Main Article Content

Abstract

The research objective was to analyze the income and profitability of the Murai Batu bird breeding business. The implementation starts from February to March 2019 in the Murai Batu captivity. The object used was the Murai Batu breeder in Bengkulu City, Bengkulu Province. The research method used purposive sampling. Data obtained through interviews. Data was calculated for 1 year regarding technical and financial aspects. Data were analyzed descriptively. The Murai Batu breeding business earned an income of Rp. 532,701.76/pair/breeder/year with an average number of Murai Batu of 7 pairs. Production cost was Rp. 2,957,656.37/pair/breeder/year. The profitability achieved was 18.01%. In conclusion, the Murai Batu captive breeding business was profitable.


 


Key words: Murai Batu, income, profitability


 


ABSTRAK


Tujuan penelitian untuk menganalisis pendapatan dan profitabilitas usaha penangkaran burung Murai Batu. Pelaksanaan dimulai  bulan Februari hingga Maret 2019 di penangkaran burung Murai Batu. Obyek yang digunakan adalah penangkar burung Murai Batu di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Metode penelitian menggunakan purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara. Data dihitung selama 1 tahun mengenai aspek teknis dan keuangan. Data dianalisis secara secara deskriptif. Usaha penangkaran burung Murai Batu memperoleh pendapatan sebesar Rp. 532.701,76/pasang/penangkar/tahun dengan jumlah burung Murai Batu rata-rata 7 pasang. Biaya produksi  sebesar Rp. 2.957.656,37/pasang/penangkar/tahun. Profitabilitas yang dicapai sebesar 18,01 %. Dapat dismpulkan usaha penangkaran Murai Batu adalah profitable


 


Kata kunci: Murai Batu, Pendapatan, Profitabilitas.

Keywords

bird sanctuary murai batu, income, profitabili

Article Details

References

  1. Andrawati, S. dan B. Guntoro. 2007. Analisis sikap peternak ayam ras terhadap aspek lingkungan dan ekonomi di Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian 9(3) : 194-201.
  2. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit Andi.
  3. Jakarta.
  4. Hadiwidjaya, R.D. dan F.T.Lely. 2009. Pengaruh profitabilitas terhadap dividend payout ratio pada
  5. perusahaan manufaktur di Indonesia. Jurnal Organisasi dan Manajemen. Vol : 5. Nomor 2. 49-54.
  6. Hoddi, A.H., M.B. Rombe., dan Fahrul. 2011. Analisis pendapatan peternakan sapi potong di
  7. Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Jurnal Agribisnis 10(3) : 98-109.
  8. Lumintang, F.M. 2013. Analisis pendapatan petani padi di Desa Teep Kecamatan Lawongan
  9. Timur. Jurnal EMBA 1(3): 991-998.
  10. MacKinnon, J., K. Phillipps dan V. Balen. 2010. “Seri panduan lapang burung-burung di
  11. Sumatera”, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan
  12. LIPI.
  13. Manalu, Y. 2018. Analisis pendapatan usaha peternakan sapi bali kelompok tani warga rukun II di
  14. Desa Lokasi Baru Kecamatan Air Periukan Kabutapen Seluma Provinsi Bengkulu. Laporan ilmiah. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  15. Poetri, N.A., A. Basith dan N.H. Wijaya. 2014. Analisis kelayakan pengembangan usaha sapi
  16. perah KUNAK (Studi Kasus Usaha Ternak Kavling 176, desa Pamijahan Kab.Bogor). Jurnal Manajemen dan Organisasi 5(2) : 123–138.
  17. Priyanto, M.D dan Yulistiani, D. 2005. Karakteristik peternak domba/kambing dengan
  18. pemeliharaan digembalakan/angon dan hubungannya dengan tingkat adopsi inovasi teknologi. Jurnal Seminar Nasional Teknologi dan Veteriner.Bogor.
  19. Putranto, H.D., D. Oktaviano dan H. Prakoso. 2018. Studi reproduksi burung murai batu
  20. (Copsychus malabaricus) pada penangkaran lokal di Kota Bengkulu. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 13 (2): 130-139.
  21. Rasyaf. 1996. Memasarkan hasil ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
  22. Riyanto, R. 2001. Dasar – dasar pembelanjaan perusahaan. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
  23. Saputro, A.D., K. Nova. dan T. Kurtini. 2016. Perilaku burung Murai Batu ( Copsychus
  24. malabaricus) siap produksi. Jurnal Ilmiyah Peternakan Terpadu 4(3) : 188–194.
  25. Setiyawan H, S.I Santoso, Mukson. 2005. Analisis finansial usaha peternakaqn sapi perah pada tingkat
  26. perusahaann. Animal Production Journal 7 (1) : 40 – 45.
  27. Siregar, G. 2012. Analisis kelayakan dan strategi pengembangan usaha ternak sapi potong. Jurnal
  28. Agrium 17(3): 192-201.
  29. Soekartawi. 2006. Analisis Usaha Tani. UI Press, Jakarta. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan.
  30. Penerbit Ekonosia. Yogyakarta.
  31. Sundari dan Katamso. 2010. Analisis pendapatan peternak sapi perah lokal dan eks impor anggota koperasi
  32. warga Mulya di Kabupaten Sleman Yogyakarta. J. Caraka Tani XXV no : 1: 26-32
  33. Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.
  34. Suratman, Y.Y.A. 2015. Kontribusi tenaga kerja dalam keluarga terhadap pendapatan usahatani
  35. terong (Solanum melongena L.) di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Jurnal ZIRAA’AH. 40(3). 218-225.
  36. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonosia. Yogyakarta.
  37. Syamsidar. 2012. Analisis pendapatan pada sistem ntegrasi tanaman semusim ternak sapi potong
  38. ( integrated farming system ) di Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Peternakan. Unversitas Hasanuddin. Makassar. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonosia. Yogyakarta.
  39. Ticchos, B. 2018. Analisis peternak ayam broiler pada pola kemitraan di Kabupaten Simalungun.
  40. Skripsi. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu. Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonosia. Yogyakarta.
  41. Wardani TC, K Bdiharjo, E Prasetyo. 2012. Analisis profitabilitas pada peternakan sapi perah “Karunia”
  42. Kediri. Animaql Agricultural Jornal 1(1): 339 -357.
  43. Wiguna, S.A. 2017. Analisis kelayakan usaha budidaya burung murai batu di Desa Wukirsari
  44. Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Laporan ilmiah. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta.