PLTA Pikohidro untuk Masyarakat Desa Batu Layang Kabupaten Bengkulu Utara

Penulis

  • Angky Puspawan Universitas Bengkulu
  • Helmizar Universitas Bengkulu
  • Mohammad Anshori Universitas NU Sunan Giri Bojonegoro

Kata Kunci:

Pikohidro, energi listrik, terpencil, masyarakat

Abstrak

Daerah terpencil merupakan kawasan pedesaan yang terisolasi dari pusat pertumbuhan
atau daerah lain akibat tidak memiliki atau kekurangan sarana (infrastruktur) perhubungan
darat, sehingga menghambat pertumbuhan atau perkembangan kawasan. Masyarakat yang
tertinggal di daerah terpencil merupakan masyarakat dengan tingkat penghasilan jauh dibawah
rata-rata penghasilan yang dimiliki oleh masyarakat lain yang tinggal di daerah dengan akses
pembangunan dan transportasi yang lebih baik. Dalam meningkatkan mutu kehidupan dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan, tidak dipungkiri energi listrik memiliki peranan
yang sangat besar. Kesediaan listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk mendorong
peningkatan produktivitas ekonomi, sarana pendidikan dan kesehatan serta akan membentuk
lapangan kerja baru. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di kawasan terpencil maka solusi
terbaik adalah membangun PLTA Pikohidro. Penentuan dan pemilihan PLTA Pikohidro
dikarenakan keuntungannya yaitu biaya perawatan yang terjangkau oleh kemampuan
masyarakat terpencil, estimasi biaya investasi, kemudahan dalam pengelolaan perawatan dan
pemeliharan, dan efisiensi letak/posisi pembangkit Listrik dengan rumah warga yang dialiri
listrik. Kegiatan pengabidian kepada masyarakat ini mendapat respon dan antusias baik dari
masyarakat Desa Batu Layang Kabupaten Bengkulu Utara

Diterbitkan

2024-05-31

Cara Mengutip

Puspawan, A., Helmizar, & Anshori, M. (2024). PLTA Pikohidro untuk Masyarakat Desa Batu Layang Kabupaten Bengkulu Utara. Dharmakayana, 1(1), 11–14. Diambil dari https://ejournal.unib.ac.id/dharmakayana/article/view/36173