Main Article Content

Abstract

Elementary school educators and AUD have an important role to improve the various abilities of children, especially in the golden age of children. The teacher himself maximizes the golden age phase which falls at the age of kindergarten using various teaching methods and involves parents in designing early childhood learning. The purpose of this study was to describe the role of teachers in designing local wisdom-based learning in Elementary Schools and Early Childhood Education in Bengkulu City. This study used descriptive qualitative methods. Research data were collected through observation, interviews and documentation and then analyzed using data reduction, data presentation, conclusion drawing and verification. The results showed that the preparation of learning based on local wisdom was carried out by noting the potential that existed in the surrounding environment, including the environmental conditions of the community, customs prevailing in the community, the language used, folk songs, special foods, local handicrafts and traditional games. In addition, it is carried out based on experiences carried out in Elementary Schools and PAUD in Bengkulu City and arranged based on the elements needed in a learning management, then integrated with the need for the introduction of local culture to students and love of local culture.

Article Details

How to Cite
Parmadi, B., Agiustora, O., Wembrayarli, W., & Noperman, F. (2022). Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Masa Pandemi Dalam Konteks Eksistensi dan Kreativitas Guru. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, 1(1), 13–22. https://doi.org/10.33369/kapedas.v1i1.21060

References

  1. Creswell, J. W. (2015). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar.
  2. Dewi, K. (2017). Pentingnya Media Pembelajaran untuk Siswa sekolah dasar dan AUD. Raudhatul Athfal, 1. https://doi.org/10.19109/ra.v1i1.1489
  3. Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2 (1), 55-61. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89
  4. Fauzi, I, & Suryadi, D. (2020). Didactical Design Research Untuk Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru di Sekolah Dasar. INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4 (1), 58-68. https://doi.org/10.36456/inventa.4.1.a2207
  5. Frisancho, S., & Delgado, G. E. (2018). Moral education as intercultural moral education. Intercultural Education, 29(1). https://doi.org/10.1080/14675986.2017.1405214
  6. Juhji. (2016). Peran Guru dalam Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan , 14-18.
  7. Kemdikbud. (2013). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta.
  8. Komalasari, K., & Sapriya, S. (2016). Living Values Education in Teaching Materials to Develop Students ' Civic Disposition. The New Educational Review, 44(1990), 107- 121. https://doi.org/10.15804/tner.2016.44.2.09
  9. Mahanani, P., & Muchtar, M. (2019). Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Menggunakan Model Inkuiri dan Project Based Learning (PJBL) pada Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 28(1), 43-49. https://doi.org/10.17977/um009v28i12019p043
  10. Maleong, I. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  11. Munir, Z. A., & Awiria, A. (2020). Implementasi Pendidikan Nilai melalui Permainan Tradisional Aanak Suku Sasak di MI NW Loang Sawak Lombok Tengah. Taman
  12. Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 4(1). https://doi.org/10.30738/tc.v4i1.5764 Nasional, U. S. P. (2003). Undang-undang sistem pendidikan nasional.
  13. Oktaviani, S., & Hairunnissa, H. (2020). Analisis Penenrapan Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas V SDN 009 Samarinda Ulu. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan KeSD-An, 4(2). https://doi.org/10.30738/tc.v4i2.8360
  14. Putri Utami, I. W., & Suwandayani, B. I. (2018). Perencanaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal dI SD Muhammadiyah I Malang. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 2(1). https://doi.org/10.30738/tc.v2i1.2773
  15. Sardiman, A. (2012). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
  16. Siwi Widiastuti. (2012). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1/ Edisi 1.
  17. Sudarwiyani, K. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Online Berbasis Kearifan Lokal ditengah Pandemi Covid-19 (Studi Etnografi di SDN 1 Samsam). Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3i).
  18. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  19. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (mixed Methods). In International Journal of Physiology (Vol. 6, Issue 1). Alfabeta.
  20. Suhendro Eko & Syaefudin. (2020). Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Siswa sekolah dasar dan AUD. Vol. 5 (3) September 2020 (133-140). https://doi.org/10.14421/jga.2020.53-05
  21. Syah. (2014). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
  22. Thacker, E. S., Friedman, A. M., Fitchett, P. G., & Journell, W., & Lee, J. K. (2018). Exploring How an Elementary Teacher Plans and Implements Social Studies Inquiry. The Social Studies, 109(2), 85-100. https://doi.org/10.1080/00377996.2018.1451983
  23. Wagiran. (2011). Pengembangan Model Pendidikan Kearifan Lokal di Wilayah Propinsi DIY dan Mendukung Perwujudan Visi Pembangunan DIY Menuju tahun 2025. Yogyakarta: Setda Provinsi DIY.
  24. Werdistira, I. W. A., & Purnama, I. G. A. V. (2020). Local wisdom based Balinese digital story telling through blended learning method. Linguistics and Culture Review, 4(1). https://doi.org/10.37028/lingcure.v4n1.26
  25. Wibowo, I. S. (2018). Hubungan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa . Urnal Gentala Pendidikan Dasar , 30-33.