Main Article Content

Abstract

[Estimation of The Threat of Earthquake and Tsunami in Pidie Jaya Regency to Support National Security]. Bencana merupakan suatu ancaman non-militer dan nyata yang dihadapi dunia saat ini. Bencana mengancam keselamatan masyarakat yang pada akhirnya mengancam keamanan nasional suatu negara, termasuk Indonesia. Ancaman nyata yang saat ini dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah peningkatan kejadian bencana yang dirasakan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Kabupaten Pidie Jaya yang merupakan bagian dari Provinsi Aceh juga memiliki ancaman multi bencana seperti gempabumi dan tsunami. Gempabumi yang terjadi di Pidie Jaya disebabkan oleh aktivitas Sesar Pidie dengan arah bidang patahan mendatar atau strike-slipe. Selain itu, terdapat Zona Megathrust Sumatera dan Sesar Besar Sumatera yang berada di Provinsi Aceh dengan aktivitas kegempaan yang dapat berpotensi tsunami. Dalam penelitian ini dilakukan suatu simulasi tsunami dengan output wilayah-wilayah yang berpotensi tsunami berserta run up atau ketinggian air tsunami akibat gempa di Zona Megathrust Aceh-Andaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (deskriptif analisis) sebagai desain penelitian. Penelitian dilakukan pada 18 Maret 2021 di ruang operasional InaTEWS (Indonesia Tsunami Warning System) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggunakan bantuan software TOAST (Tsunami Observation and Simulation Terminal).  Dari seluruh rangkaian pengolahan dan analisis data didapatkan hasil bahwa Zona Megathrust Aceh-Andaman berpotensi tsunami dengan run up (ketinggian air tsunami) yang paling tertinggi sebesar 10,5 meter di Meulaboh, Kab. Aceh Barat, 5,5 meter di Kota Sabang, dan 3 meter di Kabupaten Pidie Jaya dengan waktu tiba tsunami (golden time) sekitar 24 menit 55 detik. Kajian atas estimasi gempabumi dan tsunami ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam penentuan kebijakan BPBD Pidie Jaya dalam upaya mitigasi bencana untuk melindungi masyarakat Pidie Jaya dan mewujudkan keamanan nasional.

Article Details

How to Cite
Apriyadi, R. K., Kurniawan, W., Yulianto, S., Syamsunasir, S., Dewa Ketut Kerta Widana, I., Subiyanto, A., Bahar, F., & Cipto Kuncoro, D. (2021). Estimasi Ancaman Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Pidie Jaya Aceh untuk Mendukung Keamanan Nasional. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 1–7. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.1-7

References

  1. Agung, R., & Indrajaya, A. (2020). Penentuan Nilai Percepatan Tanah Maksimum Terhadap Mitigasi Gempabumi Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 17(1), 23–26. doi:10.15294/jg.v17i1.22372
  2. Barber, A. J., Crow, M. J., & Milsom, J. (2005). Sumatra: Geology, resources and tectonic evolution. Geological Society of London.
  3. BMKG. (2016). Press Release Gempa Pidie Jaya Aceh. Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
  4. Dadek, T., Hermansyah, & Dinamika, Y. (2019). Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen. Banda Aceh: Badan Penanggulangan Bencana Aceh.
  5. Darmono, B. (2010). Konsep Dan Sistem Keamanan Nasional Indonesia. Jurnal Ketahanan Nasional, Volume 15(1). doi:10.22146/jkn.22307
  6. Daryono, & Natawidjaja, D. H. (2016). Tektonik Aktif di Aceh. Bandung: Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR.
  7. Fadlurrahman, I., Widana, I. D. K. K., Julius, A. M., & Savitri, A. R. (2020). PERANAN BMKG STASIUN GEOFISIKA BALIKPAPAN DALAM MENDUKUNG INFORMASI GEMPABUMI DONGGALA TAHUN 2018. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 387–397. doi:10.31604/jips.v7i2.2020.387-397
  8. Julius, A. M., Nugroho, C., Anugrah, S. D., Leopatty, H., Yatimantoro, T., Imananta, R. T., … Alam, R. (2020). SOSIALISASI LAPANGAN PASCA BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2018. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 6(2). doi:10.33172/jmb.v6i2.621
  9. Kurniawan, W., Bangun, E., & Prakoso, B. (2021). Estimasi Ancaman Tsunami di Zona Subduksi Sulawesi Bagian Utara Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Tsunami. PENDIPA Journal of Science Education, 5(2), 204–209. doi:10.33369/pendipa.5.2.204-209
  10. Murtianto, H. (2016). POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Jurnal Geografi Gea, 10(1), 80–86. doi:10.17509/gea.v10i1.1667
  11. Natawidjaja, D. H. (2016). Gempa yang Melahirkan Sesar Pidie | Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Retrieved 24 March 2021, from http://lipi.go.id/lipimedia/gempa-yang-melahirkan-sesar-pidie/17145
  12. Pasau, G., & Tanauma, A. (2011). PEMODELAN SUMBER GEMPA DI WILAYAH SULAWESI UTARA SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI. JURNAL ILMIAH SAINS, 15(1), 202. doi:10.35799/jis.11.2.2011.208
  13. Qadariah, Q., Simanjuntak, A. V. H., & Umar, M. (2018). Analysis of Focal Mechanisms Using Waveform Inversion; Case Study of Pidie Jaya Earthquake December 7, 2016. Journal of Aceh Physics Society, 7(3), 127–132.
  14. Tim-PSGN. (2017). Buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017. Bandung: Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR.
  15. Yulianto, S., Apriyadi, R. K., Aprilyanto, A., Winugroho, T., Ponangsera, I. S., & Wilopo, W. (2021). Histori Bencana dan Penanggulangannya di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Keamanan Nasional. PENDIPA Journal of Science Education, 5(2), 180–187. doi:10.33369/pendipa.5.2.180-187