Main Article Content

Abstract

AbstraCT

 

[Implementation of  Module  Protein Concentration Analysis on Learning Outcomes and Student Response to Biochemical Learning II]. This study aims to look at the effect of the implementation of the use of the "Protein Concentration Analysis" module on student learning outcomes and responses to Biochemical II learning. This research is a type of research and development (Research and Development) which aims to investigate patterns and sequences of growth or change as a function of time. Based on the results of this study it is known that the average pretest score of students before using the module is 56.34 ± 11.65 with the lowest score of 33, and the highest score of 73, and the most scores obtained by students range from 60-69, while the average posttest results the average student after using the module is 84.68 ± 8.67, with the lowest score of 60, and the highest score of 100. Based on the learning outcomes that have been carried out it is known that the learning process using the module gives an increase in learning outcomes in Chemistry Education students VI Semester FKIP UNIB. The results of the questionnaire responses of students to learning activities using modules are in the good category which is at a score of 46.8, and the response of students to the modules used in learning is at a score of 19.2 with good categories.

 

Keywords: Modules; Learning Outcomes; Student Response

 

(Received July 29, 2019; Accepted September 18, 2019; Published October 8, 2019)

 

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh implementasi penggunaan modul “Analisis Konsentrasi Protein”  terhadap hasil belajar dan respon mahasiswa pada pembelajaran Biokimia II. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai pretest rata-rata mahasiswa sebelum menggunakan modul adalah 56,34 ± 11,65 dengan skor terendah 33, dan skor tertinggi 73, dan nilai terbanyak yang diperoleh mahasiswa berkisar pada 60-69, sedangkan hasil posttest rata-rata mahasiswa setelah menggunakan modul yaitu 84,68 ± 8,67, dengan skor terendah 60, dan skor tertinggi 100. Berdasarkan hasil pembelajaran  yang telah dilakukan diketahui bahwa, proses pembelajaran dengan menggunakan modul memberikan peningkatan hasil belajar pada mahasiswa Pendidikan Kimia Semester VI FKIP UNIB. Hasil angket respon mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan modul berada pada katagori baik yaitu berada pada skor 46,8, dan respon mahasiswa terhadap modul yang digunakan dalam pembelajaran  berada pada skor 19,2 dengan katagori baik.

 

Kata Kunci : Modul; Hasil Belajar; Respon Mahasiswa

Article Details

How to Cite
Uliyandari, M., Sumpono, S., & Susanta, A. (2019). Implementasi modul analisis konsentrasi protein terhadap hasil belajar dan respon mahasiswa pada pembelajaran biokimia II. PENDIPA Journal of Science Education, 3(3), 120–124. https://doi.org/10.33369/pendipa.3.3.120-124

References

  1. Aiman, U., Nirwana, N., & Firdaus, M. L. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Video Identifikasi Campuran Kopi Menggunakan Metode Spektroskopi UV-Visible. PENDIPA Journal of Science Education, 3(1), 1-7.
  2. Astuti, A. P., Ruyani, A., & Wiryono, W. (2017). Respons Mahasiswa Terhadap Buku Panduan Dan Kegiatan Pelatihan “Teknik Monitoring Kura-Kura Cyclemys oldhamii”. PENDIPA Journal of Science Education, 1(1).
  3. Danial, M. (2012). Pengaruh Strategi PBL Terhadap Keterampilan Metakognisi dan Respon Mahasiswa. CHEMICA, 11(2).
  4. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
  5. Ekawati, R., Junaedi, I., & Nugroho, S. E. (2013). Studi respon siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika berdasarkan taksonomi SOLO. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 2(2).
  6. Festiana, I., Sarwanto dan Sukarmin. (2014). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Masalah pada Materi Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Inkuiri, 3(2):36-47.
  7. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
  8. Lokaria, E. 2012. Isolasi dan Uji Aktivitas Ekstrak J.multifida L Terhadap Leukosit M.musculus Diinduksi Imunos Serta Aplikasinya Pada Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Modul [thesis]. Bengkulu : Universitas Bengkulu
  9. Mulyasa, E.C. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Rosdakarya : Bandung
  10. Mursalin. (2016). Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Pengembangan Konten Buku Matematika Berbasis Pembelajaran Model Treffinger. Diambil dari https://www.researchgate.net/ publication/303547753
  11. Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  12. Rahyuni, R., Zamzaili, Z., & Ruyani, A. (2018). Penerapan Pembelajaran Outdoor dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMPN 6 Kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 2(3).
  13. Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul.Makalah disajikan dalam pelatihan bagi para guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Nusa Penida kabupaten Klungkung, 12-14 Januari 2009.
  14. Saptorini. 2004. Strategi Belajar Mengajar kimia. Universitas Negeri Semarang: Semarang
  15. Suryani, N. A., Sakti, I., & Purwanto, A. (2018). Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Pembelajaran Clis (Children’S Learning in Science) dengan menggunakan Media Kit IPA di SMP Negeri 21 Kota Bengkulu. PENDIPA Journal of Science Education, 2(1).
  16. Vembriarto. (1976). Pengantar Pengajaran Modul. Yayasan Pendidikan Paramita : Yogyakarta