Main Article Content

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi risiko di dalamnya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat bahwa semua daerah di Indonesia memiliki risiko bencana yang beragam, tidak terkecuali Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten ini adalah salah satu daerah dengan potensi multi risiko bencana yang tinggi di Indonesia. Bencana tsunami 2018 merupakan sebagian bencana yang terjadi di kabupaten ini dengan nilai estimasi kerugian mencapai 231,4 Miliar. Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana pembangunan hunian tetap bagi masyarakat yang terdampak di kabupaten ini. Alasan inilah yang mendasari perlunya analisis pembangunan hunian tetap pascabencana tsunami selat sunda di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif analitis, penelitian dilaksanakan pada mei 2021 hingga Januari 2022 di Kabupaten Lampung Selatan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 524 masyarakat penerima manfaat hunian tetap sesuai Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan No. B/375.1/VI.02/HK/2020 Tahun 2020. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pemulihan atau pembangunan hunian tetap pascabencana tsunami selat sunda telah mencapai tingkat pemulihan sebesar 107,33 % pada 2021 jika dibandingkan dengan keadaan sebelum terjadinya bencana. Hal ini memberikan arti bahwa terdapat build back better and safer pada sub sektor perumahan atau hunian tetap pada masyarakat yang terdampak bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan. build back better and safer merupakan salah satu metode atau pendekatan pengurangan risiko bencana melalui pembangunan yang lebih baik dalam membentuk masyarakat Indonesia yang tangguh akan bencana.

 

Keywords

Lampung Selatan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Tsunami Selat Sunda

Article Details

How to Cite
Setyawan, D., Maarif, S., Ruswandi, D., Apriyadi, R. khoirudin, Sutisna, S., & Lasmono, L. (2022). Analisis Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana Tsunami Selat Sunda 2018 di Kabupaten Lampung Selatan. PENDIPA Journal of Science Education, 6(2), 616–623. https://doi.org/10.33369/pendipa.6.2.616-623

References

  1. Abidin, H. Z., Sutisna, S., Padmasari, T., Villanueva, K. J., & Kahar, J. (2005). Geodetic datum of Indonesian maritime boundaries: Status and problems. Marine Geodesy, 28(4), 291–304.
  2. Apriyadi, R. K., Sutisna, S., Lasmono, L., & Januarti, R. T. (2021). Earthquake and tsunami potential levels in Sulawesi (lesson learned earthquake West Sulawesi). E3S Web of Conferences, 331, 7005.
  3. Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
  4. BNPB. (2021). Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
  5. Deng, Z., Hung, H., Carson, M. T., Oktaviana, A. A., Hakim, B., & Simanjuntak, T. (2020). Validating earliest rice farming in the Indonesian Archipelago. Scientific Reports, 10(1), 1–9.
  6. Fitriyani, J., Khoirudin Apriyadi, R., Winugroho, T., Hartono, D.,
  7. Dewa Ketut Kerta Widana, I., & Wilopo, W. (2021). Karakteristik Histori Bencana Indonesia Periode 1815 – 2019 Berdasarkan Jumlah Bencana, Kematian, Keterpaparan dan Kerusakan Rumah Akibat Bencana. PENDIPA Journal of Science Education, 5(3), 322–327. https://doi.org/10.33369/pendipa.5.3.322-327
  8. Gusty, S., Nurmiati, N., Muliana, M., Sulaiman, O. K., Ginantra, N. L. W. S. R., Manuhutu, M. A., Sudarso, A., Leuwol, N. V., Apriza, A., & Sahabuddin, A. A. (2020). Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19. Yayasan Kita Menulis.
  9. Hartono, D., Khoirudin Apriyadi, R., Winugroho, T., Aprilyanto, A., Hadi Sumantri, S., Wilopo, W., & Surya Islami, H. (2021). Analisis Sejarah, Dampak, Dan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Pada Saat Pandemi Covid-19 Di Sulawesi Barat. PENDIPA Journal of Science Education, 5(2), 218–224. https://doi.org/10.33369/pendipa.5.2.218-224
  10. Lubis, M. (2013). Manusia Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  11. Muhari, A., Heidarzadeh, M., Susmoro, H., Nugroho, H. D., Kriswati, E., Supartoyo, Wijanarto, A. B., Imamura, F., & Arikawa, T. (2019). The December 2018 Anak Krakatau Volcano Tsunami as Inferred from Post-Tsunami Field Surveys and Spectral Analysis. Pure and Applied Geophysics, 176(12), 5219–5233. https://doi.org/10.1007/s00024-019-02358-2
  12. Mukhadis, A. (2013). Sosok manusia indonesia unggul dan berkarakter dalam bidang teknologi sebagai tuntutan hidup di era globalisasi. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2).
  13. Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi penelitian sosial. Media Sahabat Cendekia.
  14. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. (2020). Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan No. B/375.1/VI.02/HK/2020 Tentang Penetapan Daftar Penerima Bantuan Hunian Tetap (Huntap) Rumah Sederhana Korban Bencana Tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
  15. Rini, D. (2018). BMKG Ungkap Kronologi Tsunami Selat Sunda. https://www.bmkg.go.id/berita/?p=bmkg-ungkap-kronologi-tsunami-selat-sunda&lang=ID&tag=berita-utama
  16. Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif (Qualitative research approach). Deepublish.
  17. Schofield, C., & Arsana, I. M. A. (2009). Closing the Loop: Indonesia’s revised archipelagic baselines system. Australian Journal of Maritime & Ocean Affairs, 1(2), 57–62.
  18. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta.
  19. Tumonggor, M. K., Karafet, T. M., Hallmark, B., Lansing, J. S., Sudoyo, H., Hammer, M. F., & Cox, M. P. (2013). The Indonesian archipelago: an ancient genetic highway linking Asia and the Pacific. Journal of Human Genetics, 58(3), 165–173.
  20. Tusianti, E. (2019). Analisis Isu Terkini 2019. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
  21. Yulianto, S., Apriyadi, R. K., Aprilyanto, A., Winugroho, T., Ponangsera, I. S., & Wilopo, W. (2021). Histori Bencana dan Penanggulangannya di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Keamanan Nasional. PENDIPA Journal of Science Education, 5(2), 180–187. https://doi.org/10.33369/pendipa.5.2.180-187