Main Article Content

Abstract

This research aims to determine how long cassava peel silage can be stored while maintaining its fermentability in the rumen and its suitability as animal feed. The study was conducted at the Laboratory of Animal Nutrition and Forage, Faculty of Animal Science, University of Jambi. The material used in the research was cassava peel silage, molasses, EM4, and water. The study used a design with four treatments and five replications: P0 - silage without storage, P1 - silage stored for one week, P2 - silage stored for two weeks, and P3 - silage stored for three weeks. The variables observed in this study were pH, total gas, dry matter digestibility (DMD), organic matter digestibility (OMD), VFA, and microbial protein (MP). Data analysis was performed using the SPSS program, and if there was a significant difference between treatments, Duncan's test was carried out. The results showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on pH and an insignificant effect (P>0.05) on DMD, OMD, gas production, VFA, and microbial protein (MP). Based on the average results of the research, which were pH 6.25-6.71, DMD 66.47-72.19%, OMD 74.45-78.38%, total gas 69.00-76.80 ml, VFA 0.729-1.149 µM, and MP 481.080-526.220 mg/g. It can be concluded that cassava peel silage can be stored for up to three weeks without interfering with rumen metabolisms.


 


Key words: Cassava Peel Silage, Rumen Metabolism, Storage Time, In Vitro


 


ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa lama penyimpanan silase kulit ubi kayu agar silase ini masih bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang tidak mengganggu fermentabilitas di rumen. Materi digunakan adalah silase kulit ubi kayu, kulit ubi kayu diperoleh dari pembuatan keripik ubi kayu. Bahan yang digunakan untuk pembuatan silase kulit ubi kayu pada penelitian ini adalah, molases, EM4 dan air secukupnya. Penelitian menggunakan Rancangan dengan 4 perlakuan 5 ulangan. P0 : Silase tanpa disimpan P1 : Silase disimpan selama 1 minggu P2 : Silase yang disimpan selama 2 minggu P3 : Silase yang disimpan selama 3 minggu. Peubah yang diamati pada penelitian ini terdiri pH, Total Gas, Kecernaan Bahan Kering (KcBK), Kecernaan Bahan Organik (KcBO), Total VFA (TFVA), ME dan Protein Mikroba (PM). Analisa data Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (DMRT). Hasil penelitian ini perlakuan berpengaruh nyata(P<0,05) terhadap pH dan berpengaruh tidak nyata(P>,0,05) terhadap KcBK, KcBO, Produksi Gas, VFA dan Protein Mikroba. Rataan pH  6,25-6,71.; KcBK 66,47-72,194%; KcBO 74,45-78,38%; Total gas 69,00- 6,80 ml, VFA 0,729-1,149 µM; PM  481,080-526,220 mg/g. Kesimpulan penelitian ini silase kulit ubi kayu yang disimpan hingga 3 minggu tidak mengganggu metabolic rumen sehingga masih layak untuk dikonsumsi ternak.


 


Kata kunci: Silase Kulit Ubi Kayu, Metabolik Rumen, Lama Penyimpanan, In Vitro

Keywords

in vitro lama penyimpanan metabolic rumen Silase kulit ubi kayu

Article Details

References

  1. Afzalani, A., R.A. Muthalib, R. Raguati, E. Syahputri, L. Suhaza, dan E. Musnandar. 2022. Supplemental effect of condensed tannins from sengon leaves (Albizia falcataria) on in vitro gas and methane production. Journal of Animal and Plant Science 32: 1513–1520.
  2. Afzalani, A., R. Muthalib, R. Dianita, F. Hoesni, R. Raguati, dan E. Musnandar. 2021. Evaluasi suplementasi Indigofera zollingeriana sebagai sumber green protein concentrate terhadap produksi gas metan, Amonia dan sintesis protein mikroba rumen. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 21 (3): 1455-1458.
  3. Aling, C., R.A.V. Tuturoong, Y.L.R. Tulung, dan M.R. Waani. 2020. Kecernaan serat kasar dan BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen) ransum komplit berbasis tebon jagung pada sapi Peranakan Ongole. Zootec 40(2): 428 – 438.
  4. Bayne, J.E., dan M.A. Edmindson. 2021. Penyakit pada sistem pencernaan. In Sheep,Goat, and Cervid Medicine (hlm. 63-96).
  5. Badan Pusat Statistik. 2017. Luas panen ubi kayu menurut propinsi(ha)1993-2015.Dilihat 21 Februari 2017.http://www.bps.go.id/link TableDinamis/view/id/879.
  6. Khoiriyah, M., C. Siti, dan S. Herni. 2016. Effect of flour and papaya leaf extract (Carica papaya L.) addition to feed on gas production, digestibility and energy values in vitro. Jurnal Ternak Tropika 17(2): 74-85.
  7. Mayulu, H., N.R. Fauziah, M.I. Haris, M. Christiyanto, dan Sunarso. 2018. Digestibility value and fermentation level of local feed-based ration for sheep. Journal of Animal Production 20(2):95-102.
  8. Nugroho, A.D., M. Muhtarudin, E. Erwanto, dan F. Fathul. 2020. Pengaruh perlakuan fermentasi dan amoniasi kulit singkong terhadap nilai kecernaan bahan kering dan bahan organic ransum pada domba Jantan. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan 4(2): 119-125.
  9. Pakpahan, P., R.I. Irjon, dan W. Pujaningsih. 2018. Evaluasi komposisi nutrien kulit ubi kayu dengan berbagai perlakuan sebagai bahan pakan kambing lokal. J. Pengembangan Penyuluhan Pertanian 49-57. https://journal.polbangtanyoma.ac.id/jp3/article/download/15/43
  10. Pathak, A.K. 2008. Various factor affecting microbial protein synthesis in the rumen. J. Vet. World 1(6): 186-189.
  11. Pitirini, J.S., R.I.R Dos Santos, F.M.D.S. Lima, I.S.B. Do Nascimento, J.D.O. Barradas, C. Faturi, A.C. Do Rêgo, dan T.C. Da Silva. 2021. Fermentation profile and chemical composition of cassava root silage. Acta Amazonica 51: 191–198.
  12. Prachumchai, R., A. Cherdthong, dan M. Wanapat. 2021. Screening of cyanide-utilizing bacteria from rumen and in vitro evaluation of fresh cassava root utilization with pellet containing high sulfur diet. Veterinary Sciences 8(1): 1–14.
  13. Putriani, A., A. Rochana, dan B. Ayuningsih 2015. Pengaruh penambahan molases pada ensilase kulit singkong (Manihot Esculenta) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik secara in vitro. Students e-Journal UNPAD 4(2): 1-10.
  14. Raguati R., D. Darlis, A. Afzalani, Z. Ningsi, F. Hoesni, dan E. Musnandar. 2022. Pengaruh lama ensilase dan aras bioaktivator EM4 terhadap kualitas fisik dan kandungan HCN silase kulit ubi kayu (Manihot utilissima Pohl). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 22(1): 510-516.
  15. Simbolon, N., R.I. Pujaningsih, dan S. Mukodiningsih. 2016. Pengaruh berbagai pengolahan kulit singkong terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro, protein kasar dan asam sianida. Jurnal Ilmu Ilmu Peternakan 26(1): 58–65..
  16. Tilley, J.M.A., dan R.A. Terry. 1963. A two-stage technique for in vitro digestion of forage crops. Journal of Grassland Society 18:104-110.
  17. Yuliana, P., E.B. Laconi, dan A. Jayanegara. 2019. Modulasi pola fermentasi rumen dan emisi gas metana dari penambahan ekstrak lerak pada silase gamal. Jurnal Veteriner 20(2): 202-210.
  18. Yuliarti, I., A.T. Maryani, A. Afzalani, dan F. Hoesni. 2022. Inventarisasi gas rumah kaca asal jerami padi serta upaya perbaikan kualitasnya sebagai pakan ternak. Jurnal Ilmiah Univ. Batanghari Jambi 22: 2093-2098.