Main Article Content

Abstract

This study aims to formulate an alternative strategy for breeding Itik Talang Benih as a germplasm of Bengkulu Province. Strategy formulation is carried out using SWOT analysis. Furthermore, the formulation of strategic priorities was carried out based on the analysis of the Quantitative Strategic Planning Matrix. The results showed 10 formulations of strategic priorities, namely: 1). Optimizing the Itikn Talang Benih nursery as a germplasm of Bengkulu Province, 2) Increasing production and productivity through appropriate technology, 3). Increase cooperation, study and research of Itik Talang with universities and BPTP, 4). Increased promotion through information technology, 5). Creating business opportunities for the community around the location, 6). Development of duck cultivation in the community through the formation of breeding farm groups, 7) Formulating formal regulations in the livestock sector such to ensure the quality of the seeds produced, 8) Conducting socialization and counseling for the surrounding community, 9). Conduct environmental permit studies to support livestock business and 10) Undertake environmental management efforts and environmental monitoring efforts. It can be concluded that there were ten main strategies to maintain the sustainability of the Itik Talang Benih germplasm.


 


Key words: Itik Talang Benih, SWOT, Quantitative Strategic Planning Matrix, germplasm.


 


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi alternatif  usaha pembibitan itik Talang Benih sebagai plasma nutfah Provinsi Bengkulu. Penyusunan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Selanjutnya rumusan prioritas strategi dilakukan berdasarkan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 rumusan prioritas strategi, yaitu: 1). Optimalisasi pembibitan itik Talang Benih sebagai plasma nutfah Provinsi Bengkulu, 2) Peningkatan produksi dan produktivitas melalui Teknologi Tepat Guna, 3). Meningkatkan kerjasama, pengkajian dan penelitian itik Talang Benih dengan perguruan tinggi dan BPTP, 4). Peningkatan promosi melalui teknologi informasi, 5). Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat sekitar lokasi (pengolahan telur asin dan pengolahan limbah), 6). Pengembangan budidaya itik di masyarakat melalui pembentukan kelompok pembibitan, 7) Menyusun peraturan formal bidang peternakan untuk menjamin kualitas bibit yang dihasilkan, 8) Melakukan sosialisasi dan penyuluhan bagi  masyarakat sekitar, 9). Melakukan kajian izin lingkungan untuk mendukung usaha peternakan dan 10) Melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup. Dapat disimpulkan bahwa terdapat sepuluh strategi utama untuk mempertahankan kelestarian plasma nutfah itik Talang Benih.


 


Kata kunci: Itik Talang Benih, SWOT,  Quantitative Strategic Planning Matrix, Plasma nutfah.


utama untuk mempertahankan kelestarian plasma nutfah itik Talang Benih.

Keywords

Itik Talang Benih SWOT Quantitative Strategic Planning Matrix Plasma nutfah

Article Details

References

  1. Afridhal, M. 2017. Strategi pengembangan usaha roti Tanjung Di Kecamatan Samalangka Kabupaten Bireuen. Jurnal Sains Pertanian, 1 (3) : 223 ± 233
  2. Azmi, Gunawan, dan E. Suharnas. 2006. Karakteristik morfologi dan genetik Itik Talang Benih di Bengkulu. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner “Cakrawala Baru IPTEK Menunjang Revitalisasi Peternakan”. Bogor, 5-6 September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternak-an. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Hal.716-722.
  3. David, F.R. 2013. Strategic Management, Concepts and Cases. Thirteenth Edition. Prentice Hall Boston.
  4. Direktorat Pembibitan Ternak. 2016. LAKIP Direktorat Perbibitan Ternak tahun 2015. Direktorat Perbibitan, Jakarta.
  5. Gurer, E dan M. Tat. 2017. Swot analysis: a theoretical review. The Journal of International Social Research, 10 (51): 994-1006.
  6. Hiemstra. S.J., T. Van Der Lende and H. Woelders. 2005. The Potensial of Cryopreservation and reproductive Technologies for Animal Genetic Resources Conservation Strategies. The Role of Biotechnology. Villa Gualino, Turin, Italy. 5-7 March, 2005.
  7. Handayani. E. 2021. Strategi keberlanjutan usaha pembibitan Itik Talang Benih (Anas platyrhnchos) sebagai plasma nutfah Provinsi Bengkulu. Tesis. Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  8. Hardani, H. Anriani, J. Ustiawati, E. F. Utami, R. R. Istiqomah, R. A. Fardani, D. J. Sukmana dan N. H. Auliya. 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. CV Pustaka Ilmu, Yogyakarta.
  9. Ismoyowati. 2017. Keragaman genetik dan konservasi unggas lokal. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan V: Teknologi dan Agribisnis Peternakan untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman 18 November 2017. 12-22.
  10. Kurnianto, Y. 2017. Sumber genetik lokal. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan V: Teknologi dan Agribisnis Peternakan untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman 18 November 2017. 23-33.
  11. Kusumayana, P. dan S. Nafisah. 2017. Strategi pengembangan ternak itik petelur di Desa
  12. Kamayahan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Daun,Vol. 4 (1): 55–62.
  13. Kususiyah dan D. Kaharuddin. 2008. Performans pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang dipelihara secara intensif. Jurnal sain Peternakan Indonesia, 3 (1): 5-9.
  14. Nurmeiliasari, Kususiyah dan E. Afriansyah. 2010. Performans pertumbuhan Itik talang Benih jantan melalui pemanfaatan limbah ikan teri sebagai sumber protein ransum. Jurnal sain Peternakan Indoensia, 5 (2): 115-122.
  15. Rangkuti, F. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI . PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  16. Ridwan, A., S. Azizah dan A. E. Kusumastuti. 2018. Persepsi pengunjung terhadap agrowisata sapi perah Nusa Pelangi di Kabupaten Malang. Jumpa, 5 (1): 57-76.