Isi Artikel Utama
Abstrak
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah mendiskripsikan kelayakan LKPD untuk meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik pada materi laju reaksi ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Metode penelitian mengacu pada model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan yang dibatasi hanya sampai tahap develop dengan uji coba terbatas kepada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gedangan sebanyak 30 peserta didik. Hasil analisis data diperoleh bahwa kelayakan LKPD dari aspek kevalidan dilihat dari 4 kriteria yaitu isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan didapatkan persentase secara berurutan sebesar 93,72%; 93,33%; 90,28%; dan 92,78% dengan kriteria sangat valid. Kepraktisan LKPD dilihat dari observasi aktivitas dan angket respon peserta didik diperoleh persentase sebesar 98,69% dan 95,91% pada kriteria sangat praktis. Keefektifan LKPD dilihat dari hasil pretest dan posttest peserta didik yaitu tes kognitif dan tes keterampilan literasi sains yang menunjukkan peningkatan dengan didapatkan nilai skor N-Gain masing-masing sebesar 0,67 dan 0,60 pada kategori sedang. LKPD untuk meningkatkan keterampilan literasi sains yang layak sangat penting dikembangkan sebagai sumber belajar sehingga menjadikan proses pembelajaran peserta didik menjadi bermakna.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2022 Iktifaul Ulya, Rusmini Rusmini

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
- Ain, Qurrotul, dan Mitarlis. (2020). Pengembangan LKPD Berorientasi Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Literasi Sains Pada Materi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi. UNESA Journal of Chemical Education, 9(3), 397-406.
- Ariningtyas, A., Wardani, S., dan Mahatmanti, W. (2017). Efektivitas Lembar Kerja Siswa Bermuatan Etnosains Materi Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMA. Journal of Innovative Science Education, 2(2), 186-196.
- BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2014. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
- Chang, R. (2006). Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
- Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
- Dian, I. M., Sumarmi, S., dan Santos, A. (2017). Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Kebermaknaan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud 2016.
- Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
- Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23 (8th ed). BPFE Universitas Diponegoro.
- Gormally, C, Brickman, P, Hallar, B, dan Armstrong, N. (2009). Effect of Inquiry-based Learning on Students Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 3(2), Article 16.
- Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement vs Traditional Methods. American Journal of Physics, 66(1), 64-74.
- Holbrook, J., dan Raniikkmae, M. (2009). The Meaning of Scientific Literacy. International Journal of Environtmental & Science Education, 4(3), 275-288.
- Ibrahim, Muslimin., dan Sukartiningsih, Wahyu. (2014). Model Pembelajaran Inovatif melalui Pemaknaan. Surabaya: Unesa University Press.
- Kemendikbud. (2016). Permendikbud No.20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Mendikbud.
- Lin, Y., Zhao, H., Yu, F., dan Yang, J. (2018). Design of an Extended Experiment with Electrical Double Layer Capacitors: Electrochemical Energy Storage Devices in Green Chemistry. Journal MDPI Sustainability, 10, 3630.
- Macharia, S.. (2018). Who Is to Blame the Teacher or Text Book? Implications for the 21st Century Reading Skills, International Journal of Education and Research, 6(3), 1- 10.
- Mulyasa. E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Muna, Aulia N., dan Rusmini. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Untuk Melatihkan Keterampilan Argumentasi Ilmiah Peserta Didik Pada Materi Laju Reaksi. UNESA Journal of Chemical Education, 10(2), 159-171.
- Nursalim, M., Satiningsih, Hariastuti, R. T., Savira, S. I., dan Budiani, M. S. (2007). Psikologi Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.
- OECD. (2016). Result in Focus PISA 2015: Draft Science Framework. Paris: OECD Publishing.
- OECD. (2019). Result in Focus PISA 2018: Draft Science Framework, Paris: OECD Publishing.
- Plomp, T. dan Nieveen, N.. (2010). An Introducing to Educational Design Research. Enschede. The Netherlands: Netherlands Institute for Curriculum Development.
- Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.
- Rahayu, S. (2017). Mengoptimalkan Aspek Literasi dalam Pembelajaran Kimia Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017 Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
- Rakhmawan, A., Setiabudi, A., dan Mudzakir, A.. (2015). Perancangan Pembelajaran Ajaran Literasi Sains Berbasis Inkuiri pada Kegiatan Laboratorium. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(1), 143-152.
- Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Varibel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabet.
- Rusilowati, A., Kurniawati, L., Nugroho, S. E., dan Widiyatmoko, A. (2016). Developing an Instrument of Scientific Literacy Assesment on the Cycle Theme. International Journal of Environtmental and Science Education, 11(12), 5718-5727.
- Semiawan, C. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia Sanjaya.
- Sutrisna, Nana. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik SMA Di Kota Sungai Penuh. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12), 2683-2694.
- Thiagarajan, S., Semmel, S. D., dan Semmel, M, I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Bloomington Indiana: Indiana University.
- Toharudin, U., Sri, H., dan Andrian, R. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
- Ulandari, Amalia, dan Mitarlis. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berwawasan Green Chemistry Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Pada Materi Asam Basa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 15(1), 2764-2777.
- Utami, D., Yuli, R., dan Riskiono, S. (2017). Penggunaan Conceptual Change Text dengan Model Pembelajaran 5E Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Asam Basa di SMAN 4 Tambun Selatan. Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 1(1), 30-37.
Referensi
Ain, Qurrotul, dan Mitarlis. (2020). Pengembangan LKPD Berorientasi Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Literasi Sains Pada Materi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi. UNESA Journal of Chemical Education, 9(3), 397-406.
Ariningtyas, A., Wardani, S., dan Mahatmanti, W. (2017). Efektivitas Lembar Kerja Siswa Bermuatan Etnosains Materi Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMA. Journal of Innovative Science Education, 2(2), 186-196.
BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2014. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Chang, R. (2006). Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dian, I. M., Sumarmi, S., dan Santos, A. (2017). Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Kebermaknaan Belajar Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud 2016.
Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23 (8th ed). BPFE Universitas Diponegoro.
Gormally, C, Brickman, P, Hallar, B, dan Armstrong, N. (2009). Effect of Inquiry-based Learning on Students Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 3(2), Article 16.
Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement vs Traditional Methods. American Journal of Physics, 66(1), 64-74.
Holbrook, J., dan Raniikkmae, M. (2009). The Meaning of Scientific Literacy. International Journal of Environtmental & Science Education, 4(3), 275-288.
Ibrahim, Muslimin., dan Sukartiningsih, Wahyu. (2014). Model Pembelajaran Inovatif melalui Pemaknaan. Surabaya: Unesa University Press.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud No.20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Mendikbud.
Lin, Y., Zhao, H., Yu, F., dan Yang, J. (2018). Design of an Extended Experiment with Electrical Double Layer Capacitors: Electrochemical Energy Storage Devices in Green Chemistry. Journal MDPI Sustainability, 10, 3630.
Macharia, S.. (2018). Who Is to Blame the Teacher or Text Book? Implications for the 21st Century Reading Skills, International Journal of Education and Research, 6(3), 1- 10.
Mulyasa. E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muna, Aulia N., dan Rusmini. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Untuk Melatihkan Keterampilan Argumentasi Ilmiah Peserta Didik Pada Materi Laju Reaksi. UNESA Journal of Chemical Education, 10(2), 159-171.
Nursalim, M., Satiningsih, Hariastuti, R. T., Savira, S. I., dan Budiani, M. S. (2007). Psikologi Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.
OECD. (2016). Result in Focus PISA 2015: Draft Science Framework. Paris: OECD Publishing.
OECD. (2019). Result in Focus PISA 2018: Draft Science Framework, Paris: OECD Publishing.
Plomp, T. dan Nieveen, N.. (2010). An Introducing to Educational Design Research. Enschede. The Netherlands: Netherlands Institute for Curriculum Development.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.
Rahayu, S. (2017). Mengoptimalkan Aspek Literasi dalam Pembelajaran Kimia Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017 Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rakhmawan, A., Setiabudi, A., dan Mudzakir, A.. (2015). Perancangan Pembelajaran Ajaran Literasi Sains Berbasis Inkuiri pada Kegiatan Laboratorium. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(1), 143-152.
Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Varibel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabet.
Rusilowati, A., Kurniawati, L., Nugroho, S. E., dan Widiyatmoko, A. (2016). Developing an Instrument of Scientific Literacy Assesment on the Cycle Theme. International Journal of Environtmental and Science Education, 11(12), 5718-5727.
Semiawan, C. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia Sanjaya.
Sutrisna, Nana. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik SMA Di Kota Sungai Penuh. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12), 2683-2694.
Thiagarajan, S., Semmel, S. D., dan Semmel, M, I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Bloomington Indiana: Indiana University.
Toharudin, U., Sri, H., dan Andrian, R. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Ulandari, Amalia, dan Mitarlis. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berwawasan Green Chemistry Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Pada Materi Asam Basa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 15(1), 2764-2777.
Utami, D., Yuli, R., dan Riskiono, S. (2017). Penggunaan Conceptual Change Text dengan Model Pembelajaran 5E Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Asam Basa di SMAN 4 Tambun Selatan. Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 1(1), 30-37.