Main Article Content

Abstract

Kabupaten Probolinggo menempati posisi kedua tertinggi kabupaten/kota pada masalah stunting di Jawa Timur sebesar 15,71% (9.840 balita) tahun 2022. Rangkaian program yang dilaksanakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat diterapkan melalui 4 (empat) tahapan kegiatan, yaitu (1) Persiapan, (2) Sosialisasi, (3) Pelaksanaan kegiatan, (4) Monitoring dan Evaluasi. Berdasarkan kuesioner pretest dan postest, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar kader Posyandu merasa terbantu dengan adanya sistem e-Posyandu. Sistem ini mendukung deteksi dini kejadian stunting pada balita di Posyandu Melati, Desa Kamal Kuning. Kader sangat senang karena memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk membuat produk PMT berbahan dasar kelor yang berprotein tinggi, seperti yoghurt, puding, dan nugget ayam kelor. Selain itu, mereka juga memahami bagaimana cara melakukan budidaya tanaman dengan media aquaponik. Evaluasi dilakukan untuk menjadi rujukan dalam merencanakan keberlanjutan kerja sama antara tim pengabdian dan pihak mitra Posyandu Melati agar seluruh hasil kegiatan pengabdian dapat dikelola dan memberikan manfaat yang optimal.

Keywords

Kader Posyandu Ketahanan Pangan Zero Stunting

Article Details

How to Cite
Santi, M. W., Firgiyanto , R., Syahniar , T. M., & Andriani, M. (2024). Capacity Building Kader Posyandu melalui Digitalisasi dan Creative Health Berbasis Ketahanan Pangan Lokal dan Inovasi Produk Ternak sebagai Percepatan Zero Stunting di Posyandu Melati Kabupaten Probolinggo. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(2), 371–383. https://doi.org/10.33369/dr.v22i2.38080

References

  1. Arif, F. S. dkk. (2021). Annual Report Percepatan Penurunan Stunting Menuju Jabar Zero New Stunting.
  2. Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D. & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. In Maternal and Child Nutrition (Vol. 14, Number 4). Blackwell Publishing Ltd. https://doi.org/10.1111/mcn.12617.
  3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2024. (2024). PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2023.
  4. Hall, C., Bennett, C., Crookston, B., Dearden, K., Hasan, M., Linehan, M., Syafiq, A., Torres, S. & West, J. (2018). Maternal Knowledge of Stunting in Rural Indonesia. In International Journal of Child Health and Nutrition (Vol. 7).
  5. Hasanah, M., Riska Fitriana, E., Indriati, N., Masruroh, S. & Novia, C. (2019). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DIVERSIFIKASI OLAHAN DAUN KELOR Community Empowerment through Moringa Processing Diversification. In Jurnal Teknologi Pangan (Vol. 10, Number 1).
  6. Kementerian Desa, P. D. T. dan T. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting.
  7. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Ayo ke POSYANDU. www.promkes.depkes.go.id.
  8. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2020). Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024.
  9. Nurhayati, N., Noor, H. L., Qurrotaayun, Z. & Fajarwati, R. N. (2023). Digitalisasi Pencatatan Data Rekam Medis Balita dan Upaya Pencegahan Stunting. Surya Abdimas, 7(1), 156–166. https://doi.org/10.37729/abdimas.v7i1.2588.
  10. Rebecca Gordon-Nesbitt. (2022). The Greater Manchester Creative Health Strategy.
  11. Santi, M. W., Triwidiarto, C., Syahniar, T. M., Firgiyanto, R. & Oktafa, H. (2021). Moringa chicken nugget as supplementary food for toddler to prevent stunting. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 672(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/672/1/012065.
  12. Santi, Maya Weka. (2019). Diversifikasi Produk Kelor dalam Mendukung Kemampuan Ekonomi Kader Posyandu dan Percepatan Pencegahan Stunting di Kecamatan Kanigaran, Kelurahan Sukoharjo, Kota Probolinggo (p. 1).
  13. Susilo, R. J. A. (2019). Dasar teknologi hasil ternak.
  14. WHO. (2014). Global Nutrition Targets 2025 Stunting Policy Brief.
  15. Zalwa, I. & Rokhaidah. (2024). Hubungan Keikutsertaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal Dengan Peningkatan Berat Badan Anak. Indonesian Jurnal of Health Development, 2.