Main Article Content

Abstract

Karakterisasi merupakan langkah awal dalam pemuliaan untuk melakukan seleksi terhadap karakter-karakter yang menjadi target. Melon (Cucumis  melo  L.)  merupakan tanaman hortikultura yang memiliki karakter bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi 26 genotipe-genotipe melon di media pasir menggunakan sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan   Rancangan   Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu genotipe yang terdiri dari 2 ulangan. Jumlah genotipe yang diuji adalah 26  yaitu G23, G27, G28, G29, G38, G39, G40, G41, G42, G43, G45, G46, G47, G48, G49, G52, G53, G55, G57, G58, G60, G62, G63, G64, G65 dan G66. Berdasarkan analisis gerombol didapatkan bahwa karakter-karakter pada 26 genotipe melon mengelompok dan terpisah pada koefesien ketidakmiripan 22 dan 26. Karakterisasi buah yang diamati adalah panjang buah, diameter buah, bentuk  penampang membujur, warna dasar  kulit buah matang, intensitas warna kulit saat matang, corak dasar warna kulit, warna kulit sekunder, kerapatan noktah, ukuran noktah, warna noktah, intensitas warna noktah, warna utama daging buah, warna lapisan luar daging buah, alur buah, posisi diameter maksimum, bentuk pangkal buah, dan bentuk ujung buah.

Article Details

How to Cite
Salamah, U., Saputra, H. E., & Herman, W. (2021). Karakterisasi Buah Dua Puluh Enam Genotipe Melon pada Media Pasir Sistem Hidroponik. PENDIPA Journal of Science Education, 5(2), 195–203. https://doi.org/10.33369/pendipa.5.2.195-203

References

  1. Afandi, A. F. (2018). Alasan Orang Suka Buah Melon.
  2. Ariawan, I. A., IPutu, E. K. A., dan Putu, N. (2013). Komparasi Analisis Gerombol (Cluster) dan Biplot dalam Pengelompokan. E-Jurnal Matematika, 2(4), 17-22.
  3. Daryono, B. S., Hayuningtyas, S. D., dan Maryanto, S. D. (2012). Perakitan Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Melodi Gama 3 dalam Rangka Penguatan Industri Pertanian Nasional.
  4. Ezura, H., and Owino, W.O. 2008. Melon, an alternative model plant for elucidating fruit ripening. Plant Sci. 175:121-129.
  5. Fauzi, Y., Susilo, B., Mayasari, Z. M. (2009, December). Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial dan Sistem Informasi Geografis (SIG). In Forum Geografi (Vol. 23, No. 2, pp. 101-111).
  6. Garcia-Mas, J., Benjak, A., Sanseverino, W., Bourgeois, M., Mir, G., González, V. M., Puigdomènech, P. (2012). The genome of melon (Cucumis melo L.). Proceedings of the National Academy of Sciences, 109(29), 11872-11877.
  7. Glenn, K. C., Alsop, B., Bell, E., Goley, M., Jenkinson, J., Liu, B., Vicini, J. L. (2017). Bringing new plant varieties to market: plant breeding and selection practices advance beneficial characteristics while minimizing unintended changes. Crop Science, 57(6), 2906-2921.
  8. Herwibowo, K., & Budiana, N. S. (2014). Hidroponik Sayuran. Penebar Swadaya Grup.
  9. Huda, A. N., Suwarno, W. B., Maharijaya, A. (2017). Keragaman genetik karakteristik buah antar 17 genotipe melon (Cucucmis melo L.). Jurnal Hortikultura Indonesia, 8(1), 1-12.
  10. Kerje, T. (2003). Descriptors for Melon (Cucumis melo, L.). Internacional Plant Genetic Resources Institute, Rome, Italy.
  11. Liu, K., Goodman, M., Muse, S., Smith, J. S., Buckler, E., Doebley, J. (2003). Genetic Structure and Diversity among Maize Inbred Lines as Inferred from DNA Microsatellites. Genetics, 165(4), 2117–2128.
  12. Nuraida, D. (2012). Pemuliaan tanaman cepat dan tepat melalui pendekatan marka molekuler. El-Hayah Jurnal Biologi, 2(2).
  13. Ortiz, R., Taba, S., Chávez Tovar, V. H., Mezzalama, M., Xu, Y., Yan, J., Crouch, J. H. (2010). Conserving and enhancing maize genetic resources as global public goods-A perspective from CIMMYT. Crop Science, 50(1), 13–28. https://doi.org/10.2135/cropsci2009. 06.0297.
  14. Putra, H. K., Hardjoko, D., Widijanto, H. (2013). Penggunaan pasir dan serat kayu Aren sebagai media tanam terong dan tomat dengan sistem hidroponik. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 15(2), 36-40.
  15. Rakhi, R., and Rajamony, L. (2006). Variability, heritability and genetic advance in landraces of culinary melon (Cucumis melo L.). Journal of Tropical Agriculture, 43, 79-82.
  16. Robinson, R.W., and Decker-W alters, D.S. 1999. Cucurbits. CAB International, New York, US.
  17. Roidah, I. S. (2015). Pemanfaatan lahan dengan menggunakan sistem hidroponik. Jurnal Bonorowo, 1(2), 43-49.
  18. Satya, A. T., Harjoko, D., and Ferdyana, W. C. (2017). Pertumbuhan Tomat pada Media Pasir Pantai secara Hidroponik. Jurnal Pertanian UNS, 1(1), 281-285.
  19. Sari, N., and Solmaz, I. (2005, September). Fruit characterization of some Turkish melon genotypes. In III International Symposium on Cucurbits 731 (pp. 103-109).
  20. Sobilhaqq, Z. O. L. I. A. N. D. (2015). Penentuan Kebutuhan Air Irigasi Dan Pemupukan Bawang Merah (Allium Cepa) Secara Hidroponik Dengan Media Pasir. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
  21. Salamah, U., Suwarno, W.B., Aswidinnoor, H. (2016, November). Tingkat ketidakmiripan genotipe-genotipe jagung (Zea Mays L.) Generasi S1 dan S2 untuk pembentukan tetua. Prosiding pada seminar Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Bengkulu 8 November 2016.
  22. Tenda, E., Tulalo, M., Miftahorrachman. 2009. Hubungan kekerabatan genetik antar sembilan aksesi kelapa asal Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Littri. 15(3): 139–144.
  23. Wahyuningsih, A., Fajriani, S., and Aini, N. (2017). Komposisi nutrisi dan media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa l.) sistem hidroponik. Jurnal Produksi Tanaman, 4(8).
  24. Weber, N., Halpin, C., Hannah, L.C., Jez, J.M., Kough, J., Parrott, W. 2012. Editor’s choice: Crop genome plasticity and its relevance to food and feed safety of genetically engineered breeding stacks. Plant Physiol, 160:1842–1853. doi:10.1104/pp.112.204271