Main Article Content

Abstract

Kelompok petani Potato yang berlokasi di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso memiliki potensi pertanian kentang yang cukup besar. Namun seiring berjalannya waktu ditemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan pengembangan agribisnis tidak optimal, antara lain yaitu 1) sulitnya dalam melakukan aklimatisasi tanaman kentang yang baru di lahan; 2) media yang kurang optimal tanah yang kurang subur dan tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman kentang dapat menyebabkan pertumbuhan kurang optimal; 3) kurang sesuainya kondisi mikroklimat pembibitan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman; 4) rentannya kontaminasi tanaman kentang terhadap serangan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur. Solusi yang ditawarkan berdasarkan pada permintaan mitra melalui diskusi antara lain yaitu pengadaan tempat pembibitan tertutup, pengadaan pipanisasi guna perbaikan sistem irigasi dan memperbaiki kesuburan tanah, sistem pengadaan net house untuk mengontrol kondisi mikroklimat. Dalam uraian teknologi ini terbagi dalam 2 masalah yaitu teknologi irigasi dan teknologi pembibitan. Tim PPM juga membekali para petani dengan penerapan mikroklimat yang tepat pada budidaya tanaman kentang. Luaran dari kegiatan Pengabdian ini yaitu  tercapainya beberapa peningkatan pengetahuan yang diukur melalui pengisian kuesioner, diantaranya yaitu peningkatan sumber daya petani terkait budidaya tanaman kentang dan aspek lainnya melalui aplikasi hasil riset di Perguruan Tinggi di bidang budidaya, pangan sebesar 90%; peningkatan pengetahuan petani terkait Pembibitan secara kultur jaringan, aklimatisasi, teknik budidaya kentang secara GAP dan GHP, dan pengolahan kentang menjadi produk olahan makanan sebesar 90%.

Keywords

Aklimatisasi Drip Irigasi Kultur Jaringan Olahan Kentang Pembibitan

Article Details

How to Cite
Wardana, R., Nurwahyuningsih, N., Oktafa, H., Firgiyanto, R., Uzunul Mauidah, A., & Farid Rawadan, M. (2024). Perbaikan Sistem Budidaya Ketersediaan Benih dan Penanganan Pasca Panen Kentang sebagai Komoditas Hortikultura Unggulan Kabupaten Bondowoso. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(1), 52–68. https://doi.org/10.33369/dr.v22i1.30286

References

  1. Ambarwati, A. D., & others. (2019). Evaluasi Resistensi dan Daya Hasil Enam Klon Harapan Kentang Transgenik Terhadap Serangan Penyakit Hawar Daun (Evaluation of Resistance to Late Blight and Tuber Yield of Six Potential Potato Transgenic Clones).
  2. BPS. (2022). Badan Pusat Statistik Jawa Timur. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html
  3. Choirunnisa, J. P., & Wardana, R. (2021). Effect of photoperiod and KNO3 concentration on the induction and development of potato (Solanum tuberosum) microtuber in vitro. Cell Biology and Development, 5(2).
  4. Djenal, F. N. U., Wardana, R., & Nurjannah, I. (2018). Optimasi Konsentrasi Nitrogen dan Kalium pada Pembentukan Umbi Mikro Kentang Secara In Vitro. Implementasi IPTEK Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.
  5. Feleafel, M. N., Mirdad, Z. M., & Hassan, A. S. (2014). Effecte of NPK fertigation rate and starter fertilizer on the growth and yield of cucumber grown in greenhouse. Journal of Agricultural Science, 6(9), 81.
  6. Feng, Z., Wan, S., Kang, Y., & Liu, S. (2017). Drip fertigation regime for potato on sandy soil. Emirates Journal of Food and Agriculture, 29(6), 476.
  7. Forbes, G. A. (1994). Host resistance for management of potato late blight. Advances in Potato Pest Biology and Management, 439–457.
  8. Haverkort, A. J. (1990). Ecology of potato cropping systems in relation to latitude and altitude. Agricultural Systems, 32(3), 251–272.
  9. Hidayat, Y. S., Efendi, D., & others. (2018). Karakterisasi morfologi beberapa genotipe kentang (Solanum tuberosum) yang dibudidayakan di Indonesia. Comm. Horticulturae Journal, 2(1), 28–34.
  10. Jon, E. (2018). Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan setek mikro kentang varietas granola. Edubiotik: Jurnal Pendidikan, Biologi Dan Terapan, 3(01), 26–33.
  11. Laksono, Y., Subagiya, S., Supriyadi, S., & Poromarto, S. H. (2019). Efek Limbah Padat Minyak Kayu Putih terhadap Populasi Nematoda Sista Kuning dan Pertumbuhan Kentang. Agrotechnology Research Journal, 3(1), 13–17.
  12. Pertanian, K. (2015). Produksi Kentang Menurut Provinsi. Tahun.
  13. Rakotonindraina, T., Chauvin, J.-É., Pellé, R., Faivre, R., Chatot, C., Savary, S., & Aubertot, J.-N. (2012). Modeling of yield losses caused by potato late blight on eight cultivars with different levels of resistance to Phytophthora infestans. Plant Disease, 96(7), 935–942.
  14. Saptari, R. T., & others. (2016). Modification of in vitro culture system to increase the vigor of stevia (Stevia rebaudiana Bert.) plantlets. Menara Perkebunan, 84(2), 61–69.
  15. Wardana, R., Putra, D. E., Oktafa, H., Firgiyanto, R., & others. (2022). Penerapan Teknologi Perbenihan Bersertifikasi Berbasis Aeroponik dan Diversifikasi Produk Olahan Mendukung Pengembangan Sentra Agribisnis Kentang Berkelanjutan di Probolinggo. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 20(2), 387–398.
  16. Widodo, T. W., Wardana, R., & Trismayanti, I. (2022). Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius) Selama Aklimatisasi. Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences, 6(2), 163–171.