Main Article Content

Abstract

Empati merupakan bagian penting dari perkembangan moral anak yang bisa dibentuk sejak anak usia dini. Usia siswa sekolah dasar (SD) dianggap sebagai periode anak-anak mengenal dunia luar setelah lingkungan keluarga. Kemampuan siswa dalam pengambilan perspektif atau sudut pandang terhadap orang lain merupakan salah satu indikator apakah siswa tersebut mempunyai empati atau tidak. Role Playing dan Sciencecinematherapy adalah cara yang digunakan peneliti untuk meningkatkan empati siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperoleh perangkat bimbingan yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat bimbingan  yang dikembangkan berupa rencana pelaksanaan bimbingan (RPB), Lembar Refleksi Siswa, dan Tes kemampuan empati. Model pengembangan perangkat bimbingan  yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yang dikembangkan Borg & Gall meliputi sepuluh tahap yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi design, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi design,  desiminasi dan implementasi. Namun, dalam penelitian menggunakan enam tahap dan tidak dilaksanakan desiminasi sehingga hasilnya berupa prototipe final perangkat bimbingan yang siap diimplimentasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat bimbingan yang dikembangkan telah mempunyai nilai validitas, kepraktisan, dan keefektifan yang tinggi. Hal ini terlihat dari pendapat validator, respon guru, respon siswa, dan hasil uji lapangan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, bimbingan menggunakan role playing dan sainscinematherapy dapat meningkatkan kemampuan empati siswa lebih baik. Dari hasil tersebut disarankan agar aspek kemampuan empati dimasukkan secara terintegrasi dalam setiap mata pelajaran sebagai muatan kompetensi potensi siswa sebagai pembiasaan.

Article Details

How to Cite
Rochmawati, F., Suryanti, S., & Sudibyo, E. (2021). Pengembangan Perangkat Bimbingan melalui Bermain Peran (Role Playing) dan Terapi Bioskop Sains (Sciencecinematherapy) untuk Meningkatkan Empati Siswa SD. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 201–208. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.201-208

References

  1. Asrowi, dkk. 2019. The Power Of Role Playing in Conseling Children With Learning Difficult In Inclusive Schools Of Indonesia. International Journal Of Education and Practice, 7 (4). 324-333.
  2. Auliyah, Alan & Flurentin, Elia. (2016). Efektivitas Penggunaan Media Film Untuk Meningkatkan Empati Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling vol. 1, No. 1, hlm. 19-26.
  3. Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Bandung: Rajawali Press.
  4. Eisenberg- Berg, N. & Lennon, R. (1980). Altruiisim and the Assessment of Empathy in the Preschool Years. Child Development, (51), 552-557.
  5. Irianti, Agustina. (2015). Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing untuk Meningkatkan Level Empati Siswa di Sekolah Dasar Inklusif (Penelitian Tindakan Partisipan terhadap Siswa Kelas IV Sekolah Dasar di Baleendah Kabupaten Bandung Tahun Akademik 2014/2015). Program Studi Bimbingan dan Konseling, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Pembimbing Dr. Anne Hafina, M.Pd.
  6. Limarga, D. M. (2017). Melalui Metode Bercerita dengan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Empati Anak Usia Dini. Tunas Siliwangi: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru PAUD STKIP Siliwangi Bandung, 3(1), 86–104.
  7. McLaren, K. (2013). The art of empathy: a complete guide to lifes most essential skill. Sounds True, Boulder Colorado.
  8. Rehber, E. (2007). ?lkö?retim ?kinci Kademe Ö?rencilerinin Empati E?ilim Düzeylerine göre Çat??ma Çözme Davran??lar?n?n ?ncelenmesi. [Yay?mlanmam?? Yüksek Lisans Tezi], Çukurova Üniversitesi Sosyal Bilimler Enstitüsü, Adana.