rasa, warna kuning; pH dan total mikroba isi telur. Data organoleptik dianalisis secara deskiptif. Data warna kuning telur, pH dan total mikroba dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT jika terdapat perbedaan. Hasil pengujian mutu hedonik dan hedonik bau menunjukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 penyimpanan 21 hari mempengaruhi nilai dan kesukaan bau telur mentah maupun masak. Hasil pengujian mutu hedonik dan hedonik tekstur menunjukkan bahwa semua perlakuan pada penyimpanan 14 dan 21 hari tidak meningkatkan nilai dan kesukaan tekstur putih telur maupun kuning telur. Hasil pengujian mutu hedonik dan hedonik rasa menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan P3 penyimpanan 14 hari dan semua perlakuan pada penyimpanan 21 hari mempengaruhi nilai dan kesukaan rasa putih telur maupun kuning telur. Hasil pengujian warna menunjukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 penyimpanan 14 hari serta perlakuan P1, P2 dan P3 penyimpanan 21 hari dapat meningkatkan warna kuning telur. Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa lama penyimpanan menyebabkan terjadinya peningkatan nilai pH. Hasil pengukuran TPC menunjukkan bahwa lama penyimpanan menyebabkan terjadinya kenaikan nilai TPC.

Keywords

melinjo organoleptik telur total mikroba

Article Details

References

  1. [AOAC] Association of Official Analytical Chemistry. 2005. Official methods of analysis. Washington DC (US): Association of Official Analytical Chemistry.
  2. Aditama. 2005. Mempelajari Sifat – Sifat Melinjo Selama Penyimpanan dengan Menggunakan Gamping. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  3. BSNI. 2008. Badan Standar Nasional Indonesia : Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susus, serta Hasil Olahannya SNI 2897-2008. Badan Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
  4. Cooper dan Emory. 1996. Metode Penelitian. Erlangga. Jakarta
  5. Fahrullah. 2012. Pengaruh Penggunaan Probiotik Komersial dan Lama Penyimpanan terhadap Nilai Haugh Unit Telur Asin. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.
  6. Hajrawati, M. Aswar. 2011. Kualitas interior telur ayam ras dengan penggunaan larutan daun sirih (Piper betle) sebagai bahan pengawet. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Makasar
  7. Harahap, E.U. 2007. Kajian pengaruh bahan pelapis dan teknik pengemasan terhadap perubahan mutu telur ayam buras selama transportasi dan penyimpanan. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor
  8. Haryoto. 2010. Membuat Telur Asin. Kanisius, Yogyakarta.
  9. Indrawan, I.G., I.M. Sukada, I.K. Suada. 2012. Kualitas Telur dan Pengetahuan Masyarakat tentang Penanganan Telur di Tingkat Rumah Tangga. Artikel Telur. ISSN: 2301-784.
  10. Ismarani. 2012. Potensi Senyawa Tanin dalam Menunjang Produksi Ramah Lingkungan. CEFARS : Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, 3(2): 46-55.
  11. Karmila, M., Maryati, Jusmawati. 2010. Pemanfaatan Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.), sebagai Alternatif Pengawetan Telur Ayam Ras. FMIPA.UNM. Makassar.
  12. Kartika dan Bambang. 2001. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antara Universitas Pangan dan Gizi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
  13. Larmond, E. 1970.Methods for Sensory Evaluation of Food. Food Research Institute. Central Experiment Farm. Ottawa
  14. Lestari, S., R. Malaka, S. Garantjang. 2012. Pengwetan telur dengan perendaman ektrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.). Jurnal Sains dan Teknologi, 13(2): 184-189.
  15. Lupitasari, C., R. Somanjaya, O. Imanudin. 2017. Uji tingkat kesukaan telur ayam ras hasil perendaman menggunakan ekstrak daun melinjo. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan, 5(1): 104 – 113.
  16. Muchtadi, T.R, F. Ayustaningwarto, Sugiyono. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta, Bandung.
  17. Riyanto, A. 2001. Sukseskan Menetaskan Telur Ayam: Andromedia Pustaka, Jakarta
  18. Santoso, U. 2007. Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Katuk terhadap Kualitas Telur dan Berat Organ Dalam. Jurnal Sain Peternakan Indonesia , 5(1): 5-10.
  19. Soekarto, S. T. 2013. Teknologi Penanganan dan Pengolahan Telur. Alfabeta, Bandung.
  20. Soekarto, S.T. 2000. Pangan Semi Basah, Keamanan dan Potensinya dalam Perbaikan Gizi Masyarakat. Seminar Teknologi Pangan IV, Bogor.
  21. Stadelman, W. J., O.J. Cotteril. 1995. Egg Science and Technology. The 4th Edition. Food Product Press, An Imprint of The Haworth Press. New York.
  22. Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.
  23. Yulianto, R.R. 2013. Formulasi Produk Minuman Herbal Berbasis Cincau Hitam (Mesona Palustris), Jahe (Zingiber officinale), dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanni). Jurnal Pangan dan Agroindustri 1(1):65-77.