Main Article Content

Abstract

Beef cattle farming is a crucial sector that substantially influences increasing rural household income.In Senyerang District, Tanjung Jabung Barat Regency, this potential has not been fully optimized.Several obstacles still persist, including limited capital access, feed availability, government support,land resources, and prevailing sociocultural conditions within the community. Therefore, it isnecessary to assess the extent of farmers’ interest in managing beef cattle farming. This study aims todescribe the level of farmers’ interest in beef cattle farming by analyzing six key aspects: economicvalue, capital, feed, land, sociocultural factors, and the role of government. The research was carriedout in April 2025 using a survey method with a descriptive quantitative approach. Data were collectedthrough questionnaires based on a Likert scale (1–3) and analyzed descriptively. A total of 52respondents were selected through purposive sampling, with the criterion of having receivedgovernment cattle assistance between 2010 and 2025. The study results indicate that the farmers’level of interest is categorized as high. Economic value, ease of feed acquisition, and land availabilitywere the most positively perceived factors. The long-established tradition of livestock rearing in thecommunity also contributes to the sustainability of this activity. However, some farmers still facechallenges related to capital. In conclusion, farmers in Senyerang District show a strong interest indeveloping beef cattle farming. These findings are expected to serve as a reference for relevantstakeholders in identifying regional potential and supporting sustainable livestock development.

Keywords

Farmer Interest Beef Cattle Farming Government's Role

Article Details

References

  1. Afriani, H., N. Idris, dan F. Fatati. 2014. Minat dan motivasi peternak untuk mengembangkan ternak sapi pada kawasan perkebunan kelapa sawit di Propinsi Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 17(2), 77-83.
  2. Aji, A. W., dan S. P. Listyaningrum. 2021. Pengaruh modal usaha, lokasi usaha, dan teknologi informasi terhadap pendapatan umkm di Kabupaten Bantul. JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia), 6(1): 87-102.
  3. Ali, A., A. Suarda, dan A. Astati. 2018. Analisis kelayakan usaha peternakan sapi potong pedesaan di Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 4(2), 149-166.
  4. Amik. K. dan M. A. Firmansyah. 2006. Kajian teknologi usahatani jagung dilahan kering Kalimantan Selatan. Jurnal pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian 8(1): 39-54.
  5. Bahar, S. 2016. Teknologi pengelolaan jerami jagung untuk pakan ternak ruminansia. Buletin Pertanian Perkotaan, 6(2): 23-29.
  6. Dalimunthe, M. I. 2020. Pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap pemahaman akuntansi pada mahasiswa prodi akuntansi di Universitas Medan Area. Jurnal Mutiara Akuntansi, 5(2): 99-108.
  7. Dewi, N. P. M., dan T. Utari. 2014. Pengaruh modal, tingkat pendidikan dan teknologi terhadap pendapatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 3(12): 577-585.
  8. Dwiyanto, K. 2008. Pemanfaatan sumber daya lokal dan inovasi teknologi dalam mendukung pengembangan sapi potong di Indonesia. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 1(3): 173-188.
  9. Hayati, H. 2019. Pengelolaan kandang kolektif oleh kelompok ternak sapi potong di Desa Rensing Bat, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Skripsi, Universitas Hamzanwadi.
  10. Herlinda, S. 2007. Arahan penataan kawasan penyebaran dan pengembangan peternakan sapi potong Di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana, Institute Pertanian Bogor, Bogor.
  11. Hidayat, A. G., T. Haryati, dan R. Ratnah. 2020. Strategi pengembangan ips melalui konsep waktu, perubahan dan kebudayaan sebagai transmisi kewarganegaraan dalam pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPS, 10(2): 128-133.
  12. Hidayat, A. N. 2018. Analisis faktor yang mempengaruhi minat warga dalam mengembangkan ternak sapi potong (Studi Kasus: Nagori Tempel Jaya, Kcematan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun). Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Medan Area..
  13. Istinganah, N. F., dan W. Widiyanto. 2020. Pengaruh modal usaha, tingkat pendidikan, dan karakteristik wirausaha terhadap perkembangan UKM. Economic Education Analysis Journal, 9(2): 438-455.
  14. Mulyadi, D., T. Kusmayadi, T. Rohayati, E. Herawati, dan I. Hadist. 2019. Analisis minat masyarakat terhadap usaha ternak kambing di kecamatan cisewu kabupaten garut (analysis of community interest in goat livestock business in cisewu district garut regency). Janhus jurnal ilmu peternakan journal of animal husbandry science, 4(1). 22-30.
  15. Ningrum, S. N. J. E. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi di indonesia. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
  16. Panoga, Y., D. Suherman, dan B. Brata. 2018. Analisis tata luas lahan dan iklim terhadap pengembangan ternak sapi potong Di Pulau Enggano, Bengkulu Utara. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(1): 89-100.
  17. Priyanto, D. 2016. Strategi pengembalian Wilayah Nusa Tenggara Timur sebagai sumber ternak sapi potong. Jurnal Litbang Pertanian, 35(4): 167-178.
  18. Rumiyani, T. dan M. D. I. Hamdani. 2017. Status sosial ekonomi peternakan kambing peranakan ettawa di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Peternakan Terpadu. Vol. 5(2): 44-48.
  19. Rusadi, D. S. 2015. Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Minat Pemuda Dalam Beternak Sapi Potong Di Desa Bonto Cinde Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makasar, 2(4), 15.
  20. Sahala, J., A. Nahak, M. Banu, dan A. A. Dethan. 2025. Karakteristik peternak sapi potong rakyat di Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka. Innovative: Journal Of Social Science Research, 5(2), 2228-2244.
  21. Saleh, S. 2013. Kearifan lokal masyarakat kaili di sulawesi tengah. Jurnal Academic. Fisip, Universitas Tadulako.5(2)1411-3341.
  22. Salo, E. S., R. Lolotandung, dan H. Tulak. 2019. Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar IPS Siswa di SDN 3 Toraja Utara, Kabupaten Toraja Utara. Elementary Journal, 1(2): 1-11.
  23. Setiawan, A. N., N. H. Istiqomah, P. Imelda, dan W. Kuntari. 2025. Pengaruh aspek sosial, ekonomi, dan manajemen pakan terhadap pengembangan usaha sapi potong. AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan, 7(1), 1-9.
  24. Setyowati, N. 2011. Strategi pengembangan subsektor peternakan dalam rangka memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Boyolali. Jurnal Sains Peternakan, 9 (1): 32-40.
  25. Simatupang, P. dan U. H. Prajogo. 2004. Daya saing usaha peternakan menuju 2020. Wartazoa, 4(2): 45-57.
  26. Sitindaon, S. H. 2013. Inventarisasi potensi bahan pakan ternak ruminansia di Provinsi Riau. Jurnal Peternakan, 10(1).
  27. Soedjana, T. D. 2005. Prepalenesi usaha ternak tradisional dalam perspektif peningkatan produksi ternak nasional badan litbang pertanian. Jurnal Litbang Pertanian 24(1): 10-18.
  28. Soekanto, S. 2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru, Rajawali Pers, Jakarta.
  29. Sudarmaji, A., E. Widyastuti, dan B. Prasetyo. 2007. Peningkatan produktivitas peternakan sapi melalui peningkatan akses terhadap sumber daya dan layanan kesehatan hewan. Jurnal Agribisnis Dan Pengembangan Wilayah, 8(1): 45-56.
  30. Syardiansah. 2016. Hubungan motivasi belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah pengaturan manajemen. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 5(1): 440-448.
  31. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
  32. Warsito, W. 2019. Peningkatan minat belajar matematika kelas iv melalui alat peraga layang-layang. Jurnal Sinetik, 2(2): 242-248.