Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis PhET sebagai upaya tetap terlaksananya praktikum pada pembelajaran fisika walau hanya secara virtual. Pengembangan LKPD yang layak (valid, praktis dan efektif) ini diukur melalui 3 aspek penilaian kelayakan dimana masing-masing aspek memiliki komponen-komponen khusus dalam penilaiannya. Dalam pengembangannya, simulator PhET yang digunakan terkait dengan getaran harmonic ada 2 yaitu Masses and spring yang berkaitan dengan pegas serta Pendulum Lab yang bekaitan dengan ayunan sederhana. Penelitian ini melibatkan 24 peserta didik dari kelas X MIA SMAN 4 Berau. Design penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest –Posttest Design. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil validitas dari LKPD secara rata-rata adalah 84% dimana bedasarkan kriteria interpretasi adalah sangat valid, lalu pada aspek kepraktisan secara rata-rata adalah 84% dimana bedasarkan kriteria interpretasi adalah sangat baik dan terakhir adalah pada aspek keefektifan memperoleh hasil 0.8  dimana bedasarkan kriteria interpretasi adalah tinggi dan 77% dalam kriteria efektif.

Article Details

How to Cite
Safitri, D. K., & Sucahyo, I. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis PhET pada Materi Getaran Harmonik. PENDIPA Journal of Science Education, 6(1), 98–104. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.98-104

References

  1. Bajpai, M. (2013). Developing concepts in physics through virtual lab experiment: an effectiveness study. Techno Learn, 3(1), 43.
  2. Brown,Sorrel. (2010). Likert Scale Examples for Surveys. Iowa State University
  3. Gunawan, G., Suranti, N. M. Y., Nisrina, N., Herayanti, L., & Rahmatiah, R. (2018, November). The effect of virtual lab and gender toward students’ creativity of physics in senior high school. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1108, No. 1, p. 012043). IOP Publishing.
  4. Knapp, T. R. (2016). Why is the one-group pretest–posttest design still used?.
  5. Nirmalasari, N., Santiani, S., & Rohmadi, H. M. (2016). Penerapan model pembelajaran learning cycle terhadap ketrampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan getaran harmonis. EduSains, 4(2), 79-94.
  6. Noor, Yusmaniar Aifah, dkk. (2020). Praksis Praktikum Fisika Mode Daring: Studi Kasus Pembelajaran di SMA/MA Jawa Tengah dan Jawa Timur Semasa Pandemi Covid-19. UPEJ 9(3), 278.
  7. Razi, P. (2013). Hubungan Motivasi Dengan Kerja Ilmiah Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Virtual Laboratory Di Kelas X SMAN Kota Padang. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan, 6(2), 119-124.
  8. Salleh, S. M. H., Jack, S., Bohari, Z., & Jusoff, H. (2011). Use of Information and Communication Technology in Enhancing Teaching and Learning. International Education Studies, 4(2), 153-156.
  9. Sundayana, Rostina (2014) Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alabeta.
  10. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
  11. Yusuf, I., Widyaningsih, S. W., & Purwati, D. (2015). Pengembangan perangkat pembelajaran Fisika Modern berbasis media laboratorium virtual berdasarkan paradigma pembelajaran abad 21 dan Kurikulum 2013. Pancaran Pendidikan, 4(2), 189-200.