Main Article Content

Abstract

Kelurahan Kemumu RT.03/RW.02, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, memiliki potensi sumber daya alam yang menarik, terdapat hutan, wisata air terjun, area pertanian, sehingga cocok dikembangkan untuk budidaya lebah Trigona sp. yang akhir-akhir ini menjadi tren di tengah-tengah masyarakat. Pada banyak kasus, semangat yang besar tidak didukung dengan pengetahuan yang memadai, sehingga upaya masyarakat ini perlu direspon agar bahu-membahu memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat. Budidaya lebah tanpa sengat atau meliponiculture memiliki dua manfaat yaitu manfaat ekonomis dan ekologis. Bagi peternak atau pembudidaya lebah, usaha ini mendatangkan manfaat ekonomi dari pemasaran produk perlebahan seperti madu, roti lebah (beebread), propolis, dan dari sudut pandang ekologis, semua jenis lebah merupakan agen penyerbukan atau polinasi bagi tanaman. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik budidaya Heterotrigona itama di Kelurahan Kemumu RT.03/RW.02. Pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan teknik budidaya Heterotrigona itama dan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi di akhir kegiatan dengan kuesioner. Petani sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan serta praktek langsung teknik panen madu, pemecahan koloni lebah dan pengenalan pakan lebah di lapangan. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar petani memberikan persepsi yang baik terhadap teknologi budidaya Heterotrigona itama yang diperkenalkan.

Article Details

How to Cite
Ginting, S. (2023). Budidaya Lebah Heterotrigona Itama di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 21(2), 161–173. https://doi.org/10.33369/dr.v21i2.27937

References

  1. Bradbear, N. 2009. Bees and their role in forest livelihood: A guide to the services provided by bees and the sustainable harvesting, processing, and marketing of their products. FAO, Rome.
  2. Christoph G. 2020. Stingless Bees: Their Behaviour, Ecology, and Evolution. Springer New York. doi:10.1007/978-3-030-60090-7. ISBN 978-3-030-60089-1.
  3. Cortopassi-Laurino, M., Imperatriz-Forseca, V.L., Roubik, D.W., Dollin, A., Heard, T., Aguilar, I., Venturieri, G.C., Eardley, C., and Nogueira-Neto, P. 2006. Global meliponiculture: challenges and opportunities. Apidologie. 37: 275-292.
  4. Hasan A. E. Z, Artika I. M., Fatoni A., Kuswandi, Haryanto B. 2011. Antibacterial Activity of Propolis Trigona Spp. from Bukittinggi West Sumatera Against Salmonella sp. Chem. Prog. 4(2):55-59.
  5. Kamaruddin. 2002. Khasiat Madu. Department of Biochemistry, Faculty of Medicine, Universitas of Malaya, Kuala Lumpur.
  6. Nieh, James C.; Barreto, Lillian S.; Contrera, Felipe A. L.; Imperatriz–Fonseca, Vera L. 2004. "Olfactory eavesdropping by a competitively foraging stingless bee, Trigona spinipes". Proceedings of the Royal Society of London B: Biological Sciences. 271 (1548): 1633–1640. doi:10.1098/rspb.2004.2717. ISSN 0962-8452. PMC 1691773 alt=Dapat diakses gratis. PMID 15306311.
  7. Rahma S, Natsir R, Kabo P. 2014. Pengaruh Antioksidan Madu Dorsata dan Madu Trigona Terhadap Penghambatan Oksidasi LDL pada Mencit Hiperkolesterolemia. JST Kesehatan. 4(4): 377-384.
  8. Schorkopf, Dirk L. P.; Jarau, Stefan; Francke, Wittko; Twele, Robert; Zucchi, Ronaldo; Hrncir, Michael; Schmidt, Veronika M.; Ayasse, Manfred; Barth, Friedrich G. 2007. "Spitting out information: Trigona bees deposit saliva to signal resource locations". Proceedings of the Royal Society of London B: Biological Sciences. 274 (1611): 895–899. doi:10.1098/rspb.2006.3766. ISSN 0962-8452. PMC 2093984 alt=Dapat diakses gratis. PMID 17251108.
  9. Yunita M, Sugandi W, Edwar, Syukur Y, Citra FW, Silaban N. 2020. Pengembangan Desa Wisata di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Georaflesia. 5(2):123-128.