Main Article Content

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of maggot meal (Hermetia illucens) inclusion in the diet on the carcass quality of quartered male layer chickens. A Completely Randomized Design was used, consisting of four treatments with five replications, each replication using eight Lohmann Brown male layer chickens. The treatments differed in the inclusion levels of maggot meal: 0% (P0), 4% (P1), 8% (P2), and 12% (P3). Observed variables included slaughter weight, carcass weight, carcass percentage, abdominal fat percentage, meat color, meat bone ratio, cooking loss, and drip loss. Data were analysed using Analysis of Variance, and significantly different results (P<0.05) were further tested using Duncan’s Multiple Range Test to determine differences among treatments. The results showed that maggot meal inclusion had no significant effect (P>0.05) on carcass percentage, abdominal fat percentage, meat bone ratio, and drip loss. However, it significantly affected (P<0.05) slaughter weight, carcass weight, meat color score, and cooking loss. Slaughter weight, carcass weight, and meat color scores in P0, P1, and P2 were higher than in P3, while cooking loss in P0, P1, and P2 was lower than in P3. It can be concluded that maggot meal inclusion up to 8% does not reduce the carcass quality of quartered male layer chickens, whereas 12% inclusion decreases slaughter weight, carcass weight, and meat color score, and increases cooking loss without affecting drip loss.

Keywords

Male Layer Chicken Carcass Quality Maggot Meal

Article Details

References

  1. Aedah, S, M., H. B. Djoefrie dan G. Suprayitno. 2016. Faktor-faktor yang memengaruhi daya saing industri unggas ayam Kampung (Studi Kasus PT Dwi dan Rachmat Farm, Bogor). Manajemen IKM, 11(2): 173-182.
  2. Caligiani, A., Marseglia, A. Leni, S. Baldassarre, L. Maistrello, A. Dossena dan S. Sforza. 2017. Composition of black soldier fly prepupae and systematic approaches for exraction and fractionation ofproteins, lipids and chitin. Food Res Int, 105:8112- 820.
  3. Dengah, S.P., J. F. Umboh, C. A. Rahasia dan Y. H. S. Kowel. 2016. Pengaruhpenggantian tepung ikan dengan tepung maggot (Hermetia illucens) dalam ransumterhadap performans Broiler. Jurnal Zootek, 36(1):51-60.
  4. Devhara, A. 2022. Pengaruh substitusi KLK dengan tepung maggotBSF (Hermetia illucens) dalam ransum terhadap kualitas telurayam Ketarras. Jurusan Peternakan, FakultasPertanian Universitas Bengkulu.
  5. Direktorat Jenderal Peternakan. 2010. Pedoman Umum Restrukturisasi Perunggasan melalui Pengembangan Budidaya Unggas Di Pedesaan (Village Poultry Farming). Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan.
  6. Fadilah, R., A. Iswandaridan, Polana. 2007. Beternak Unggas Bebas Flu Burung. Agromedia Pustaka, Jakarta.
  7. Fahmi,M. R. dan H. S. Subamiya. 2007.Potensi maggotsebagai sumberprotein alternatif. Prosiding Seminar Nasional Perikanan II. UGM.
  8. Fijana, M. F. 2012. Pengaruh proporsi pemberian pakan pada siang malam hari dan pencahayaan pada malam hari terhadap produksi karkas Broiler. Animal Agriculture Journal, 1(1): 1-24.
  9. Hartadi, H. S., Reksohardiprojo dan A. D. Tilman. 2017. Tabel KomposisiPakanuntuk Indonesia. Cetakan ke IV. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
  10. Haryadi. D. R., R. Sutrisna dan T. Kurtini. 2015. Pengaruh pemberian ransum berserat kasar beda terhadap bobot hidup dan karkas ayam jantan tipe medium umur 8 minggu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(2): 85-91.
  11. Imamudin, U., Atmomarsono dan M. H. Nasoetion. 2012. Pengaruh berbagai frekuensi pemberian pakan pada pembatasan pakan terhadap produksi karkas ayam broiler. Animal Agricultural Journal, 1(1): 87-98.
  12. Kartikasari, L. R., B. S. Hertanto, I. Santoso dan A. M. P. Nuhriawangsa. 2018. Kualitas fisik daging ayam Broiler yang diberi pakan berbasis jagung dan kedelai dengan suplementasi tepung purslane (Portulaca oleracea). Jurnal Teknologi Pangan, 12(2): 64-71.
  13. Kurniati, S., U. Santoso, dan Y. Fenita. 2020. Pengaruh penggunaan tempe dedak dan tape dedak dalam ransum terhadap karakteristik organoleptic daging Broiler. Buletin Peternakan Tropis, 1(2):73-79.
  14. Kususiyah dan D. Kaharuddin. 2006. Respon produksi telur itik Talang Benih pada level protein ransum berbeda serta kajian kualitas telur dengan CPO sebagai sumber karoten. Laporan penelitian. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
  15. Kususiyah. 2011. Performans pertumbuhan ayam Peraskok sebagai ayam potong belah empat serta nilai income over feed and chick cost. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 6(2):83-87.
  16. Lestari, E., Sunarno, Kasiyati dan M. A. Djaelani. 2020. Efek bahan aditif tepung kelor terhadap biomassa organ visceral ayam Petelur jantan. Journal Systems, 14(9): 3215–3230.
  17. Oktaviana, D., Zuprizal dan E. Suryanto. 2010. Pengaruh penambahan ampas virgin coconut
  18. oil dalam ransumterhadap performans dan produksikarkas ayam broiler. Buletin Peternak, 34:159-164.
  19. Putranto, H. D., N. F. Aziz, U. Santoso, Kususiyah dan E. Sutrisno. 2021. Pemberian tepung katuk dan dampaknya terhadap parameter mutu karkas ayam Kampung Betina. Buletin Peternakan Tropis, 2(2): 140-148.
  20. Rambet, V., J. F. Umboh, Y. L. R. Tulung dan Y. H. S. Kowel. 2016. Kecernaan protein dan energi ransum broiler yang menggunakan tepung maggot (Hermetia illucens) sebagai pengganti tepung ikan. Jurnal Zootek, 36(1):13-22.
  21. Santoso, U. 2014. Katuk Tumbuhan Multi Khasiat. Badan Penerbit Fakultas Pertanian (BPFP) Universitas Bengkulu. Bengkulu
  22. Setiadi, D., K. Nova dan S. Tantalo. 2012. Perbandingan bobot hidup, karkas, giblet, dan lemak abdominal ayam jantan tipe medium dengan strain berbeda yang diberi ransum komersial Broiler. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 1(2): 1-7.
  23. Singarimbun, J. F., L. D. Mahfuds dan E. Suprijatna. 2013. Pengaruh pemberian pakan dengan level protein berbeda terhadap kualitas karkas hasil persilangan ayam Bangkok dan ayam Arab. Animal Agriculture Journal, 2(2): 15–25.
  24. Soeparno. 2015. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.