Main Article Content

Abstract

Post partum atau masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil berlangsung 6 minggu. Pil progestin merupakan alat kontrasepsi yang aman untuk ibu post partum. Pil progestin berisi sintesis hormon progesteron dalam dosis rendah yang tidak mempengaruhi produksi ASI sehingga tidak mengganggu proses menyusui/proses laktasi. Kegiatan pemberian KIE pil progestin menggunakan leaflet bertujuan memberikan perhatian, menambah pengetahuan dan meyakinkan ibu post partum bahwa kontrasepsi pil progestin aman untuk ibu menyusui/postpartum. Kegiatan ini memiliki tahapan persiapan yaitu membuat/menyusun leaflet tentang kontrasepsi pil progestin, selanjutnya tahapan pelaksanaan: memberikan KIE dengan menggunakan leaflet, melakukan diskusi/tanya jawab, memberikan leaflet untuk dipelajari dan dipahami kembali. Pelaksanaan evaluasi menilai pengetahuan: ibu post partum sudah menentukan pilihan yang tepat akan memakai alat kontrasepsi pil progestin, sasaran mengkonsumsi pil progestin dengan benar, mengevaluasi efek samping pil progestin. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa seluruh ibu post partum (30 orang) menggunakan alat kontrasepsi pil progestin, 5 orang (17%) pada minggu pertama mengalami mual tetapi bisa teratasi, 25 orang (83%) tidak mengalami efek samping. Ibu post partum semuanya (100%) produksi ASI lancar dan juga tidak ada masalah dengan proses laktasi. Kesimpulan pil progestin salah satu alat kontrasepsi yang paling aman untuk ibu post partum.

Article Details

How to Cite
Himalaya, D., & Maryani, D. (2022). Pemberian Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Alat Kontrasepsi Pil Progestin di Era Pandemi Covid-19 Pada Ibu Post Partum di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Kota Bengkulu. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 20(1), 105–114. https://doi.org/10.33369/dr.v20i1.20036

References

  1. Affandi, Biran, dkk. (2012) .Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
  2. Devi Aprilia, Amalia Mega Krisnawati. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran pengeluaran asi pada ibu post partum di BPS ny Arifin Surabaya.
  3. Wiji, Rizki Natia. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : NuhaMedika.
  4. dr. Hasto Wardoyo, SpOG(K) Kepala BKKBN RI. Strategi Keberhasilan Pelayanan KB Pada Masa Pandemi COVID-19. Disampaikan pada: Webinar POGI 18 April 2020. https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/
  5. Dr.dr.Leo Prawirodihardjo, SpOG(K), MKes,MM,MARS,PhD. Webinar, 11 April 2020). Optimalisasi peran PKRS dalam layanan RSSIB di era Pandemi Covid-19.
  6. Handayani, Sri. 2016. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Edisi Kedua. Pustaka Rihama. Yogyakarta.
  7. Muhammad Aminuddin, Flora Song Bong. 2018. Efektifitas metode ceramah dan metode leaflet/brosur terhadap tingkat pemahaman ibu-ibu post partum tentang asi ekslusif. JKPBK Vol. 1. No. 2 Desember 2018.
  8. Nasution.D.Y. 2015. Efektivitas Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Metode Ceramah dan Pemutaran Film terhadap Zat Besi di Kecamatan Padang Sidimpuan Tenggara. Tesis FKM USU.
  9. Purwoastuti, Dan Walyani. 2015. Komunikasi Dan Konseling Kebidanan. Edisi Pertama. Pustakabarupress. Yogyakarta.
  10. Rika Wita Sandi, 2018. Pengaruh konseling terhadap akseptor kb dalam pengambilan keputusan alat kontrasepsi pada masa nifasdi klinik pratama niar.