Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan produksi vokal dan konsonan pada tuturan penyandang sindrom down; dan (2) mengetahui bentuk penyimpangan fonologis pada tuturan penyandang sindrom down. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggambarkan produksi bunyi vokal dan konsonan, serta bentuk penyimpangan fonologis dalam pengujaran-pengujaran penyandang sindrom down. Subjek dalam penelitian ini adalah penderita sindrom down dengan inisial CM, yang berusia 19 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Data dalam penelitian berupa tuturan yang diproduksi oleh CM. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini berupa teknik simak dan catat, serta teknik analisis data berupa kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CM mampu memproduksi bunyi-bunyi vokal yang meliputi [u], [e], [ə], dan [o] secara sempurna, baik ditinjau dari distribusi maupun pembentukan suku katanya. Bunyi konsonan yang mampu diproduksi oleh CM antara lain [b], [f], [j], [l], [m], [n], [p], [q], [t], [v], [w], [x], [y] dan [z]. Kemudian bentuk penyimpangan fonologis yang terdapat pada tuturan CM antara lain penggantian fonem, penghilangan fonem, dan penambahan fonem.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2024 Assifa Atsna Hanifa Assifa Atsna Hanifa, Elpida Fathi Garwita Elpida Fathi Garwita, Dona Aji Kurnia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
- Baihaqi, M. L., (2011). KOMPETENSI FONOLOGIS ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME DI SLB C NEGERI 1 YOGYAKARTA. Widyariset, Vol. 14, No.1.
- Blumstein, S. E. (2010). Neurolinguistics: an overview of language–brain relations in aphasia. In Linguistics: The Cambridge Survey.
- Chaer, A. (2013). Fonologi Bahasa Indonesia. jakarta: PT Rineka Cipta.
- Chaer, A. (2009). Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Fadhilasari, I. (2022). Gangguan Berbahasa tataran Fonologis pada tuturan penderita stroke ISKEMIK: Kajian Psikolinguistik. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 18(1), 152–165. https://doi.org/10.25134/fon.v18i1.5533
- Harlin. (2019). "Selayang Pandang Perkembangan Bahasa pada Manusia". Kantor Bahasa Maluku (https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2019/11/selayang-pandang-perkembangan-bahasa-pada-manusia/), diakses pada tanggal 22 Desember 2023.
- Hasugian, L., Ahmad, M. R., & Elyana, K. (2022). Analisis Pola Bunyi Bahasa Siwa Penyandang Down Syndrome di SLB Untung Tuah Samarinda. Adjektiva: Educational Languages and Literature Studies, 5(1), 19–24. https://doi.org/10.30872/adjektiva.v5i1.998
- Idora, M., Mustafa, M. N., & Septyanti, E. (2021). Kesalahan Fonologi pada Gelar Wicara Mata Najwa Trans 7. Jurnal Silistik, 1(1), 8-18.
- Indah N, R. 2012. Gangguan Berbahasa. Malang: UIN-Maliki Press.
- Lestari, E., Pravitha, C. W., & Kamhar, M. Y. (2022). Pemerolehan Bahasa Indonesia sebagai B2 (Bahasa Kedua) pada Anak Down Syndrome di LKS Darul Azhar. Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1), 9–15. https://doi.org/10.33366/ilg.v5i1.3501
- Lestari, N. D., & Sukmawati, A. (2023). Analisis Perubahan Fonem dalam Kemasan Produk Makanan dan Minuman: Kajian Fonologi. Narasi. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 1(1), 12-23.
- Mailinda, A. T., Setyaningsih, W., & Putra, S. P. (2022). Hubungan antara Perkembangan Bahasa dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Down Syndrome di Malang. Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.59686/jtwb.v1i1.1
- Metavia, H. M., & Widyana, R. (2022). Pengaruh Down Syndrome terhadap Perkembangan Akademik Anak di Indonesia. Jurnal Wacana Kesehatan, 7(2), 54. https://doi.org/10.52822/jwk.v7i1.403
- Oktaviani, H., Asrumi, A., & Setyari, A. D. (2019). Kemampuan Produksi Fonologis Bahasa Indonesia Anak Penyandang Down Syndrome di SDLB Banyuwangi. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 20(1), 67. https://doi.org/10.19184/semiotika.v20i1.9589
- Prasetyo, IT (2018). Penguasaan Bahasa Anak Penderita Down Syndrome di SLB ABCD Yayasan Suka Dharma Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Nuansa Indonesia, 20 (2), 119-132.
- Pruthi, G. (2007). “Language Development in Children with Mental Retardation”. University Press. www.goertzel.org.
- Pujaningsih. (2010). Perkembangan Bahasa dan Gangguan Berbahasa pada Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Khusus, 6(2).
- Ranti, R. E., Nisaj, I., & Sartika, R. (2022). Analisis Bunyi Fonem Pada Anak Penyandang Down Syndrom (Studi Kasus). ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 2(3), 305-312.
- Rondal, J.A. (1995). Exceptional Language diDevelopment in Down Syndrome: Implications For The Cognition-Language Relationship. New York: Cambridge University Press.
- Sidiarto, L. 1991. Berbagai Gangguan Berbahasa pada Anak dalam Soenjono Dardjowidjojo. PELLBA 4. Yogyakarta: Kanisius.
- Setyaningsih, Y. & Rahardi, K. (2014). Fonologi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
References
Baihaqi, M. L., (2011). KOMPETENSI FONOLOGIS ANAK PENYANDANG DOWN SYNDROME DI SLB C NEGERI 1 YOGYAKARTA. Widyariset, Vol. 14, No.1.
Blumstein, S. E. (2010). Neurolinguistics: an overview of language–brain relations in aphasia. In Linguistics: The Cambridge Survey.
Chaer, A. (2013). Fonologi Bahasa Indonesia. jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, A. (2009). Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fadhilasari, I. (2022). Gangguan Berbahasa tataran Fonologis pada tuturan penderita stroke ISKEMIK: Kajian Psikolinguistik. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 18(1), 152–165. https://doi.org/10.25134/fon.v18i1.5533
Harlin. (2019). "Selayang Pandang Perkembangan Bahasa pada Manusia". Kantor Bahasa Maluku (https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2019/11/selayang-pandang-perkembangan-bahasa-pada-manusia/), diakses pada tanggal 22 Desember 2023.
Hasugian, L., Ahmad, M. R., & Elyana, K. (2022). Analisis Pola Bunyi Bahasa Siwa Penyandang Down Syndrome di SLB Untung Tuah Samarinda. Adjektiva: Educational Languages and Literature Studies, 5(1), 19–24. https://doi.org/10.30872/adjektiva.v5i1.998
Idora, M., Mustafa, M. N., & Septyanti, E. (2021). Kesalahan Fonologi pada Gelar Wicara Mata Najwa Trans 7. Jurnal Silistik, 1(1), 8-18.
Indah N, R. 2012. Gangguan Berbahasa. Malang: UIN-Maliki Press.
Lestari, E., Pravitha, C. W., & Kamhar, M. Y. (2022). Pemerolehan Bahasa Indonesia sebagai B2 (Bahasa Kedua) pada Anak Down Syndrome di LKS Darul Azhar. Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1), 9–15. https://doi.org/10.33366/ilg.v5i1.3501
Lestari, N. D., & Sukmawati, A. (2023). Analisis Perubahan Fonem dalam Kemasan Produk Makanan dan Minuman: Kajian Fonologi. Narasi. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 1(1), 12-23.
Mailinda, A. T., Setyaningsih, W., & Putra, S. P. (2022). Hubungan antara Perkembangan Bahasa dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Down Syndrome di Malang. Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.59686/jtwb.v1i1.1
Metavia, H. M., & Widyana, R. (2022). Pengaruh Down Syndrome terhadap Perkembangan Akademik Anak di Indonesia. Jurnal Wacana Kesehatan, 7(2), 54. https://doi.org/10.52822/jwk.v7i1.403
Oktaviani, H., Asrumi, A., & Setyari, A. D. (2019). Kemampuan Produksi Fonologis Bahasa Indonesia Anak Penyandang Down Syndrome di SDLB Banyuwangi. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 20(1), 67. https://doi.org/10.19184/semiotika.v20i1.9589
Prasetyo, IT (2018). Penguasaan Bahasa Anak Penderita Down Syndrome di SLB ABCD Yayasan Suka Dharma Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Nuansa Indonesia, 20 (2), 119-132.
Pruthi, G. (2007). “Language Development in Children with Mental Retardation”. University Press. www.goertzel.org.
Pujaningsih. (2010). Perkembangan Bahasa dan Gangguan Berbahasa pada Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Khusus, 6(2).
Ranti, R. E., Nisaj, I., & Sartika, R. (2022). Analisis Bunyi Fonem Pada Anak Penyandang Down Syndrom (Studi Kasus). ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 2(3), 305-312.
Rondal, J.A. (1995). Exceptional Language diDevelopment in Down Syndrome: Implications For The Cognition-Language Relationship. New York: Cambridge University Press.
Sidiarto, L. 1991. Berbagai Gangguan Berbahasa pada Anak dalam Soenjono Dardjowidjojo. PELLBA 4. Yogyakarta: Kanisius.
Setyaningsih, Y. & Rahardi, K. (2014). Fonologi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.