Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas semen ayam Burgo untuk tujuan Inseminasi Buatan. Penentuan sampel diambil secara accident sampling. Penelitian ini menggunakan 4 ekor ayam Burgo jantan berumur 12-15 bulan. Pengamatan dilakukan dengan evaluasi semen secara makroskopis terdiri dari volume, bau, warna dan konsistensi. Sedangkan evaluasi secara mikroskopis terdiri dari konsentrasi, gerakan massa, motilitas, dan abnormalitas. Dari pengamatan didapati hasil volume semen 0.21 mL , bau semen ayam Burgo adalah normal seperti bau khas dari ayam itu sendiri, warna semen dan kekentalan yaitu berwarna putih susu dan konsistensi kental. Sedangkan evaluasi secara mikroskopis terdiri dari konsentrasi yaitu 6942 x 106 spm /mL,  Gerakan massa (+++), gerakan individu atau motilitas mendapati angka 84% dan abnormalitas 8%. Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa semen ayam Burgo mempunyai performa yang baik dan layak untuk digunakan untuk kebutuhan IB.

Article Details

References

  1. Danang I. N. 2012. Pengaruh lama simpan spermatozoa terhadap kualitas spermatozoa ayam kampung dalam pengencer ringer’s pada suhu 4 ºC. Jurnal Ternak Tropika, 13: 47-57.
  2. Gethachew, T. 2016. A review article of artificial insemination in poultry. Veterinary Journal World Vet Journal, 26-35
  3. Hafez, E. 2000. Preservation and cryopreservation of gametes and embryos in Reproduction in Farm Animals. Ed ke-7. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, pp. 431- 442.
  4. Johari, S., Y.S. Ondho, S. Wuwuh, Y.B. Henry dan Ratnaningrum. 2009. Karakteristik dan kualitas semen berbagai galur ayam Kedu. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Diseminarkan dalam Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan pada tanggal 20 Mei 2009 di Semarang.
  5. Nataamijaya A.G. A S. R. 2000. Kuanitas dan kualitas spermatozoa ayam kampung dan Arab yang mendapat suplemen vitamin E (?-Tocopherol), Jurnal Produksi Ternak 7: 74-80.
  6. Pratama, G. 2011. Karakteristik semen ayam Arab pada frekuensi penampungan yang berbeda. Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
  7. Pratiwi, N., T.L. Yusuf, I. Arifiantini dan C. Sumantri. 2019. Kualitas spermatozoa dalam modifikasi pengencer . Acta Veterinaria Indonesiana, 7: 46-54.
  8. Putranto, H. D, J. Setianto, dan U. Santoso.2012a. Estradiol-
  9. ? hormoneconcentration and follicles number in exotic burgo chicken supplemented by Sauropus androgynus leaves extract.Biodiversitas, 13 (1) : 1-6.
  10. Putranto H.D , Setianto J , Yumiati Y. , dan Nurandriyanto E. 2019 . Perbandingan frekuensi dan durasi perilaku seksual berdasarkan umur pada pejantan ayam Burgo. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14: 38-48
  11. Setiadi, D.R., H. Hasibuan, R. Indriastuti, dan A.A. Arif. 2019. Karateristik ayam IPB D-1. BOGOR: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
  12. Setianto.J, W. N. 2010. The Phenotype characteristic, population and enviroment of Bengkulu's Burgo chicken. Dalam Presented on international seminar "The Role and Aplication of Biotechnology on Livestock. Bukittinggi , West sumatra.
  13. Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudadjana. 2005. Jakarta : Ilmu Dasar Tenak Unggas. Cetakan 1. Penebar Swadaya.
  14. Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. CV Angkasa. Bandung.
  15. Warnoto. 2001. Analisis poduksi telur ayam Burgo yang dipesihara secara tradisonal di Bengkulu. Laporan Penelitian Unin Due Like Award . Universitas Bengkulu. UNIB.