Main Article Content
Abstract
Serangan serangga hama merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas tomat ceri. Penggunaan pestisida sintetis memang efektif, namun memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi ekstrak daun serai wangi dan daun jambu air terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman tomat ceri serta menentukan konsentrasi paling efektif. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (kontrol, 30%, 45%, 60%, dan 75%) dan lima ulangan. Pengamatan dilakukan pada 12, 19, 26, 33, 40, dan 47 hari setelah tanam (HST). Hasil menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak kedua tanaman berpengaruh signifikan dalam menekan serangan hama. Perlakuan 75% merupakan konsentrasi paling efektif dengan intensitas serangan hama terendah pada seluruh periode pengamatan. Dengan demikian, kombinasi ekstrak daun serai wangi dan jambu air dapat digunakan sebagai alternatif pestisida nabati ramah lingkungan.
Article Details
Copyright (c) 2025 Winda Agata Christin, Sonja Vera Tineke Lumowa, Akhmad, Ruqoyyah Nasution

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Anggraini, D. (2018). Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya.
- Aseptianova, D. (2017). Pengendalian OPT berbasis ramah lingkungan.
- Chandni, P. (2021). Nutritional value of cherry tomatoes.
- Danata, I. (2023). Aktivitas minyak atsiri serai wangi sebagai repelan.
- Hanifa, S. (2016). Morfologi dan manfaat tanaman jambu air.
- Kardinan, A. (2011). Pestisida Nabati: Kearifan Lokal Petani Indonesia.
- Manalu, D. (2023). Budidaya tomat ceri pada dataran rendah.
- Paruntu, J. (2017). Hama penting pada tanaman tomat.
- Rahma, N. (2023). Metabolit sekunder Syzygium samarangense
- Saroj, R. (2023). Bioaktif Syzygium dan manfaatnya dalam kesehatan.
- Setiawati, A. (2020). Kandungan gizi tomat ceri.
- Sapitri, F. (2022). Aktivitas antibakteri dan antiserangga minyak atsiri serai wangi.
References
Anggraini, D. (2018). Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya.
Aseptianova, D. (2017). Pengendalian OPT berbasis ramah lingkungan.
Chandni, P. (2021). Nutritional value of cherry tomatoes.
Danata, I. (2023). Aktivitas minyak atsiri serai wangi sebagai repelan.
Hanifa, S. (2016). Morfologi dan manfaat tanaman jambu air.
Kardinan, A. (2011). Pestisida Nabati: Kearifan Lokal Petani Indonesia.
Manalu, D. (2023). Budidaya tomat ceri pada dataran rendah.
Paruntu, J. (2017). Hama penting pada tanaman tomat.
Rahma, N. (2023). Metabolit sekunder Syzygium samarangense
Saroj, R. (2023). Bioaktif Syzygium dan manfaatnya dalam kesehatan.
Setiawati, A. (2020). Kandungan gizi tomat ceri.
Sapitri, F. (2022). Aktivitas antibakteri dan antiserangga minyak atsiri serai wangi.
