Main Article Content

Abstract

Penyebab stunting diantaranya adalah asupan zat gizi yang tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada masa bayi dan anak anak serta pemberian makanan tambahan yang tidak sesuai menurut usia disertai dengan konsistensi makanannya. Orang tua, sebagai orang terdekat anak perlu memahami kebutuhan gizi anak, karena pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak tepat cara pengolahan dan tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Pengabmas) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pemberian makanan tambahan (PMT) dan cara pengolahan makanan yang benar. Kegiatan Pengabmas ini bertempat di desa Sangiang Tanjung Kabupaten Lebak. Metode yang dipakai pada kegiatan Pengabmas ini adalah penyuluhan kesehatan dan simulasi dengan khalayak sejumlah 15 orang ibu yang memiliki balita. Kegiatan Pengabmas menghasilkan peningkatan pengetahuan ibu mengenai PMT dan cara pengolahan makanan serta meningkatkan rata-rata BB balita sebesar 0.5 kg dalam 1 bulan. Luaran yang dihasilkan adalah Artikel yang telah submkit pada jurnal terakreditasi nasional dan leaflet PMT dan cara pengolahan makanan. Saran dari kegiatan ini adalah perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat membantu kenaikan berat badan anak lebih baik lagi seperti pemberian makanan utama yang bergizi seimbang serta pola asuh ibu balita yang tepat.

Keywords

Balita Makanan Tambahan Stunting

Article Details

How to Cite
hani, H. S., & Ninik Wahyuni. (2024). Pendampingan Pembuatan Makanan Tambahan bagi Balita dalam Mencegah Stunting di Desa Sangiang Tanjung Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(1), 107–118. https://doi.org/10.33369/dr.v22i1.33850

References

  1. Amala, H. Z., & Ruhana, A. (2023). Efektivitas Pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (Pmt) Pemulihan Bagi Anak Usia Bawah Lima Tahun (Balita) Dengan Gizi Kurang Di Desa Watubonang Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Jurnal Gizi Universitas Negeri Surabaya, 3(1), 193–198.
  2. Asmi, N. F., & Alamsah, D. (2022). Edukasi Pembuatan Menu PMT Berbasis Pangan Lokal pada Kader Posyandu Puskesmas Mekar Mukti. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 816–824. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1215
  3. Balitbangkes. (2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018.
  4. Devriany, A., & Wardani, Z. (2015). Perbedaan Status Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perubahan Panjang Badan Bayi. 44–51.
  5. Kalanganyar, P. (2023). Laporan KIA bulan Agustus 2023 puskesmas kalanganyar.
  6. Kemenkes RI, & BPS. (2019). Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI Tahun 2019. Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia, 1–69.
  7. Muhoozi, G. K. M., Atukunda, P., Mwadime, R., Iversen, P. O., & Westerberg, A. C. (2016). food & nutrition. 1, 1–11.
  8. Nurmalasari, R. G., & Widyastuti, Y. (2017). Hubungan Panjang Badan Lahir Dengan Perkembangan Anak Usia 3-24 Bulan Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017.
  9. Rahmiati, B. F., Hidayah, N., Ardian, J., & Jauhari, M. T. (2021). Workshop Menu MP - ASI untuk Menjaga Status Gizi Balita di Kota Mataram Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat. 1(2), 65–70.
  10. Ristia Sari, A., Fatmawati, F., Lee Xaviera, B., Rifqi Musthofa, M., Maryam Kusuma, A., & Edo Wahyudi, K. (2023). Pelatihan Pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Ibu dan Balita di Desa Lemah Kembar, Kabupaten Probolinggo. KARYA UNGGUL , 2(2), 1–6.
  11. Sabilla, M., Jakarta, U. M., Febrianti, T., Jakarta, U. M., Efendi, R., & Jakarta, U. M. (2019). Analisis Perilaku Dan Kebutuhan Informasi Kesehatan. May 2020. https://doi.org/10.36973/jkih.v7i1.153
  12. Sari, S. A., & Cahyanto, E. B. (2019). Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Pengetahuan Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Placentum, 7(1), 1–7.
  13. Sihite, N. W., & Rotua, M. (2023). Pelatihan Pembuatan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Kepada Ibu Balita Wasting. Jurnal Abdimas BSI, 6(2), 149–160.
  14. Sihite, N. W., & Yusuf, M. (2021). Edukasi Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) Bagi Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai. Berdikari, 9(2), 181–190. https://doi.org/10.18196/berdikari.v9i2.11538
  15. Sundari, D. (2015). Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Protein. Media Litbangkes, 25, 235–242.
  16. Supariasa, I. D. N. (2014). Pendidikan dan konsultasi gizi. EGC.
  17. Suparmiati, A., Ismail, D., & Sitaresmi, M. N. (2013). Hubungan Ibu Bekerja dengan Keterlambatan Bicara pada Anak. 14(5), 3–6.
  18. Utami, S. W., Zuhratun, V., Kartika, C. J., Maulidi, M. Y., Khasanah, A., Juniati, M. A., Ulandari, P. A., Nurhidayah, N., Pratama, Z. N., Soares, I. I., & Hemon, A. F. (2023). Upaya Pencegahan Stunting Melalui Program Pelatihan Pengolahan Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal di Desa Sorinomo Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Unram Journal of Community Service, 4(3). https://doi.org/10.29303/ujcs.v4i3.466.