Main Article Content

Abstract

Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dalam pengendalian hama padi di Desa Sumber Agung, Bengkulu Utara, telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan ramah lingkungan, seperti pemanfaatan tanaman refugia dan musuh alami, untuk mendukung keberlanjutan pertanian padi. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang manfaat tanaman refugia dan peran musuh alami dalam pengendalian hama. Metode kegiatan meliputi observasi, pelaksanaan pelatihan interaktif, dan evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan skor rata-rata pengetahuan petani tentang tanaman refugia dari 1,50 menjadi 3,00, peran musuh alami dari 1,70 menjadi 3,60, dan keterampilan diagnostik hama padi dari 1,70 menjadi 3,20. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman petani terkait teknik pengelolaan hama berbasis ekologi yang mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Edukasi lebih lanjut diharapkan dapat memperluas adopsi strategi pengendalian hayati untuk mendukung produktivitas dan kelestarian ekosistem pertanian di wilayah ini.

Keywords

Pengendalian hama pestisida kimia ramah lingkungan sosialisasi Pengendalian Hama Pestisida Kimia Ramah Lingkungan Sosialisasi

Article Details

How to Cite
Hamidi, I., Djamilah, Sutrawati, M., Zarkani, A., & Sitohang, E. B. (2024). Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Petani tentang Tanaman Refugia dan Musuh Alami Hama Padi di Desa Sumber Agung, Kabupaten Bengkulu Utara. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(2), 349–359. https://doi.org/10.33369/dr.v22i2.38363

References

  1. Afifah, L., Saputro, N. W., & Enri, U. (2024). Implementasi PHT: Penggunaan agens biologis burung hantu putih untuk pengendalian hama tikus di Desa Pulomulya Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang. Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 7(1), 79–86.
  2. Apriyanto, D., Pamekas, T., & Nadrawati. (2022). Sekolah Lapang Pengelolaan Hama Terpadu (SLPHT) di Desa Sumber Agung Bengkulu Utara. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 20(2), 298–310. https://doi.org/10.33369/dr.v20i2.21471.
  3. BPP (2021). Laporan Program Penyuluhan Desa.
  4. Farasifa, A. P., Purwanti, E. W., & Gunawan. (2024). Extension of Beauveria bassiana effectiveness as a coffee fruit borer pest control in Ngrayudan Village, Ngawi Regency. Journal of Agriprecision & Social Impact, 1(2), 1-10.
  5. Indriyani, I. M., Anantanyu, S., & Rusdiyana, E. (2024). An analysis on the factors affecting the farmers in adopting refugia system in Wonogiri Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1153, 012028. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1153/1/012028.
  6. Mustarin, A., Rauf, R. F., Wiharto, M., & Asrijal. (2023). Pemanfaatan tanaman refugia untuk mengendalikan hama tanaman padi di Desa Simbang Kabupaten Maros. TEKNOVOKASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 79–86.
  7. Nawir, W., Nelly, N., & Yaherwandi. (2021). Potensi tanaman refugia dalam meningkatkan keanekaragaman serangga pada pertanaman padi sawah di Padang Pariaman, Sumatera Barat. JPT: Jurnal Proteksi Tanaman, 5(2), 60–68.
  8. Sinambela, B. R. (2024). Dampak penggunaan pestisida dalam kegiatan pertanian terhadap lingkungan hidup dan kesehatan. Jurnal Agrotek, 8(2).
  9. Teguh, F., Mohamed, S., Hamdan, M. H., & Suhaimi, N. A. M. (2024). Exploring farmers' knowledge and awareness in employing beneficial plants for paddy pest management in Besut, Terengganu. Journal of Agrobiotechnology, 15(2), 10–18.
  10. Urbaneja-Bernat, P., & Riudavets, J. (2024). Can artificial diets enhance the biological control of five parasitoid species of stored product pests? In J. Riudavets, S. Gvozdenac, & Ž. Milovac (Eds.), Proceedings of the 14th Meeting at Novi Sad (Serbia), 16–20 September, 2024 (Vol. 173). IOBC-WPRS.