Main Article Content

Abstract

Penggunaan lahan pertanian penduduk sebagian besar digunakan untuk persawahan dan kebun untuk kebutuhan keluarga yang ditanam sayuran seperti cabai tomat, terong, dan lain-lain.  Teknik budidaya cabai yang dilakukan masih sangat tradisional dan didominasi oleh serangan hama dan penyakit sehingga produktivitasnya sangat rendah.  Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan maupun kebun dengan teknologi budidaya cabai dengan sistem tanam kombinasi.  Kegiatan pengabdian masyarakat dengan topik “Penerapan Budidaya  Cabai dengan Sistem Tanam Kombinasi” dilaksanakan di Kelompok Tani Wanita Anggrek, Kelurahan Pematang Gubernur, pada bulan Agustus-November 2022. Penerapan budidaya cabai diterapkan di kebun masyarakat sebagai damplot KWT Anggrek  Pematang Gubernur. Pelaksanaan kegiatan melibatkan mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi sebagai bentuk pembelajaran dalam transfer teknologi kepada masyarakat sebelum mereka terjun langsung ke masyarakat dalam melaksanakan program KKN.  Metode pengabdian dalam bentuk penyuluhan menyampaikan topik materi dan dilanjutkan dengan tanya jawab dan demplot di kebun masyarakat setempat. Penyampaian materi mulai dari pembibitan sampai panen. Kemudian dilanjutkan dengan membuat damplot dan peragaan cara menanam cabai dengan teknologi kombinasi beberapa varietas hibrida. Wawasan dan pengetahuan ibu-ibu KWT Anggrek semakin luas dari kegiatan pengabdian masyarakat tentang budidaya cabai dengan sistem tanam kombinasi, sehingga dapat mengurangi serangan hama dan penyakit, mengurangi penggunaan pestisida.  Hasil panen dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga dan mengurangi biaya bumbu dapur untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan dari hasilnya dapat menambah income keluarga. Untuk dapat berwirausaha secara mandiri diperlukan arahan secara kontinyu terutama bimbingan dalam mengolah hasil panen dengan berbagai macam olahan yang bernilai ekonomi dan dapat dipasarkan dengan jangkauan lebih luas.

Keywords

Budidaya Sistem Kombinasi Cabai KWT Anggrek

Article Details

Author Biography

Reny Herawati, Universitas Bengkulu

How to Cite
Herawati, R., Ganefianti, D. W., & Romeida, A. (2023). Penerapan Budidaya Cabai Dengan Sistem Tanam Kombinasi Pada Kelompok Wanita Tani Anggrek Pematang Gubernur Kota Bengkulu. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 21(1), 15–24. https://doi.org/10.33369/dr.v21i1.27704

References

  1. Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia 2017. http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 10 Maret 2019.
  2. Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. (2015). Statistik Produksi Komoditas Sayur. http://hortikultura.pertanian.go.id/. Diakses pada tanggal 10 Maret 2019.
  3. Ganefianti, D. W., Arianti, N. N., Sutrawati, M., Saputra, H. E., Fahrurrozi, F., & Herawati, R. (2019). Superiority test of mixed-cropping models for chili pepper hybrid varieties through participatory plant breeding. International J Agric Technol, 15(6), 879-890.
  4. Harpenas, A. dan Dermawan, R. (2010). Budidaya Cabai Unggul. Swadaya, Jakarta.
  5. Hayati, E., Mahmud, T., dan Fazi, R. (2016). Pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Jurnal Floratek, 3(7):173-181.
  6. Ngatimin. (2005). Pengaruh pola tanam campuran beberapa varietas padi terhadap populasi dan intensitas serangan beberapa hama tanaman padi. Jurnal sains dan teknologi, 2(2): 85-89.
  7. Putri, O. S. D., Sastrahidayat, I.R. dan Djauhari, S. (2014). Pengaruh Metode Inokulasi Jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (Sacc) terhadap Kejadian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Jurnal HTP, 2(3): 74-81.
  8. Sastrahidayat, I. R. (2017). Penyakit Tumbuhan yang Disebabkan oleh Jamur. Universitas Brawijaya Press, Malang.
  9. Suryaningsih, A., Sutarya, R., Duriant, A.S. (1996). Penyakit tanaman cabai merah dan pengendaliannya Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Lembang, Bandung. Hal 64-84.
  10. Soetiarso, T.A. dan Setiawati, W. (2010). Kajian teknis dan ekonomis system tanam dua varietas cabai merah di dataran tinggi. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Jurnal Horti, 20(3): 284-298.
  11. Syukur, M., Yunianti R., dan Dermawan, R. (2012). Sukses Panen Cabai (Capsic annuum L.) Tiap Hari. Penebar Swadaya, Jakarta.