Main Article Content

Abstract

Abstrak

Kulit jagung memiliki kandungan selulosa cukup banyak yaitu sekitar 42%, yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat metil selulosa  dari selulosa limbah kulit jagung. Metil selulosa merupakan salah satu turunan selulosa yang banyak dimanfaatkan di industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain. Sintesis metil selulosa ini melalui beberapa tahap yaitu isolasi selulosa, metilasi (sintesis metil selulosa), karakterisasi, uji titik leleh dan uji kelarutan. Sintesis metil selulosa dilakukan dengan dua variasi pelarut yaitu metil selulosa-air dan metil selulosa-aseton. Berdasarkan analisis FTIR metil selulosa yang dihasilkan, maka diketahui puncak khas metil selulosa yaitu 3444,87 untuk O-H, 2899,01 untuk C-H pada metil selulosa-air dan 3429,43 untuk O-H, 2926,01 untuk C-H pada metil selulosa-aseton. Dari hasil uji kelarutan juga diketahui bahwa metil selulosa-air dan metil selulosa-aseton larut dalam NaOH. Hal ini menunjukkan bahwa kedua metil selulosa yang dihasilkan memiliki derajat substitusi sekitar 0,4-0,6.

Kata kunci: Kulit jagung; selulosa; metil selulosa; derajat substitusi; limbah pertanian

Article Details

How to Cite
Rahmidar, L., Nurilah, I., & Sudiarty, T. (2018). Karakterisasi Metil Selulosa Yang Disintesis Dari Kulit Jagung (Zea Mays). PENDIPA Journal of Science Education, 2(1), 117–122. https://doi.org/10.33369/pendipa.2.1.117-122