Main Article Content

Abstract

Limbah buah yang tertumpuk di sekitar lingkungan RT.02 RW.01 Kelurahan Kampung Pensiunan, Kecamatan Kepahiang, belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Berlebihnya volume limbah buah tersebut berasal dari penjualan masyarakat sekitar yang bekerja sebagai pedagang buah maupun dari limbah buah rumah tangga. Limbah buah yang dibuang tanpa dilakukan pengolahan memiliki dampak yang tidak baik bagi lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kegiatan yang memanfaatkan potensi dari limbah buah ini yaitu dengan membuat pupuk organic cair dimana pembuatan pupuk organic cair limbah buah ini dapat dilakukan sendiri di rumah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah buah yang menumpuk dan terutama dapat membangun daya masyarakat dalam perekonomian pada masa pandemi covid-19. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan fermentasi. Pembuatan pupuk organic cair memerlukan proses fermentasi dengan waktu kurang lebih 10 hari dengan tambahan bahan lain yaitu air, gula merah, yakult, dan air cucian beras. Cara penggunaan pupuk organic cair limbah buah ini sangat mudah dan untuk penyemprotan pupuk organic cair limbah buah ini sebaiknya dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Setelah proses pembuatan pupuk organic cair limbah buah selesai, maka perlu dilakukan pengemasan. Dengan membuat kemasan yang menarik, pupuk organic cair limbah buah akan memiliki nilai ekonomi sehingga dapat dijual baik secara offline dan online. Setelah proses pembuatan dan pengemasan pupuk organic limbah buah selesai maka akan dihasilkan produk berupa pupuk organic cair limbah buah. Produk tersebut dibagikan ke masyarakat sekitar dengan memberikan penjelasan cara pembuatan, cara penggunaan, manfaat, serta cara pemasaran pupuk organic cair limbah buah. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemanfaatan limbah buah sebagai pembuatan pupuk organic cair memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terlebih pada masa pandemic covid-19 dan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan.

Article Details

Author Biographies

Anida Pasaribu, Universitas Bengkulu

Prodi S1 Akuntansi

Herlin Fransiska, Universitas Bengkulu

Prodi Matematika
How to Cite
Pasaribu, A., & Fransiska, H. (2022). PEMANFAATAN LIMBAH BUAH SEBAGAI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN KAMPUNG PENSIUNAN PADA MASA PANDEMI COVID-19. TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES, 3(1), 37–44. https://doi.org/10.33369/tribute.v3i1.17936

References

  1. P3KKN. 2021. Panduan KKN Mandiri Periode 94 Tahun 2021. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
  2. Marjenah., Wawan, k., Ida, N., Keren, H.M.S., & Retno, P.E. (2017). Pemanfaatan limbah buah kulit buah-buahan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organic cair, Jurnal Hut Trop,1(2): 120-127.
  3. Catur, R.S. (2020). Pemanfaatan limbah sayuran, buah, dan kotoran hewan mejadi pupuk organic cair (POC) di kelompok Tani Rukun Makaryo, Mojogedang, Karanganyar, Jurnal surya masyarakat, 3(1):22-31.
  4. prokomsetda. 2017. “Cara Membuat Pupuk Organik cair” [internet] tersedia dari: https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/cara-membuat- pupuk-organik-cair-67, diakses pada 24 agustus pukul 08.50
  5. Krisna. 2021. “5 Pengertian Metode Ceramah Berdasarkan Pendapat Para Ahli” [internet] tersedia dari: https://meenta.net/pengertian-metode-ceramah/, diakses pada 24 agustus pukul 09.10
  6. Petrus Riski. 2019. “Tidak Hanya Ganggu Kesehatan, Sampah Juga Merusak Lingkungan” [internet] tersedia dari: https://www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-kesehatan- sampah-juga-merusak-lingkungan/, diakses 24 agustus 2021 pukul 08.10 wib