Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat fungi yang mampu dalam mendegradasi bagas tebu. Mengetahui pengaruh substrat jagung dan onggok terhadap pertumbuhan isolat fungi. Mengetahui bobot dan ratio C/N bagas tebu yang diberi inokulum fungi yang diambil dari media jagung dan onggok. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Lampung. Bulan November 2023 s.d April 2024.  Penelitian dilakukan secara faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Faktor pertama jenis substrat; jagung dan onggok.  Faktor kedua adalah isolat yang digunakan yaitu isolate Trichoderma sp komersial isolat fungi diduga Trichoderma sp., isolat diduga fungi Coprinus sp., isolat diduga fungi Neurospora sp., dengan pengulangan 3 kali.  Parameter yang diamati adalah jumlah inokulum, bobot degradasi bagas tebu dan rasio C/N.  Data heterogen dan tidak normal, dilakukan uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan uji lanjut Mann-Whitney pada taraf 5%. Uji Kruskal-Wallis tidak menunjukkan adanya beda nyata akibat perlakuan.  Hasil yang diperoleh adalah isolat yang mampu mendegradasi bagas tebu, yaitu diperolehnya sembilan isolat, tujuh diantaranya termasuk genus Trichoderma, satu genus Coprinus dan satu genus Neurospora. ubstrat jagung dan onggok dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembuatan inokulum fungi, dimana keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap respon jumlah inokulum.  Penurunan bobot serta rasio C/N selama 28 hari dengan pemberian inokulum fungi tidak menunjukkan hasil yang baik.

Keywords

bagas tebu fungi inokulum jagung onggok

Article Details

How to Cite
Supriyanti, A., Sumardi, Yusnaini, S., Agustrina, R., Handayani, K., Musa, & Pramana, Y. S. (2025). ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN PEMBUATAN INOKULUM FUNGI SEBAGAI PENDEGRADASI LIMBAH PADAT TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.). Jurnal Agroindustri, 15(1), 97–111. https://doi.org/10.31186/jagroindustri.15.1.97-111

References

  1. Agu, Chukwuebuka, K., Chidozie, & Perpetua, C. (2021). An Improved Slide Culture Technique for the Microscopic Identification of Fungal Species. International Journal of Trend in Scientific Research and Development (IJTSRD), 243–254.
  2. Anisya, M., Fitra Andriana, Y., & Islamsyah, H. (2020). Eksplorasi Limbah Ampas Tebu (Bagasse) untuk Material Produk Ecofashion. Jurnal IKRA_ITH Humaniora, 4(3), 235–243.
  3. Anonim. (2023). Statistik Tebu Indonesia 2022 (H. dan P. Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Ed.; Vol. 13).
  4. Augustyn, G. H., Tetelepta, G., & Abraham, I. R. (2019). Analisis Fisikokimia Beberapa Jenis Tepung Jagung (Zea mays L.) Asal Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian, 8(2), 58–63. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2019.8.2.58
  5. A.W, I., & Wicaksono, F. Y. (2017). Perbandingan Pengukuran Luas Daun Kedelai Dengan Metode Gravimetri, Regresi dan Scanner. Jurnal Kultivasi, 16(3), 425–429.
  6. Chavan, B., & Pangrikar, P. (2021). Role Of Fungi On Biodegradation Of Sugarcane Bagasse. In Multidisciplinary Peer Reviewed Journal ISSN (Vol. 7).
  7. Hasiani, V. V. (2015). Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit Sekunder Antioksidan Dari Daun Pacar (Lawsonia inermis L.). Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(4), 146-153
  8. Lapui, & Ardiansyah, R. (2021). Analisis Kandungan Nutrisi Tepung Jagung (Zea Mays Lam) Di Desa Uedele Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Untuk Pakan Ternak. Tesis. http://Repository.Unsimar.Ac.Id/Id/Eprint/1272.
  9. Mahmud, M. A., & Anannya, F. R. (2021). Sugarcane Bagasse - a Source of Cellulosic Fiber For Diverse Applications. In Heliyon (Vol. 7, Issue 8). Elsevier Ltd. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07771
  10. Masyitah, & Abubakar, A. (2023). Peningkatan Nilai Tambah Onggok Singkong dan Dedak Padi Sebagai Substrat pada Produksi Asam Sitrat. Food Scientia: Journal of Food Science and Technology, 3(2), 146–164. https://doi.org/10.33830/fsj.v3i2.5106.2023
  11. Nofu, K., Khotimah, S., & Lovadi, I. (2014). Isolasi dan Karakteristik Bakteri Pendegradasi Selulosa pada Ampas Tebu Kuning (Bagasse). In Protobiont (Vol. 3, Issue 1).
  12. Nofu, K., Khotimah, S., & Lovandi, I. (2014). Isolasi dan Karakteristik Bakteri Pendegradasi Selulosa pada Ampas Tebu Kuning (Bagasse) . Jurnal Protobiont 1, 3(1), 25–33.
  13. Pratama, B. A., Sabrina, T., & Sembiring, M. (2019). Uji Efektifitas Beberapa Jenis Dekomposer Pada Beberapa Jenis Bahan Kompos. Jurnal Pertanian Trofik, 6(1), 142–152.
  14. Purwanto, A. (2020). Isolasi Jamur Selulolitik Trichoderma pada Beberapa Limbah Organik. Agri-Tek : Jurnal Ilmu Pertanian, Kehutanan dan Agroteknologi. 21(1), 42-47. https://agritek.unmermadiun.ac.id/index.php/agritek
  15. Respati, E. (2022). OUTLOOK TEBU 2022 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i OUTLOOK TEBU Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal-Kementerian Pertanian 2022.
  16. Purwati, C.S., & Windyasmara, L. (2017). Pengaruh Fermentasi Ampas Tebu (Bagase) Oleh Jamur Trichoderma Viride Terhadap Kadar ADF, NDF VFA, dan NH3. Seminar Nasional Hasil Penelitian-VII. Lembaga Peneli-tian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas PGRI Semarang. Hal. 32-37.
  17. Sumitro, Y., Syuryati, Hamdan, S., & Putri, E. E. (2021). Perbanyakan Massal Trichoderma Sp. Pada Media Potato Dextrose Agar (PDA), Beras dan Jagung. Buletin 7(3). https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/bfae1031-5303-4e3b-ba66-96190bae925a/content
  18. Ulkaromah, A., & Nuswantoro, J. (2023). Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan (Environment Accounting) Pada Pt Pemuka Sakti Manis Indah Di Way Kanan Lampung. In Expensive/Jurnal Akuntansi Online 2(1). https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/expensive