Main Article Content

Abstract

Rindu Hati merupakan desa yang dinobatkan sebagai desa wisata. Kondisi objek wisata Desa Rindu Hati saat ini membutuhkan pengembangan untuk lebih banyak menarik wisatawan. Penambahan objek wisata juga menjaga agar Desa Rindu Hati tetap menjadi pilihan orang-orang untuk tetap berekreasi. Rainbow Vertical Garden merupakan konsep agrowisata berbentuk taman mini yang berisi bunga berwarna warni yang digantung pada dinding penegak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memperkenalkan dan meningkatkan perkembangan kepariwisataan Desa Rindu Hati sebagai Desa Wisata dengan pengembangan objek wisata baru yaitu Rainbow Vertical Garden. Permasalahan yang dihadapi di desa Rindu Hati adalah pengembangan objek wisata belum ada pengembangan agrowisata yang berbasis pertanian di Desa Rindu Hati. Sasaran utama dari program pengabdian pembinaan ini yaitu Pengelola Wisata Desa Rindu Hati dan Perangkat Desa Rindu Hati. Metode yang dilakukan oleh Tim LPPM UNIB ini merupakan konsep baru yang mengacu pada agrowisata dengan memanfaatkan tanaman hias dengan sistem  Rainbow Vertical Garden. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah mengenalkan masyarakat desa Rindu Hati  tentang pemanfaatan Vertical Garden dan pengaplikasian Rainbow Vertical Garden dengan lahan vertikal di Desa Rindu Hati sebagai sebagai agrowisata baru.

Keywords

Desa Wisata Desa Rindu Hati PPM Vertical Garden

Article Details

How to Cite
Salamah, U., Husna, M., Rahman, R., Novanda, R. R., Syarkowi, A., & Saputra, H. E. (2021). Pengembangan Agrowisata dengan Konsep Design Rainbow Vertical Garden Sederhana di Desa Wisata Rindu Hati. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 19(2), 356–371. https://doi.org/10.33369/dr.v19i2.18408

References

  1. Andalasari, T. D., Yafisham, Y., & Nuraini, N. (2014). Respon Pertumbuhan Anggrek Dendrobium terhadap Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 14(1).
  2. Asikin, D., Handayani, R. P., & Mustikawati, T. (2016). Vertical Garden dan Hidroponik sebagai Elemen Arsitektural di Dalam dan di Luar Ruangan. RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 14(1), 34-42.
  3. Asropah, A., Septiana, I., & Indrariani, E. A. (2016). Pemanfaatan Barang Bekas Botol Plastik dalam Pembuatan Vertical Garden. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 7(2), 9-16.
  4. Chaipong, S. (2020). Indoor Plant Species Survival Under Different Environment in Indoor Vertical Garden. International Journal of Geomate, 18, 15-20.
  5. Fadlil, M. A., Sumekar, W., & Mardiningsih, D. (2020). Strategi Pengembangan Agrowisata Berbasis Bunga Krisan (Chrysanthemum Morifolium R.) di Taman Bunga Celosia, Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 4(1), 39-50.
  6. Ghoustanjiwani, A. P., Kusmara, R., & Yanuar, W. (2011). Teknologi Vertical Garden: Sustainable Design atau Hanya Sebuah Trend dalam Urban Life Style.
  7. Gunawan L. W. 2000. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 86 hlm.
  8. Hamdani., M. Yamani., dan E. Septaria. (2016). Menemukan Model Solusi Pendayagunaan Tanah Pertanian Terlantar Di Desa Rindu Hati Kabupaten Bengkulu Tengah. Monograf. Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum, Fakultas Hukum UNIB, Bengkulu
  9. Hidayat, M. (2011). Strategi perencanaan dan pengembangan objek wisata (studi kasus pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat). THE Journal: Tourism and Hospitality Essentials Journal, 1(1), 33-44.
  10. Hermawan, H. 2016. Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, III(2)
  11. Iswanto Hadi. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek. Agromedia Pustaka. Jakarta. 65 hlm
  12. Kemendes. 2021. Kemendes PDTT targetkan 10.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang. https://kemendesa.go.id/berita/view/detil/3505/kemendes-pdtt-targetkan-10000-desa-tertinggal-menjadi-desa-berkembang
  13. Lestari, N., & Wahyuningsih, N. 2012. Peramalan Kunjungan Wisata dengan Pendekatan Model Sarima (Studi Kasus: Kusuma Agrowisata). Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), A29-A33.
  14. Luddityawan, A. R., Nugroho, A. M., & Razziati, H. A. 2014. Taman Vertikal Sebagai Pendinginan Alami Pada Rumah Sederhana Sehat Griya Saxophone Kecamatan Lowokwaru–Kota Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 1(1).
  15. Maryam, S., & WARIDIN, W. (2011). Pendekatan SWOT dalam pengembangan objek wisata kampoeng djowo sekatul kabupaten kendal (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
  16. Osin, R. F., Kusuma, I. R. W., & Suryawati, D. A. (2019). Strategi Pengembangan Objek Wisata Kampung Tradisional Bena Kabupaten Ngada-Flores Nusa Tenggara Timur (NTT). Jurnal Ekonomi dan Pariwisata, 14(1).
  17. Priyanto, R., Syarifuddin, D., & Martina, S. (2018). Perancangan Model Wisata Edukasi di Objek Wisata Kampung Tulip. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1).
  18. Sari, M., Ai Nurjanah, Lidhia Fairuz Harly. 2014. Vertical Garden sebagai Green Bank dalam Usaha Optimalisasi Lahan pada Kawasan Lingkungan Padat Penduduk di Kota Bandung Jawa Barat. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Bandung.
  19. Wahab, D. A., & Munandar, T. (2018). Smart vertical garden application on exterior building supporting environment. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 407, (1), IOP Publishing.