Main Article Content

Abstract

Salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan populasi kambing cukup tinggi berada di Kecamatan Srumbung dengan populasi kambing sekitar 1.344 ekor. Jumlah populasi tersebut termasuk kambing potong dan kambing perah. Hingga saat ini belum ada informasi pendukung terkait tentang lokasi dan kondisi ternak kambing perah di Kecamatan Srumbung, khususnya di Desa Mranggen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi peternakan dan performa fisik kambing perah di Desa Mranggen. Pengambilan sampel objek penelitian menggunakan purposive sampling. Kriteria sampel kambing perah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kambing perah betina dengan umur di atas 1 tahun sebanyak 48 ekor. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.  Didapatkan hasil bahwa lokasi peternakan kambing perah berada pada ketinggian +539 mdpl, suhu 24,5oC, kelembapan 70.7% dan THI 73,43. Terdapat dua jenis kambing perah yaitu kambing Peranakan Ettawah (PE) dan Sapera dengan performa fisik yang diamati panjang kepala, lebar kepala, panjang telinga, tinggi gumba, lebar telinga, lingkar dada dan panjang badan. Kesimpulan dari penelitian Desa Mranggen memiliki kondisi lingkungan yang mendukung untuk pemeliharaan kambing perah. Ketinggian tempat, suhu dan kelembapan serta THI berada pada zona nyaman untuk ternak (comfort zone) hidup. Ukuran tubuh kambing PE masuk dalam standar Stdanadr Nasional Indonesia (SNI) yaitu panjang badan, lingkar dada dan panjang telinga kecuali tinggi pundak yang belum sesuai syarat minimal SNI. Sedangkan performa fisik kambing Sapera memiliki ukuran tubuh dan kepala yang hampir sama seperti kambing PE namun untuk ukuran telinga lebih kecil dan pendek.

Keywords

Performa Fisik Peranakan Etawa Sapera

Article Details

References

  1. Anggreini, A. 2020. Morfometrik kambing perah G1 Sapera betina berdasarkan analisa citra digital. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Virtual 2020. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Bogor. Pros.Semnas.TPV-2020-p.347-35.
  2. BPS Kabupaten Magelang. 2021. https://magelangkab.bps.go.id/statictable/2018/12/11/432/jumlah-rumah-tangga-usaha-peternakan-menurut-kecamatan-dan-jenis-ternak-st2013.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2021.
  3. Batubara, A., S. Nasution, Subandriyo, I. Inounu, B. Tiesnamurti, dan A. Anggraeni. 2016. Kambing Peranakan Etawa (PE). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Indonesian Agency For Agricultural Research And Development (IAARD) Press: Jakarta.
  4. Broom, D. M. dan A.F. Fraser. 2015. Domestic animal behaviour and welfare. 5th ed. Pp: 110?111, 138?139. Tarxien, Malta: Gutenberg Press.
  5. Budisatria, I.G.S., Panjono, D. Maharani, dan A. Ibrahim. 2018. Kambing Peranakan Etawa. Universitas Gadjah Mada. UGM Press.
  6. Christi, R. F., L.B., Salman, Hermawan dan D. Suharwanti. 2019. Karakteristik ukuran tubuh kambing peranakan ettawa pada periode dara dan laktasi 1 di kelompok P4S Agribisnis Assalam Indihiang Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Sains Peternakan, 7(2), 122-127. https://doi.org/10.21067/jsp.v7i2.3993.
  7. Hamdan, A., B.P. Purwanto, D.A. Astuti, A. Atabany, dan E. Taufik. 2018. Respons kinerja produksi dan fisiologis kambing Peranakan Ettawa terhadap pemberian pakan tambahan dedak halus pada agroekosistem lahan kering di Kalimantan Selatan. JPPTP. 12 (1): 73-84.
  8. Miftahudin. 2020. Analisis ekonomi Kambing Etawa pola gaduhan: Studi kasus di Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Jurnal Paradigma Multidisipliner (JPM) 1(1): 31-41.
  9. Muhajir, M. dan Muchlis, Z 2020. Inovasi teknologi dan pengembangan teknologi informasi dalam pemberdayaan masyarakat pasca Covid-19. Prosiding Semnas PPM 2020. DOI: 10.18196/ppm.32.226.
  10. Nugraha, W.T. 2021. Bangsa-Bangsa Ternak Perah. CV. Pena Persada, Jawa Tengah.
  11. Nugraha, W.T. 2017. Gambaran kondisi wilayah dan jalur tata niaga susu kambing di Kabupaten Sleman. Journal of Livestock Science and Production 1 (1), 24-30
  12. Kaleka dan Haryadi. 2013. Seri Peternakan Modern Kambing Perah, Arcita, Surakarta.
  13. Moran, J., dan P. Chamberlain. 2017. Blueprints for tropical dairy farming : Increasing Domestic Milk Production in Developing Countries . CSIRO Publishing.
  14. Prawiradiputra, B. R. 2011. Tanaman pakan untuk menunjang rehabilitasi peternakan di lereng Gunung Merapi. Wartazoa 21 (4): 171-178.
  15. Setiawati, T., P. Sambodho, dan A. Sustiah. 2013. Tampilan bobot badan dan ukuran tubuh kambing dara Peranakan Ettawa akibat pemberian ransum dengan suplementasi urea yang berbeda. J. Anim. Agriculture. 2 (2): 8-14.
  16. Smith, J.B., dan Mangkoewidjojo. 1988, Pemeliharaan, Pembiakan, dan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. UI press, Jakarta.
  17. Standar Nasional Indonesia. 2015. Bibit Kambing Bagian – 1 Peranakan Etawa. Badan Standar Nasional. Jakarta.
  18. Trisnawanto, R., Adiwinarti dan W. S. Dilaga. 2012. Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan Dombos jantan. J. Anim. Agriculture. 1 (1): 653-668.