Main Article Content

Abstract

Masyarakat Nagari VIII Koto yang berlokasi di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, bergantung pada hasil pertanian sebagai sumber penghasilan utama, terutama dengan budidaya jahe. Jahe yang dikembangkan kelompok Restu ibu yaitu jenis jahe gajah. Hasil panen yang tidak maksimal akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) menjadi hambatan utama bagi petani. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan rizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman atau Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai agen hayati diperlukan untuk meningkatkan produksi jahe. Tujuan kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini untuk memberikan pemahaman kepada kelompok tani mengenai manfaat rizobakteri sebagai agen hayati, yang dapat memacu pertumbuhan dan peningkatan produksi jahe. Metode kegiatan ini menerapkan pendekatan praktis melalui sosialisasi, penyuluhan, dan demonstrasi penanaman langsung yang melibatkan partisipasi aktif kelompok tani. Hasil yang diperoleh yaitu kelompok tani memperoleh pemahaman mengenai manfaat rizobakteri sebagai agen hayati untuk memacu pertumbuhan dan hasil. Mereka juga mampu mengidentifikasi organisme pengganggu tanaman (OPT) dan mengetahui cara pengendalian yang efektif.

Keywords

Inovasi Pemacu Pertumbuhan Produktivitas Rhizobakteria

Article Details

How to Cite
Yanti, Y., Hamid, H., Umami, I. M., Triana, L., Noveriza, H., & Zahara, V. (2025). Pelatihan Pemanfaatan Agens Hayati Rhizobakteria untuk Meningkatkan Pertumbuhan Jahe di Nagari VIII Koto Kabupaten Lima Puluh Kota. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 23(1), 71–78. https://doi.org/10.33369/dr.v23i1.40948

References

  1. Apung, A., Tutiana, T., Abdul, N., Hastin, S. E. N. C. C., & Wahyu, W. (2023). The Effect of Natural Growth Regulators and Soaking Time in Increasing Growth of Red Ginger (Zingiber Officinale Rubrum R.) Rhizome Shoots in Peat Soil. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences, 135(3), 116-127.
  2. Aryanta, I.W. R. (2019). Manfaat Jahe Untuk Kesehatan. Jurnal Widya Kesehatan, 1(2), 39-43.
  3. Ashrafuzzaman, M., Hossen, F. A., Ismail, M. R., Hoque, M. D. A., Islam, M. Z., Shahidullah, S. M., & Meon, S. (2009). Efficiency of plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) for the enhancement of rice growth. African Journal of Biotechnology, 8 (7), 1247-1252.
  4. Asman, A., Nurawan, A., & Sitepu, D. (1991). Penyakit tanaman jahe dan cara penanggulangannya. Edsus Littro, 7(1), 43-48.
  5. Badan Pusat Statistik [BPS]. (2023). Produksi Tanaman Biofarmaka (Obat) 2020-2022.
  6. [Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2020). Standar Prosedur Operasional Budidaya Jahe, Kencur, Kunyit dan Temulawak. Bogor.
  7. Djiwanti, S. R., Supriadi & Wiratno. (2019). Effectiveness of some clove and citronella oil based-pesticide formulas against rootknot nematode on ginger. IOP Conf Ser: Earth Environ Sci, 250:012090.
  8. Ernita, M., Habazar, T., Nasrun & Jamsari. (2015). Screening of Rhizobacteria from Onion Rhizosphere Can Induce Systemic Resistance to Bacterial Leaf Blight Disease on Onion Plants. International Journal of Agriculture Science, 1(1), 81-89.
  9. Fadillah, H., & Kanara, N. (2021). Pengaruh Lama Perendaman Rimpang Dalam Larutan PGPRTerhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kencur (Kaempferia Galanga L.). Hortuscoler, 2(2), 54-60.
  10. Hapsoh, H., Yaya. H., & Elisa. J. (2010). Budidaya dan Teknologi Pascapanen Jahe. Medan: USU Press.
  11. Hartati S. Y., & Supriadi. (1994). Systemic action of bactericide containing oxytetracycline and streptomycin sulphate in treated ginger rhizomes. J Spice Medic Crops, 3(1), 7-11.
  12. Kloepper, J. W., Ryu, C. M., & Zhang, S. (2004). Induced Systemic Resistance and Promotion of Plant Growth by Bacillus spp. The American Phytopathological Society, 94(11).
  13. Kumar , S. P. M., Chowdappa, P., & Krishna, V. (2015). Development of seed coating formulation using consortium of Bacillus subtilis OTPB1 and Trichoderma harzianum OTPB3 for plant growth promotion and induction of systemic resistance in field and horticultural crops. Indian Phytopathol, 68(1), 25-31.
  14. Rai, S. (2006). Management of ginger (Zingiber officinale Rosc.) rhizome rot in Darjeeling and Sikkim Himalayan Region. India.
  15. Rumbiak, J. E. R., Habazar, T., & Yanti, Y. (2018). Introduksi Formula Rizobakteria Bacillus thuringiensis pv. taumanoffi pada Tanaman Kedelei Untuk Peningkatan Ketahanan terhadap Penyakit Pustul bakteri (Xanthomolnas axanopodis pv glycine). Jurnal Agroekoteknologi, 10(1), 24-35.
  16. Soesanto, L., Soedarmono., Prihatiningsih , N., Manan, A., Iriani, E, & Pramono, J. (2003). Penyakit busuk rimpang jahe di sentra produksi jahe Jawa Tengah: 1. Identifikasi dan Sebaran. Tropika, 11(2), 107-220.
  17. Taufik, M., Hidayat, S. H., Suastika, G., Sumaraw, S. M., & Sujiprihati, S. (2005). Kajian Plant Growth Promoting Rhizobacteria sebagai Agens Proteksi Cucumber Mosaic Virus dan Chilli Veinal Mottle Virus pada Cabai. Hayati, 12(2).
  18. Yanti, Y., Hasmiandy, H., Yaherwandi, Y., & Hermeria, N. (2020). Penerapan Sistem Penanaman Jajar Legowo Melalui Pemberian Rhizobakteri untuk Pertumbuhan dan Produksi Padi. Jurnal Hilirisasi IPTEK, 3(4), 313-321.
  19. Yanti, Y., Hamid, H., Umami, I. M., Triana, L., & Hermeria, N. (2019). Sosialisasi dan Aplikasi Rhizobakteri Dalam Budidaya Tanaman Jahe di Kelompok Tani Inovasi Jorong Belubus Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Logista, 5(2), 336-344.
  20. Yanti, Y., Busniah, M., Syarif, Z. & Pasaribu, I. S. (2018). Budidaya Tanaman jagung (Zea Mays L) Dengan Aplikasi Rhizobakteri Indigenous di Nagari Sungai Durian Kabupaten Solok. Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS Warta Pengabdian Andalas, 25(1), 45-54.