Main Article Content

Abstract

The research was conducted to evaluate three different diets, P1 (grass and concentrate non palm oil by-product) representing farmers rearing cattle out of oil palm estate, P2 (grass, chopped palm oil frond, and concentrate based on palm oil by-product) representing farmers rearing cattle on oil palm estate which is grass is still available, and P3 (chopped palm oil frond and concentrate based on palm oil by-product) representing farmers rearing cattle on oil palm estate, grass is absent. The result showed that digestibility coefficient of dry matter of P1, P2, and P3 in respective order were 61.67%, 57.54%, and 50.05%. TDN values of P1, P2, and P3 were 61.04%, 57.58%, and 55.19% respectively. In addition, the average of dry matter intake of P1, P2, and P3 were 3.338 kg/head/day, 1.954 kg/head/day, and 1.310 kg/head/day. The average daily gain of P1, P2, and P3 were 0.46 kg/head/day (P1), 0.17 kg/head/day (P2), and 0.06 kg/head/day respectively. The utilization of feedstuffs from oil palm estate origin needs to be improved, especially on formulation. So that they could be expected to replace grass which is missing as the canopy of oil palm trees covering the land.


 


Keywords: palm kernel cake, palm oil frond, Bali cattle


 


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber daya yang tersedia diperkebunan dan pabrik pengolahan sawit sebagai pakan untuk produksi ternak sapi. Percobaan ini akan menguji 3 perlakuan pakan yang akan dicobakan pada sapi. Dua belas ekor sapi dibagi menjadi 3 perlakuan, masing-masing terdiri dari 4 ulangan untuk menguji 3 macam diet, yaitu P1 (Rumput+konsentrat), P2 (Rumput+pelepah+konsentrat), dan P3 (pelepah+konsentrat), menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Percobaan dilakukan selama 3 bulan. Peubah yang diamati adalah kandungan gizi dan energi untuk masing-masing perlakuan, rumput, pelepah sawit dan pakan konsentrat, palatabilitas, konsumsi dan kecernaan zat gizi pakan, serta perubahan berat ternak. Rerata koefisien cerna BK pakan P1, P2, dan P3 adalah 61,67%, 57,54%, dan 50,05%. Rerata nilai TDN pakan P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 61,04%, 57,58%, dan 55,19%. Rerata konsumsi bahan kering P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 3,338 kg/ekor/hari, 1,954 kg/ekor/hari, dan 1,310 kg/ekor/hari. Pertambahan berat badan sapi ini tercatat setara dengan 0,46 kg/ekor/hari (P1), 0,17 kg/ekor/hari (P2), dan 0,06 kg/ekor/hari. Penggunaan pakan berbasis kebun sawit dan limbah pabrik pengolahan sawit masih perlu diformulasikan lagi agar dapat memberikan tampilan yang setara dengan penggunaan rumput.


 


Kata kunci: bungkil inti sawit, pelepah sawit, sapi Bali.

Article Details

References

  1. Akbarillah, T., dan Hidayat. 2009. Pengaruh pemanasan bungkil inti sawit dalam pakan sapi berbasis hasil ikutan kebun sawit dan pabrik pengolahan sawit terhadap penampilan api. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, 34 (1): 28-35.
  2. Astuti, T., dan G. Yelni. 2015. Evaluasi kecernaan nutrient pelepah sawit yang difermentasi dengan berbagai sumber mikroorganisme sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 10 (2): 101-106.
  3. Hidayat dan T. Akbarillah. 2004. Pengaruh penggunaan blok lumpur sawit yang ditambahkan probion terhadap konsumsi dan kecernaan pakan, serta pertambahan berat badan sapi. J. Indon. Trop. Anim. Agric. Edisi Spesial Oktober 2004. Buku I. Hal. 25-29.
  4. Hidayat, E. Soetrisno, Dwatmadji, dan T. Akbarillah. 2002. Palm oil sludge on feed supplementation block and its effect on bali cattle performance and nutrients digestibility. Proceedings: The 3 rd International Seminar on Tropical Animal Production, Gadjah Mada University. Yogyakarta.15-16 Oct. 2002.
  5. Hidayat, E. Soetrisno, dan T. Akbarillah. 2000. Pengaruh penggunaan lumpur minyak sawit ammoniasi dalam pakan kambing terhadap tampilan dan kecernaan zat gizi. Bull. Anim. Sci. Edisi Khusus. pp. 131-136
  6. Lubis, F.N.L., S. Sandi, dan J.W. Wardana. 2015. Pengaruh lumpur sawit sermentasi dalam ransum terhadap performa ayam kampung periode grower. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 4 (2): 41-47.
  7. Mathius, I.W., D. Sitompul., B.P. Manurung dan Azmi. 2004. Produk samping tanaman dan pengolahan buah kelapa sawit sebagai bahan dasar pakan komplit untuk sapi. In: Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Prosiding Lokakarya Nasional. Dept. Pertanian, Pemda Prov. Bengkulu dan PT Agricinal. Bengkulu. pp. 120-128
  8. Ningsih, A.P., Hidayat, dan T. Akbarillah. 2022. Performa kambing Anglo Nubian jantan muda yang diberi pakan mengandung lumpur minyak sawit(solid material ex decanter). Bul. Pet. Trop., 3 (2): 121-128.
  9. Sinurat, A., T. Purwadaria, I.W. Mathius, D.M. Sitompul dan B.P. Manurung. 2004. Integrasi sapi-sawit: Upaya pemenuhan gizi sapi dari produk samping. Prosiding Seminar nasional: Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerja sama dengan BPTP Bali dan Crop-Animal Systems Research Network (CASREN). pp 424-429.
  10. Suryani, H., M. Zain, R.W.S. Ningrat, dan N. Jamarun. 2016. Supplementation of direct fed microbial (DFM) on in vitro fermentability and degradability of ammoniated palm Frond. Pakistan Journal of Nutrition, 15(1): 89-94.
  11. Suwignyo, B., U.A. Wijaya, R. Indriani, A. Kurniawati, I. Widiyono, dan Sarmin. 2016. Konsumsi, kecernaan nutrien, perubahan berat badan dan status fisiologis kambing Bligon jantan dengan pembatasan pakan. Jurnal Sain Veteriner, 34 (2): 210-219.