Main Article Content

Abstract

This study aims to describe the shift in the Enggano language in the Indonesian language communication of SDN 053 Enggano Island students as regional language literacy. This type of research is qualitative research using a descriptive approach, the data used is qualitative data obtained from the results of interviews, observations, and observations which are then presented descriptively. Based on data analysis and research discussion, the conclusions that can be drawn from this study are: 1. Class IV teachers at SD Negeri 053 Enggano during the teaching and learning process, the form of communicating with students uses Indonesian, both delivering material and giving advice, this causes a shift in language the Enggano area into Indonesian. This factor resulted in the teaching and learning process not using the Enggano regional language so students get used to not using the Enggano regional language. 2. The form of globalization factor has a strong impact on the shift in regional languages ​​in Enggano, especially at SD Negeri 053 Enggano Island. This is due to the culture that enters and develops on Enggano Island 3. Efforts to preserve local languages ​​through education, especially basic education, have several functions, namely preventing shifts and extinction of regional languages, preparing local language speakers for the future, and preserving national culture.

Keywords

shift, Student communication, Local Language Literacy Shift, Student communication, Local Language Literacy

Article Details

How to Cite
Alfanda, W., Muktadir, A., & Djuwita, P. (2023). Pergeseran Bahasa Enggano dalam Komunikasi Siswa SDN 053 Pulau Enggano Sebagai Literasi Bahasa Daerah. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, 2(1), 15–24. https://doi.org/10.33369/kapedas.v2i1.26020

References

  1. Anderson, T. D. (2010). Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Moronene. Paper presented at the Makalah disampaikan Kongres Internasional Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara, Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
  2. Axford, B. (2009: 9). Scaffolding Literacy.Victoria: Accer Pres.
  3. Abidin, Y. (2018). Pembelajaran Multiliterasi; Sebuah Jawaban atas Tantangan Abad ke-21 dalam Konteks Ke-Indonesiaan. Bandung: PT. Refika Aditama.
  4. Alwasilah, A. C. (1993). Linguistik suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.
  5. Alwasilah, A.C. (2012). Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
  6. Afria, R. (2021). Analisis Komparatif Bahasa Bengkulu, Rejang, dan Enggano. Lingua Pranca: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, 5 (1), 1-10.
  7. Bungin. B. (2012: 91). Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali.
  8. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2017`
  9. Cahyani, I. (2009). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.Bandung: UPI Press.
  10. Chandra, D., E. (1989). Struktur Bahasa Enggano: Sintaksis dan Morfologi. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Bengkulu: Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu.
  11. Cangara, H. (2011: 99-106). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Persada.
  12. Chaer. A., & Agustina, L. (2014). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rienaka Cipta.
  13. Coulmas, F. (2005: 158-223). Sociolinguistics: The Study of Speakers’ Choice. Cambridge University Press.
  14. Darwis, M. (2011). Nasib Bahasa Daerah di Era Globalisasi: Peluang dan Tantangan. Paper presented at the Makalah disampaikan pada Workshop Pelestarian Bahasa Daerah Bugis Makassar, Parepare.
  15. Daryanto & Karim, S. (2017: 26). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.
  16. Dikti (2013). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.
  17. Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta dan Depdikbud. Depdiknas.
  18. Ekorusyono. (2015). Mengenal Budaya Enggano (Cetakan Ketiga). Yogyakarta: Buku Litera
  19. Eliya, I., & Zulaeha, I. (2017). Pola Komunikasi Politik Ganjar Pranowo dalam Perspektif Sosiolinguistik di Media Sosial Instagram. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(3), 286-296.
  20. Esser. (1951). Peta Bahasa-Bahasa Indonesia. Jakarta: Djawatan Kebudajaan , Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan.
  21. Faizah, D. U. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  22. Grimes, B.F. (2000). Global Language Visbility: Causes, Symton and Cures for Endangered Languages. http://www.sil.org/sociolx/ndg-lggrimes.html.
  23. Harmoko, dkk. (2019) Pergeseran Dan Pemertahanan Bahasa Enggano di Pulau Enggano. Undergraduated Thesis, Universitas Bengkulu.
  24. Herawaty, E. (1998: 25). Sikap Berbahasa Masyarakat Enggano. Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP Universitas Bengkulu. Tesis (tidak dipublikasikan)
  25. Hendrawan, B., Pratiwi, A. S., & Komariah, S. (2017). Kajian Aplikatif Penanaman Nilai-Nilai Karakter Siswa Melalui Gerakan Literasi di Sekolah Dasar Berdasarkan Perspektif Pedagogik Kritis. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2).
  26. Hutagalung, I. (2007). Perkembangan Kepribadian. Bekasi: PT Indeks. Kencana.
  27. Ibrahim, G. A. (2011). Bahasa Terancam Punah: Fakta, Sebab-Musabab, Gejala, dan Strategi Perawatannya. Linguistik Indonesia, 29(1), 35-52.
  28. Kamaruzzaman. (2016). Analisis Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa. Jurnal Konseling Gusjigang, 2 (2), 202-210.
  29. Kern, R. (2000). Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University.
  30. KepPres RI No. 6 Tahun 2017 Tentang Penetapan Pulau- Pulau Kecil Terluar.
  31. Lembaga Bahasa Nasional No. 10 Tahun 1972. Tentang Bahasa dan Kesusastraan: Seri Khusus.
  32. Lukman. (2014). Pergeseran Bahasa-Bahasa Daerah di Sulawesi Selatan: Kasus Pergeseran Bahasa Bugis, Makassar, Toraja, dan Enrekang.
  33. Lukman, G. (2015). Local Languages Shift in South Sulawesi; Case Four Local Languange (Bugis, Makassar, Toraja, Enrekang). Journal of Language and Literature, 6(3), 151-154.
  34. Mardikantoro & Maretta. (2016). Language Shift of Javanese and it`s Impacts on The Transfomation of Samin Community. Man in India. Man In India, 96 (11).
  35. Maulana, Y. (2018). Jurnal Tunas Bangsa. 5(2), 124–132.
  36. Milawati. (2014). Metode Everyone Is Teacher Here Pada Materi Ikatan Kimia Di Kelas X SMAN 1 Marawola. Jurnal Akademia Kimia, 3, 309–316.
  37. Marfuah, M. (2017). Improving Students’ Communications Skills Through Cooperative Learning Models Type Jigsaw. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2), 148-160.
  38. Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  39. Nenoliu, D, & Mardikantoro. H., B. (2019). Dawan Language Shift in Amanuban Society in Family Context. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 8 (2), 1-13.
  40. Nelyahardi, Wahyuddin, A, & Romi. (2018). Kontribusi Pendekatan Scientific dalam Proses Pembelajaran Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Gentala Pendidikan Dasar, 2 (2), 91-109.
  41. Noviyanti, M. (2011). Pengaruh Motivasi Dan Keterampilan Berkomunikasi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Tutorial Online Berbasis Pedekatan Kontekstual Pada Mata Kuliah Statistika Pendidikan. Jurnal Pendidikan, 12 (2), 80-88.
  42. Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Banten: PT.Gramedia Pustaka Utama.
  43. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.
  44. Rahayu. (1997). Kajian Pendahuluan terhadap Pemertahanan dan Pergeseran Bahasa di Enggano
  45. Rahayu & Basuki, R. (1989). Morfologi Bahasa Enggano
  46. Rahayu, N. (2012). Bahasa Indonesia Pada Etnik Enggano: Akses Dan Perubahan. In: Bahasa dalam Perspektif Globalisasi. Conference or Workshop. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu.
  47. Raihany, A. (2015). Pergeseran Penggunaan Bahasa Madura di Kalangan Anak-anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 12(1), 53-84
  48. Resmini, N. & Dadan, J. (2010). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.
  49. Resmini, & Dadan. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
  50. Roysa, M. (2014). Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 sebagai Penghela Peradaban Bangsa. Semarang: Duta Publishing Indonesia.
  51. Salzner, R. 1960. Sprachenatlas des Indopazifishen Raumea. Wiesbaden: Otto Harrassowitz.
  52. Sardiman. (2011: 7-8). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo.
  53. Sobarna. (2017)
  54. Suciartini. (2018). Pelatihan Penggunaan Bahasa Ibu Dalam Karya Sastra Digital. Jural Ilmiah Populer. Vol. 1, No. 1, Hal: 106-112.
  55. Sukmadinata. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  56. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
  57. Sutarsyah, Cucu, Hasan, & Hartati. (2014). Pergeseran Bahasa Daerah Di Kotamadya Bandar Lampung. Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia, 1 (1), 59-62.
  58. Sumarsono. (2011). Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Graha Ilmu
  59. Sumarsono & Partana, P. (2004: 231). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
  60. Suparta, H. (2015). Pengikisan Bahasa dalam Masyarakat Jawa Catatan tentang Proses Kepunahan Bahasa Jawa. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10 (2), 1-16.
  61. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  62. Tamrin, N. (2018). Pemilihan Bahasa dalam Ranah Keluarga: Studi Kasus Pemilihan Bahasa Bugis oleh Etnis Bugis di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Multilingual, 12(2), 145-157.
  63. Tolla, A. (2006: 3). Pergeseran Bahasa daerah Akibat Kontak Bahasa Melalui Pembauran. Jurnal Litera, 5 (1), 3-5.
  64. Vardiansyah, D. (2008: 38). Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta: Indeks.
  65. Ulfatin, N. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasisnya. Malang: Media Nusa Creative.
  66. Wahab, A. A. (2009: 30). Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung: Alfabeta.
  67. Wael, A., Asnur, M. N. A., & Ibrahim, I. (2018). Exploring Students Learning Strategies in Speaking Performance. International Journal of Language Education, 2(1), 65-71.
  68. Wibowo, S.F. (2014: 15). Vitalitas Bahasa Enggano di Pulau Enggano. Jurnal Ranah, 3 (1), 1-12.
  69. Winarni, E.W. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Reseach And Development (R&D). Jakarta: Bumi Aksara.
  70. Wilhalminah, A., & Rahman, U. (2017). Pengaruh Keterampilan Komunikasi Terhadap Perkembangan Moral Siswa Pada Mata Pelajaran. Jurnal Biotek, 5(2), 37–52.
  71. Widianto, E., & Zulaeha, I. (2017). Pilihan Bahasa dalam Interaksi Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(2), 124-135.
  72. Zulaeha, I., & Hum, M. (2017). Strategi Pemertahanan Bahasa Daerah Pada Ranah Pendidikan. Jurnal Peradaban Melayu, 12, 40-46.