Isi Artikel Utama

Abstrak

Landasan penelitian yaitu Miskonsepsi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena dapat memahami dan mengartikan suatu konsep dengan salah, Siswa yang telah memahami konsep dapat terukur dari hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang rendah mengidentifikasikan adanya kesulitan dalam proses belajar siswa, sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Fakta-fakta yang ditemukan dari hasil penelitian kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan sebenarnya dalam bentuk data. Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan dilakukan pencatatan dan analisis dengan menggunakan data statistik. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai suatu gejala yang terjadi akibat proses pembelajaran.  Sumber data pada penelitian ini didapatkan melalui pemberian three tier multiple choice diagnostic test kepada sampel yang telah ditentukan. Berdasarkan data yang di dapat pada butir soal 1, 7, 11 dari 18 butir soal dikatakan miskonsepsi tertinggi karna siswa tidak bisa menjelaskan karakteristik suatu zat padat dengan benar. Dilihat dari permasalahan tersebut siswa mengalami miskonsepsi reasoning atau penalaran yang tidak lengkap atau salah. Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat miskonsepsi pada konsep zat dan karakteristiknya.Persentase miskonsepsi pada konsep zat dan karakteristiknya sebanyak 30%. Persentase miskonsepsi false negative pada konsep zat dan karakteristiknya sebanyak 8%. Persentase miskonsepsi false positive pada konsep zat dan karakteristiknya sebanyak 28%.

Kata Kunci

Miskonsepsi three tier test zat dan karakteristiknya misconceptions three tier test their characteristics

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Mulyani, D., Lukman Nulhakim, & Mudmainah Vitasari. (2024). Analisis Miskonsepsi Konsep Zat dan Karakteristiknya Pada Siswa Kelas VII di SMP Islam Bani Tamim: Analisis Miskonsepsi Konsep Zat dan Karakteristiknya Pada Siswa Kelas VII di SMP Islam Bani Tamim. PendIPA Journal of Science Education, 7(3), 439–444. https://doi.org/10.33369/pendipa.7.3.439-444

Referensi

  1. Adityawardani, D., & Hidayat, S. N. (2017). Profil Konsepsi Siswa SMP dengan CRI Test Berbasis Revised Bloom's Taxonomy Pada Materi Klasifikasi Materi dan Perubahannya. E-Jurnal Pensa, 05(03), 335-340.
  2. Amry, U. W., Rahayu, S., & Yahmin. (2017). Analisis Miskonsepsi Asam Basa pada Pembelajaran Konvensional dan Dual Situated Learning Model (DSLM). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(3), 385-391.
  3. Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  4. Baharudin. (2009). Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
  5. Hewi, L., & Shaleh, M. (2020, Juni 1). Refleksi Hasil PISA (The Programme For International Student Assessment): Upaya Perbaikan Bertumpu Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age, 04(1), 30-41.
  6. Iskandar, S. M., Ibnu, S., & dkk. (2011). Pendekatan Pembeajaran Sains Berbasis Kontruktivistik. Malang: Bayumedia.
  7. Khasanah, A., & Cahyani, I. (2016, Juli). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Strategi Question Answer Relationships (QAR) Pada Siswa Kelas V Skolah Dasar. Jurnal Pedagoogik Pendidikan Dasar, 4(2), 161-175.
  8. Resbiantoro, G., & Nugraha, A. W. (2017). Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Dasar Gaya Dan Gerak Untuk Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Sains, 5(2), 80-87.
  9. Sani, R. A., & Aulia, R. (2018). Upaya Mengatasi Miskonsepsi Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training Pada Materi Pokok Momentum Dan Impuls Di Kelas X SMA Negeri 3 Binjai T.P 2017/2018. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, 4(3), 2461-1247
  10. Sanjaya, W. (2012). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
  11. Shui-Te, L., Kusuma, I. W., Wardani, S., & Harjito. (2019). Hasil Identifikasi Miskonsepsi Siswa Ditinjau Dari Aspek Makroskopis, Mikroskopis, dan Sibolik (MMS) Pada Pokok Bahasan Parti kulat Sifat Materi di Taiwan. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 12(1), 2019-2030.
  12. Suparno, P. (2013). Miskonsepsi & Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT. Grasindo.
  13. Suwarto. (2017). Pengembangan Tes Diagnostic Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  14. Wafiah, N. (2012).Identifikasi Miskonsepsi dan Faktor-faktor Penyebab Pada Materi Permutasian dan Kombinasi Di SMA Negeri 1 Manyar. Jurnal Gamatika, 11(2), 1-7.
  15. Wuryanti, S., Yennita, & Fakhruddin. (2017). Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Materi Dinamika Gerak Menggunakan Tes Diagnostik Pilihan Ganda Tiga Tingkat. Jurnal Geliga Sains, 5(2), 110-118.