Main Article Content

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari, bawang merah dan bawang putih merupakan bahan yang wajib dalam masakan. Desa Tapak Gedung yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu memiliki tradisi “ngerewang” yaitu kerja sama warga desa dalam memasak  menghasilkan banyak limbah kulit bawang. Limbah kulit bawang merupakan salah satu limbah organik yang jika diolah dengan cara yang tepat dapat menghasilkan pestisida yang berguna untuk tanaman budidaya. Dengan adanya kegiatan pendampingan mahasiswa membangun desa , diharapkan masyarakat Desa Tapak Gedung mendapatkan wawasan serta keterampilan dalam mengolah limbah kulit bawang menjadi pestisida nabati serta membangun kesadaran masyarakat akan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai ekonomis. Metode yang diterapkan pada pelaksanaan kegiatan membangun desa   dilakukan dengan mengadakan sosialisasi, pembuatan, serta pengaplikasian pestisida nabati dari kulit bawang. Pestisida nabati berbahan dasar kulit bawang yang dihasilkan efektif bekerja, dimana hama  semut dan kutu putih pada tanaman pohon jambu biji jauh berkurang setelah penggunaan pestisida.  Kulit bawang merah dan kulit bawang putih dapat dimanfaatkan dan efektif menjadi pestisida untuk memberantas hama, serta dapat menjadi alternatif dari penggunaan pestisida kimiawi. 

Keywords

Kulit Bawang Merah Kulit Bawang Putih Pestisida Tapak Gedung

Article Details

How to Cite
Maryanti, E., Putri, M. W. J. P., Simanjuntak, G. O., Cahayani, A., & Hevio, M. M. F. (2024). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah dan Kulit Bawang Putih sebagai Pestisida Nabati pada Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(1), 93–106. https://doi.org/10.33369/dr.v22i1.31597

References

  1. Alfiansyah, H., Nurmansyah, A., & Juan, S. 2023. Potensi degradasi lingkungan dampak eksistensi karbofuran di Indonesia. Jurnal Bisnis Kehutanan dan Lingkungan, 1(1): 66–87. https://doi.org/10.61511/jbkl.v1i1.2023.258
  2. Arifan, F., Broto, W., Fatimah, S., Ardianto, R., Diponegoro, U., & Soedarto, J. P. (2021). Pestisida Organik Bawang Merah (Allium Cepa) sebagai Pengendalian Hama Tanaman Buah. Jurnal Penelitian Terapan Kimia, 02(3), 1–5. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pentana/article/view/14703
  3. Damanik, D. L., Shifa, N., Cindy, A. I., Lufti, F., Sindy, W., Ridwan, F., Ratna, D., Andrian, R., Ainul, F. G., Gupi., Salma, H., Ruly., & Ichsan, A. F. (2022). Pestisida Nabati Berbahan Baku Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) untuk Mengatasi Hama Penting pada Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 4(2). 151-158. https://doi.org/10.29244/jpim.4.2.23-30
  4. Handayani, D., Indriani, R., Ilhamiwati, M. Srifitriani, A., Arianto, T. (2022). Pemberdayaan SDA desa wisata tapak gedung sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Masyarakat Berdaya dan Inovasi 3 (1), 022, 5-10
  5. Hasanah, F.N. dan Setiari, N. 2007. Pembentukan Akar Pada Stek Batang Nilam (Pogostemon cablin Benth.) setelah direndam IBA (Indol Butyric Acid) Pada Konsentrasi Berbeda. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Jurusan Biologi. Universitas Diponegoro. Semarang. XV (2):1-6.
  6. Iswanto, E. H., & Praptana, R. H. (2016). Peran Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman Padi terhadap Ketahanan Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens), Iptek Tanaman Pangan, 127–132. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/6082
  7. Kurnia, I., Gultom, E.B., Afriyunita, D., Sakinah, S., Herninda, F., Arnida, R., Lesman, F. B., Samudra, C, (2022). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Sebagai Pestisida dan Pupuk Organik. Maspul Journal Of Community Empowerment, 4(2), 150-156. https://ummaspul.e-journal.id/pengabdian/article/view/4229
  8. Kojima N, Tanaka T. 2009. Medicinal chemistry of annonaceous acetogenins: Design, synthesis, and biological evaluation of novel analogues. Molecules 14: 3621-3661; doi:10.3390/=molecules14093621
  9. Londhe, V.P.,Gavasane A.T., Nipate S.S., Bandawane D.D., Chaudhari P.D. (2011). Role Of garlic (Allium sativum) in Various Disease: An Overview. Journal of Pharmaceutical Research and Opinion, 1 (4): 129-134
  10. Maria G. Catur Yuantari1,3, Budi Widianarko1,2, Henna Rya Sunoko1. 2015. Analisis Risiko Pajanan Pestisida Terhadap Kesehatan Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat. KEMAS 10 (2) (2015) 239-245
  11. Mindalisma. (2022). Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Pupuk Anorganik NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.). AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 10(2) Agustus 2022 106-114
  12. Mulyati, S. (2020). Efektivitas Pestisida Alami Kulit Bawang Merah terhadap Pengendalian Hama Ulat Tritip (Plutella Xylostella) Pada Tanaman Sayur Sawi Hijau. Journal of Nursing and Public Health, 8(2). 79-86. https://doi.org/10.35799/jm.1.1.2012.427
  13. Nurazman, Mutaqin, A, Z., dan Wulandari, A, P. (2013). Utilization of onion and garlic for bio-pesticide in cipanas and nangelasari village district cipatujah tasik malaya. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 2(1), 41–46
  14. Priskila, M. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum Linn.) terhadap Penurunan Rasio Antara Kolesterol Total dengan Kolesterol HDL pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Hiperkolesterolemia. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
  15. Rohmah, N., Susanti, Y., Variyana, Y., Kurniawan, L. H., Nasution, M., & Bayramadhan, A. (2021). Sosialisasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Secara Mandiri Untuk Efektifitas Pengolahannya. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(3), 728. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.4844
  16. Saenong SM. (2016). Tumbuhan Indonesia potensia sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan hama kumbang bubuk jagung (Sitophilus sp.). Jurnal Litbang Pertanian. 35(3): 131-142. https://doi.org/10.21082/jp3.v35n3.2016.p131-142
  17. S. D. Desvani, L. Ich, Aisyah, M. Roifatul, and W. Naila. (2015).Uji efektivitas pestisida nabati ekstrak bawang putih (Allium sativum) dan biji mahoni (Swietenia mahagoni) untuk menurunkan populasi hama wereng batang coklat (Nilaparvata Lugens) pada tanaman padi. Surakarta.
  18. Shofiyah, S. (2018). Uji Efektivitas Ekstrak Daun Dan Biji Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Kutu Daun Persik (Myzus Persicae Sulz)(Homoptera; Aphididae) Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.). Universitas Brawijaya. http://respository.ub.ac.id/id/eprint/162013
  19. Tanaka K, Choi J, Cao Y, Stacey G. 2014.Extracellular ATP acts as a damage-associated molecular pattern (DAMP) signal in plants. Front Plant Sci. 5: 446; doi: 10.3389/fpls.2014.00446.
  20. Tampubolon, K., Sihombing, F. N., Purba, Z., Samosir, S. T. S., & Karim, S. (2018). Potensi metabolit sekunder gulma sebagai pestisida nabati di Indonesia. Kultivasi, 17(3), 683–693. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i3.18049
  21. Tuhuteru. S., A. U. Mahanani., dan R. E. Y. Rumbiak. (2019). Pembuatan Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Sayuran Di Distrik Siepkosi Kabupaten Jayawijaya. Pengabdian Kepada Masyarakat. 25 (3), 135-143. https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i3.14806
  22. Wulandari, E., Liza, A. K., & Ridwan, M. (2019). Pestisida Nabati Pembasmi Hama Ramah Lingkungan Untuk Petani Tebuwung. Jurnal Abdikarya : Jurnal Karya Pengabdian Dosen Dan Mahasiswa, 03(04), 352–357.
  23. Yunus, E. Y., Hadana, A. K., Wicaksono, Y., Zunaidi, B. S., & Arliansyah, A. A. (2022). Pendayagunaan Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Bahan Pembuatan Pestisida Organik pada Desa Sekarkare. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 3(1), 216-219. https;//doi.org/10.55338/jpkmn.v3i1,314
  24. Wulandari, N.N., Herliana, S.I., Firdaus, R.A., Ramadhan, M.A., Thohari, M.I., Lilian, E.C.B., Wijaya, D.M., Farahgusti, N.A., Pratama, A.D., Culture, R.T, dan Hutama, P.S. (2022). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Alternatif Pestisida Nabati di Desa Karangrejo, Kabupaten Jember. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Makardhi, Vol. 2. No. 2 – Desember 2022. DOI: 10.52352/makardhi.v2i2.910.