Main Article Content

Abstract

Pembelajaran tematik dengan model guided inquiry bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek afektif dan kognitif. Metode penelitian tindakan kelas (PTK)  dilaksanakan dalam 3 siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian  dilakukan di kelas IVA SDN 1 Bengkulu Tengah yang  terdiri dari 10  laki-laki dan 10  perempuan. Data diperoleh dari (1) pengamatan langsung kegiatan guru dalam pelaksanaan pengajaran model guided inquiry dan siswa dalam proses pembelajaran dengan guided inquiry dan (2) tes hasil belajar dalam aspek afektif dan kognitif. Data dianalisis menggunakan nilai rata-rata,  ketuntasan belajar dan pengkategorian. Aktivitas guru siklus I mencapai kategori cukup, siklus II  menjadi kategori baik dan  siklus III meningkat  dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I kategori kurang, siklus II  menjadi kategori baik dan siklus III meningkat menjadi sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata nilai 69,25, pada siklus II menjadi 84,75 dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 88,75. Hasil  belajar siswa secara individu pada siklus I dengan rata-rata  68,6, pada siklus II  sebesar 74,75 dan pada siklus III  lagi sebesar 81,85. Pada penilaian sikap spiritual dan sosial terjadi peningkatan persentase pada setiap siklusnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model guided inquiry mampu meningkatkan proses belajar dan hasil belajar siswa.

Keywords

pembelajaran tematik model Guided Inquiry hasil belajar

Article Details

How to Cite
Erzaita, R. E., Koto, I. K., & Djuwita, P. D. (2020). Penerapan Model Guided Inquiry Pada Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Bengkulu Tengah. Jurnal Pembelajaran Dan Pengajaran Pendidikan Dasar, 3(2), 62–73. https://doi.org/10.33369/dikdas.v3i2.12306

References

  1. Arikunto dan sulami. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
  2. Asrori, M. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima.
  3. Chusni Minan,., Astuti. M & Dhuta.S. 2015. Penerapan Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Tematik Saintifik dengan Media Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 20, Nomor 2.
  4. Dewi, N. L., Dantes, N., & Sadia, I. W. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013).
  5. Kadir, H, A. 2014. Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Rajagrafindo
  6. Kemdikbud. 2016. Panduan Pembelajaran Tematik Terpadu.
  7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Permendikbud Nomor 65
  8. Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta.
  9. Kultahu, C C., Maniotes, l K., & Caspari, A K. (2007). Guided Inquiry Learning In The 21st Century. London: Libraries Unlimited
  10. Santiasih,. Marhaeni, dan Tika. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 1 Kerobokan Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung Tahun Pelajaran 2013/2014. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
  11. Sudjana, N. 2014. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
  12. Suduc, A. M., Bizoi, M., & Gorghiu, G. 2015. Inquiry Based Science Learning in Primary Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences: 6th World conference on Psychology Counseling and Guidance. 474 – 479. ELSEVIER
  13. Suyono, & Hariyanto. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.