Main Article Content

Abstract

Bondowoso memiliki agroklimat yang mendukung budidaya kentang dalam skala yang besar, tetapi produktivitasnya mengalami penurunan setiap tahunnya hingga mencapai 16,6 ton/Ha. Salah satu penyebabnya adalah serangan Nematoda Sista Kentang dan penyakit hawar daun, yang berdampak pada hilangnya hasil panen hingga 98,6%. Selain itu ketersediaan benih kentang yang hanya 7.045 ton dari dalam negeri dan 5.316 ton benih Impor. Permasalahan juga muncul pada saat panen raya, dimana belum adanya diversifikasi produk kentang yang bisa meningkatkan nilai ekonominya terutama pada saat harga jual kentang segar turun. Manajemen pertanian yang kurang memadai juga menambah permasalahan mitra untuk mengantisipasi kendala-kendala pada proses budidaya, panen dan pasca panen, serta proses pemasaran yang lebih luas. Solusi yang ditawarkan berdasarkan permintaan mitra melalui diskusi yaitu pengadaan tempat pembibitan desain terbuka dan tertutup dengan menggunakan smart screen house pembibitan berbasis IoT untuk membantu petani memproduksi benih yang berkualitas. Solusi yang kedua yaitu pengolahan Mashed Potato menjadi tepung kentang untuk diversifikasi produk. Ketiga yaitu penerapan smart agrologistic untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mempengaruhi proses budidaya, panen dan pasca panen, serta proses pemasaran. Adapun luaran dari kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan petani sebesar 90% terkait pembibitan tanaman kentang; otomatisasi pengendalian iklim mikro melalui penambahan aset dalam bentuk rumah pembibitan kentang dengan smart greenhouse berbasis IoT, Tingkat kontaminasi dapat diminimalisir sampai 90% melalui proses sterilisasi dan seleksi yang sesuai SOP. Adanya peningkatan pengetahuan sebesar 100% terkait diversifikasi mashed potato menjadi tepung kentang. Tingkat partisipasi aktif petani sebesar 80% dalam menggunakan aplikasi smart agrologistic.

Keywords

Pembibitan Kentang Smart Greenhouse IoT Tepung Kentang Mashed Potato

Article Details

How to Cite
Wardana, R., Lutfi, F., Oktafa, H., Firgiyanto, R., Ramadhani, R., & Kurniawan, B. (2025). Revitalisasi Sentral Kentang dengan Smart Greenhouse Berbasis IoT dan Smart Agrologistik dalam Pembibitan Kentang serta Pengolahan Produk Mashed Potato di Bondowoso. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 23(1), 56–70. https://doi.org/10.33369/dr.v23i1.41058

References

  1. Abdillah, L. A., Alwi, M., Simarmata, J., Bisyri, M., Nasrullah, N., Asmeati, A., Gusty, S., Sakir, S., Affandy, N. A., & others. (2020). Aplikasi Teknologi Informasi: Konsep dan Penerapan. Yayasan Kita Menulis.
  2. Agustianto, K., Wardana, R., Destarianto, P., Mulyadi, E., & Wiryawan, I. G. (2021). Development of automatic temperature and humidity control system in kumbung (oyster mushroom) using fuzzy logic controller. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 672(1), 12090.
  3. Ambarwati, A. D., & others. (2019). Evaluasi Resistensi dan Daya Hasil Enam Klon Harapan Kentang Transgenik Terhadap Serangan Penyakit Hawar Daun (Evaluation of Resistance to Late Blight and Tuber Yield of Six Potential Potato Transgenic Clones).
  4. BPS. (2022). Badan Pusat Statistik Jawa Timur. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html
  5. Buzera, A., Nkirote, E., Abass, A., Orina, I., & Sila, D. (2023). Chemical and pasting properties of potato flour (Solanum tuberosum L.) in relation to different processing techniques. Journal of Food Processing and Preservation, 2023(1), 3414760.
  6. Choirunnisa, J. P., & Wardana, R. (2021). Effect of photoperiod and KNO3 concentration on the induction and development of potato (Solanum tuberosum) microtuber in vitro. Cell Biology and Development, 5(2). https://doi.org/10.13057/cellbioldev/t050203
  7. Djenal, F. N. U., Wardana, R., & Nurjannah, I. (2018). Optimasi Konsentrasi Nitrogen dan Kalium pada Pembentukan Umbi Mikro Kentang Secara In Vitro. Implementasi IPTEK Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional.
  8. Dlodlo, N. (2012). Adopting the internet of things technologies in environmental management in South Africa.
  9. Forbes, G. A. (1994). Host resistance for management of potato late blight. Advances in Potato Pest Biology and Management, 439–457.
  10. Haverkort, A. J. (1990). Ecology of potato cropping systems in relation to latitude and altitude. Agricultural Systems, 32(3), 251–272.
  11. Hortikultura, D. J. (2021). RENCANA STRATEGIS (Revisi 2) PENGEMBANGAN SISTEM PERBENIHAN HORTIKULTURA TAHUN 2020 – 2024 (Issue Revisi 2).
  12. Laksono, Y., Subagiya, S., Supriyadi, S., & Poromarto, S. H. (2019). Efek Limbah Padat Minyak Kayu Putih terhadap Populasi Nematoda Sista Kuning dan Pertumbuhan Kentang. Agrotechnology Research Journal, 3(1), 13–17.
  13. Nuraini, A., Rochayat, Y., & Widayat, D. (2016). Rekayasa source--sink dengan pemberian zat pengatur tumbuh untuk meningkatkan produksi benih kentang di dataran medium desa Margawati kabupaten Garut. Kultivasi, 15(1).
  14. Pitojo, S. (2004). Benih Kentang. Kanisius. Yogyakarta, 131.
  15. Rakotonindraina, T., Chauvin, J.-É., Pellé, R., Faivre, R., Chatot, C., Savary, S., & Aubertot, J.-N. (2012). Modeling of yield losses caused by potato late blight on eight cultivars with different levels of resistance to Phytophthora infestans. Plant Disease, 96(7), 935–942.
  16. Ray, P. P. (2017). Internet of things for smart agriculture: Technologies, practices and future direction. Journal of Ambient Intelligence and Smart Environments, 9(4), 395–420.
  17. Susanawati, S., Jamhari, J., Masyhuri, M., & Darwanto, D. H. (2017). Identifikasi risiko rantai pasok bawang merah di Kabupaten Nganjuk. AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research, 3(1), 15–22.
  18. Wardana, R., Nurwahyuningsih, N., Oktafa, H., Firgiyanto, R., Mauidah, A. U., & Rawadan, M. F. (2024). Perbaikan Sistem Budidaya Ketersediaan Benih dan Penanganan Pasca Panen Kentang sebagai Komoditas Hortikultura Unggulan Kabupaten Bondowoso. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 22(1), 52–68.
  19. Wardana, R., Putra, D. E., Oktafa, H., Firgiyanto, R., & others. (2022). Penerapan Teknologi Perbenihan Bersertifikasi Berbasis Aeroponik dan Diversifikasi Produk Olahan Mendukung Pengembangan Sentra Agribisnis Kentang Berkelanjutan di Probolinggo. Dharma Raflesia: Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 20(2), 387–398.
  20. Widodo, T. W., Wardana, R., & Trismayanti, I. (2022). Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius) Selama Aklimatisasi. Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences, 6(2), 163–171. https://doi.org/10.25047/agriprima.v4i2.375