Main Article Content

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan banyak diderita oleh masyarakat. Individu dengan hipertensi memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke, penyakit yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi dan komplikasinya serta mengetahui hasil pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, kolesterol dan asam urat sebagai indikator awal dalam pengendalian penyakit degeneratif seperti hipertensi dan komplikasinya. Sosialisasi ini meliputi konsultasi, metode pendidikan dan pemeriksaan laboratorium. Kegiatan ini diikuti oleh 38 warga di RT 29 Kelurahan Sumur Dewa Kota Bengkulu. Hasil dari kegiatan ini dapat digunakan sebagai skrining awal penyakit degeneratif seperti hipertensi dan komplikasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes mellitus dan hiperurisemia masing-masing sebesar 50%, 47.37%, 15.79%, 23.68%. Klasifikasi berdasarkan risiko adalah risiko tinggi, risiko sedang dan risiko rendah masing-masing sebesar 13.16%, 42.10%, 44.74%. Pemberian edukasi meningkatkan tingkat pengetahuan terkait hipertensi dan komplikasinya.

Article Details

How to Cite
Triana, D., & Hardiansyah, H. (2021). Promosi Kesehatan Mengenai Hipertensi Dan Pemeriksaan Laboratorium Di Kelurahan Sumur Dewa Kota Bengkulu. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 19(1), 41–48. https://doi.org/10.33369/dr.v19i1.13614

References

  1. Arianto. 2013. “Komunikasi Kesehatan.” Jurnal Ilmu Komunikasi 3(2):1–13.
  2. Association, American Diabetes. 2015. “Standards of Medical Care in Diabetes—2015 Abridged for Primary Care Providers.” Clinical Diabetes 33(2):97–111.
  3. Chobanian, Aram V., George L. Bakris, Henry R. Black, William C. Cushman, Lee A. Green, Joseph L. Izzo, Daniel W. Jones, Barry J. Materson, Suzanne Oparil, Jackson T. Wright, and Edward J. Roccella. 2003. “The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: The JNC 7 Report.” Journal of the American Medical Association 289(19):2560–72.
  4. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, Desember 2015.
  5. Kementerian Kesehatan RI. 2020. “Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat.”. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, Agustus 2020.
  6. Limbong, Valdano, Adisti Rumayar, and Grace Kandou. 2016. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli Kabupatan Minahasa.” Kesmas 7(4):1–5.
  7. Park, Jeong Bae, Kazuomi Kario, and Ji Guang Wang. 2015. “Systolic Hypertension: An Increasing Clinical Challenge in Asia.” Hypertension Research 38(4):227–36.
  8. Rahmadiana, Metta. 2012. “Komunikasi Kesehatan : Sebuah Tinjauan.” Jurnal Psikogenesis 1(1):88–94.
  9. Saseen, Joseph and Eric J. Maclaughlin. 2017. “Hypertension | Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.” Pp. 131–35 in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. McGraw-Hill Medical Education.
  10. Widianingrum, Rifka and Hema Dewi. 2013. “Efektifitas Penyuluhan Tentang Hipertensi Pada Masyarakat Rentang Usia 45-60 Tahun Dibandingkan Dengan Masyarakat Rentang Usia 61-75 Tahun The Effectiveness of Counceling of Hypertension In The Age Range Of 45-60 Year Compared With 61-75 Year Age Range Di.” Jurnal Kedokteran Muhammadiyah 1(2):86–92.
  11. Wulansari, Jayanti, Burhannudin Ichsan, and Devi Usdiana. 2013. “Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertesi Dengan Pengendaalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik.” Biomedika 5(1):17–22.