Main Article Content

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing berbasis blended learning, aktivitas peserta didik saat dilaksanakannya pembelajaran, respon peserta didik terhadap pembelajaran dan peningkatan nilai hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan One Group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI-MIPA 1 SMAN 1 Gedangan pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 33 orang.  Setelah dilakukannya penelitian, didapatkan hasil yang berupa 1) Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah 98,45% serta pada pertemuan kedua adalah 98,23% dengan kategori sangat baik; 2) Aktivitas peserta didik pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan satu sebesar 94,61% dan pada pertemuan kedua sebesar 95,38% dengan keduanya berada pada kategori sangat baik. 3) Respon peserta didik pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan memiliki persentase 96,97  dengan kategori sangat baik. 4) Terjadi peningkatan nilai hasil belajar dengan persentase N-gain sebesar 77,94% termasuk kategori tinggi dan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar peserta didik sebesar 87,88%. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi laju reaksi.

Article Details

How to Cite
Sugita, R. D., & Muchlis, M. (2022). Implementasi Model Inkuiri Terbimbing Berbasis Blended Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Laju Reaksi. PENDIPA Journal of Science Education, 6(2), 443–450. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.2.443-450

References

  1. Anitah, Sri W. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: UT.
  2. Arends, Richard. I. (2012). Belajar Mengajar Edisi Kesembilan. New York: Perusahaan McGraw-Hill, Inc.
  3. Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  4. Bruner. (2012). Investigating optimal learning moments in U.S. and finnish science classes. Journal of Research in Science Teaching.
  5. Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
  6. Erlina Sofiana. (2011). Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika pada Konsep Listrik Dinamis di SMPN 1 Sukajaya Kab. Bogor. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  7. Hake, R. R. (1998). Keterlibatan Interaktif Versus Metode Tradisional: Survei Enam Ribu Siswa tentang Data Uji Mekanika untuk Kursus Fisik Pengantar. Fisika Jurnal Amerika, 66. 66-74.
  8. Harumi. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
  9. Hima, L. R. (2017). Pengaruh Pembelajaran Bauran (Blended Learning) Terhadap Motivasi Siswa Pada Materi Relasi Dan Fungsi. JIPMat, 2(1). Diambil dari http://doi.org/10.26877/jipmat.v2i1.1479.
  10. Kholifudin, M.Yasin. (2012). Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(1):147-152.
  11. Ningsih, SM, Bambang S, & Sopyan, A. (2012). Implementasi Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Unnes Physics Education Journal, 1(2). 44-52.
  12. Nurhuda, M. Ali dan Muchlis. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dalam Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas X. UNESA Journal of Chemical Education, 6(3). 459-464.
  13. Permendikbud. (2016). Salinan Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.
  14. Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta: DIVA Press.
  15. Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
  16. Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
  17. Saputra, Alanindra, Widoretno, Sri dan Santosa, Slamet. (2012). Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Strategi Guided Inquiry di SMP Negeri 5 Surakarta Kelas VIII F Tahun Pelajaran 2011/ 2012. BIO-PEDAGOGI ,1 (1). pp. 36-45. ISSN 2252-6897
  18. Sari, A.A., Subiyanto, H., & Sri, N. (2017). Penerapan Inkuiri Terbimbing Berpendekatan Multiple Intelligences Terhadap Hasil Belajar Kimia. Chemistry in Education, 6(2), 57–62.
  19. Sriarunrasmee, J., Wawta, T., & Rattiya, P. M. (2015). Blended Learning Supporting Self-Directed Learning and Communication Skills of Srinakharinwirot University ’ s First Year Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 197(2), 1564–1569.
  20. Sudjana, Nana. (2007). Dasar? dasar proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.
  21. Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
  22. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
  23. Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  24. Ulya, Laily Tarbiyatul dan Nasrudin, Harun. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Laju Reaksi Kelas XI MAN 1 Tuban. Unesa Journal of Chemical Education, 8(3). 327-33.
  25. Wijanayu, Adiratna dkk. (2018). Blended Learning Method Based On Quipper School To Improve Concepts Understanding And Independence Learning. Journal of Primary Education, https://doi.org/10.15294/JPE.V7I1.22126.