Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar Aksara Rejang (Ka Ga
Nga) pada mata pelajaran Muatan Lokal di kelas III berbasis proyek yang layak dan
praktis.Metode penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Subjek
penelitian adalah siswa kelas III di SD N 01 Lebong Tengah dan SD N 04 Bingin
Kuning. Pada Penelitian ini menggunkan 6 langkah pengembangan, yang terdiri dari: (1)
penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk
awal, (4) uji coba terbatas, (5) revisi produk awal, (6) uji coba lapangan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa bahan ajar Aksara Rejang (Ka Ga Nga) berbasis proyek dari
aspek materi, konstruksi, dan bahasa dinyatakan layak secara teoritis oleh validator ahli
dan efektif berdasarkan uji coba lapangan, dimana untuk valiadasi aspek materi 3,45 jika
dipersentasekan menjadi 69,09% “Baik”, aspek bahasa 3,54 jika dipersentasekan
menjadi 70,8% “Baik”, dan aspek konstruksi 3,50 jika dipersentasekan menjadi 70%
“Baik”. Untuk kepraktisan bahan ajar didapat 3,63 atau 72,60%. Untuk uji coba terbatas
di SD N 04 Bingin Kuning dan untuk uji coba lapangan 3,66 atau 73,2% di kelas III A
dan3,50 atau 70,00% di kelas B SD N 01 Lebong Tengah. Secara umum bahan ajar yang
dikembangankan telah memenuhi kriteria layak dan praktis, dan dapat digunakan dalam
proses belajar.

Keywords

Bahan Ajar Aksara Rejang Ka Ga Nga PjBL Mulok.

Article Details

How to Cite
Zoni, H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Aksara Rejang (Kaganga) Berbasis Proyek(Project Based Learning) Sebagai Upaya Melestarikan Eksistensi Bahasa Daerah Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal. Jurnal Pembelajaran Dan Pengajaran Pendidikan Dasar, 2(1), 1–12. https://doi.org/10.33369/dikdas.v2i1.8676

References

  1. Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika aditama.
  2. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka Cipta
  3. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.Diva Press
  4. Hady. 2013.Kamus Aksara Rejang; Aksara Kaganga. Bengkulu.HandyCraf
  5. Kemendikbud. 2013. Rembuknas – Arahan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudyaan RI. (PPT).Sawangan.
  6. M. Asrori & M.Ali (2014). Metodologi dan Aplikasisi Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi Angkasa.
  7. Murfiah,Uum.2017. Pembelajaran Terpadu, Teori dan Praktik Terbaik di Sekolah. Refika Aditama. Bandung.S
  8. Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta.
  9. Putra, Nusa. 2011. Research & Development: penelitian dan pengembangan ,suatu pengantar. Jakarta. Rajapindo Persada.
  10. Rosidi, Ajip. 2004. Masa Depan Budaya. Jakarta:Pustaka Jaya
  11. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
  12. Sumarno. 2007. Pengembangan Bahan Ajar . Modul Diklat Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara: Jakarta.
  13. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana. Jakarta.
  14. Yaumi, Muhammad. 2014. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta. Prenada Media Group
  15. Zulkardi. 2002. Developing A Learning Environment on RME for Indonesian Student Teachers. Doctoral Dissertation. Enschede: University of twente. Tersedia:http://projects.edte.utwente.nl/cascade/imei/dissertation/disertasi.html