Main Article Content

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia adalah melalui pemenuhan kebutuhan pakan, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Pemenuhan kebutuhan pakan ternak sapi di masyarakat sangat bergantung pada ketersediaan pakan dari alam berupa rumput lapang. Kuantitas dan kualitas rumput lapang sangat fluktuatif sehingga tidak memberikan jaminan performa produksi. Hal ini berdampak pada pendapatan peternak yang tidak menentu. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan hijauan makanan ternak yang berkualitas (HMT) berupa rumput odot untuk meningkatkan performa produksi ternak yang berdampak pada kesejahteraan peternak sapi di Desa Marga Sakti, Kecamatan Margajaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pemecahan masalah dilakukan dengan mengedukasi masyarakat peternak dengan muatan informasi mengenai jenis dan teknik budidaya rumput unggul. Bibit rumput odot diberikan kepada peternak dan penanaman dilakukan di lahan sekitar rumah peternak. Masyarakat juga diajarkan mengenai pengelolaan kebun rumput. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai rumput unggul dan peserta program PKM mampu memproduksi rumput odot untuk ternak sapi mereka.

Keywords

Hijauan, produksi, sapi Budidaya Rumput Odot Sapi Produktivitas

Article Details

How to Cite
Nurmeiliasari, N., Putranto, H. D., Suherman, D., Rangkuti, N. J., Prasetyo, A. D., & Sanjaya, A. (2024). Pengenalan Hijauan Makanan Ternak Unggul untuk Peningkatan Produksi Sapi Potong di Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(1), 175–181. https://doi.org/10.33369/dr.v22i1.28946

References

  1. Bahrun, B., Widyastuti, T., Hidayat, N., Saputra, D. A., & Putri, D. R. (2018, December). Daya dukung hijauan rumput alam sebagai pakan ternak sapi potong di BKPH Kebasen, Banyumas. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI AGRIBISNIS PETERNAKAN (STAP) (Vol. 6, pp. 115-119).
  2. Davies, L., Quinn, H., Bosca, T., Alford, A., & Griffith, G. (2009). The Economic Effects of Alternate Growth Path and Breed Type Combinations to Meet Beef Market Specifications across Southern Australia. The research reports.
  3. Haloho, R. D., & Tarigan, E. (2021). Manajemen Pakan dan Analisis Profitabilitas Usaha Peternakan Sapi Potong Rakyat di Masa Pandemi Covid 19 di Kabupaten Langkat. AGRIMOR, 6(4), 180-185.
  4. Herianti, I dan Subuharta. (2013). Kajian Perbaikan Pakan Pada Induk Sapi Potong Lokal di Peternakan Rakyat Kabupaten Kebumen. Prosiding. Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan. Inovasi Agribisnis Peternakan Untuk Ketahanan Pangan. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung. p:121-126.
  5. Lestari, C. M. S., Purbowati, E., Dartosukarno, S., & Rianto, E. (2014). Sistem Produksi dan Produktivitas Sapi Jawa-Brebes dengan Pemeliharaan Tradisional (Studi Kasus di Kelompok Tani Ternak Cikoneng Sejahtera dan Lembu Lestari Kecamatan Bandarharjo Kabupaten Brebes). Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 16(1), 8-14.
  6. Phillips, W. A., Horn, G. W., & Cole, N. A. (2011). The relevancy of forage quality to beef production. Crop Science, 51(2), 410-419.
  7. Prawiradiputra, B. 2011. Pasang Surut Penelitian dan Pengembangan hijauan Pakan Ternak di Indonesia. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
  8. Siregar, S. B. (1994). Ransum Ternak Ruminansia. Penerbit Swadaya. Jakarta.
  9. Sitorus, T. F. (2016). Bubidaya Hijauan Makanan Ternak Unggul Untuk Pakan Ternak Ruminansia.
  10. Zain, M. (2009). Substitusi rumput lapangan dengan kulit buah coklat amoniasi dalam ransum domba lokal. Media Peternakan, 32(1).