Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ransum blok khusus ternak sapi antarpulau dan mengevaluasi respon ternak sapi potong antarpulau yang mendapatkan ransum blok tersebut. Ransum blok memiliki berat 2 kg bahan kering serta mengandung PK 16,31% dan energi 9,17 MJ/kgBK. Ransum blok mengandung level protein dan energi yang tinggi diupayakan agar ternak sapi potong antar pulau dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya walaupun hanya mengkonsumsi sebagian dari ransum blok yang disediakan. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan tekanan 1000N(P10), 2000N(P20), dan 3000N(P30) pada ransum blok yang diberikan pada 5 ekor ternak sapi Bali jantan dengan sistem kafetaria selama 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P10 dan P20 lebih mudah dikonsumsi dibandingkan P30 (berturut-turut 2,174; 2,308 dan 0,018 kg/24 jam). Hasil terbaik ditunjukkan pada P20 yang memiliki persentase disintegrasi yang tidak mudah hancur dibandingkan P10 (9,64% : 24,98%). Dapat disimpulkan bahwa ransum blok khusus dapat diujicobakan sebagai pakan tunggal untuk ternak sapi antarpulau yang diharapkan mampu menekan penyusutan bobot badan selama masa karantina dan transportasi laut.

Article Details

Author Biography

I Made Adi Sudarma, Peternakan - Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Program Studi Peternakan Unkriswina Sumba, Dosen
How to Cite
Sudarma, I. M. A. (2018). Pengujian Konsistensi, Waktu Adaptasi, Palatabilitas dan Persentase Disintegrasi Ransum Blok Khusus Ternak Sapi Potong Antarpulau. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 13(3), 265–273. https://doi.org/10.31186/jspi.id.13.3.265-273

References

  1. Achmadi, A.A. 2010. Pengaruh Pakan Padat Gizi Terhadap Tingkat Dehidrasi Ternak Sapi Bali yang Ditransportasikan dari Sulawesi Selatan ke Kalimantan Selatan. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makasar.
  2. Biri, J., D. Pasambe dan A. Darmawidah. 1998. Strategi Pemanfaatan Biji Kapas Sebagai Pakan Ternak Sapi Bali. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. pp. 391-393.
  3. Deblitz, C., T. Kristedi, P.U. Hadi, J. Triastono, K. Puspadi and Nasrullah. 2011. Benchmarking the Beef Supply Chain in Eastern Indonesia. Final report. Aciar. Australia.
  4. Ika, S. 1983. Penyusutan Bobot Badan Sapi Bali Jantan Selama Transportasi Trayek Kupang – Jakarta. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana. Kupang.
  5. Ilham, N. dan Y. Yusdja. 2004. Sistem Tranportasi Perdagangan Ternak Sapi dan Implikasi Kebijakan di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian, 2(1) : 37 – 53.
  6. Jayusmar. 2000. Pengaruh Suhu dan Tekanan Pengempaan Terhadap Sifat Fisik Wafer Ransum Komplit dari Limbah Pertanian Sumber Serat dan Leguminosa Untuk Ternak Ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  7. Kearl, L.C. 1982. Nutrient Requirements of Ruminants in Developing Countries. International Feedstuffs Institute. Utah Agricultural Experiment Station. Utah State University. Logan, Utah USA.
  8. Lailogo, O.T. 1989. Pengaruh Lama Penampungan di Karantina Hewan Tenau Kupang Terhadap Berat badan Sapi Bali Sistem Pemeliharaan Ekstensif. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana. Kupang.
  9. Leopenu, C., I.G.N. Jelantik, J. Jermias dan D. Tulle. 2009. Penyusutan Berat Badan Sapi Bali Asal Timor Yang Diantarpulaukan Ke DKI Jakarta. JITP, 3 (3) : 629 – 636.
  10. Panjaitan T. dan Prisdiminggo. 2013. Penggunaan Legume Pohon Turi (Sesbania grandiflora) Sebagai Pakan Sapi Penggemukan di Pulau Lombok. Prosiding. Ekspose dan Seminar Nasional Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan, Makassar. hlm. 31-36.
  11. Retnani Y., W. Widiarti, I. Amiroh, L. Herawati dan K.B. Satoto. 2009. Daya Simpan dan Palatabilitas Wafer Ransum Komplit Pucuk dan Ampas Tebu untuk Sapi Pedet. Media Peternakan, 32 (2) : 130-136.
  12. Sudarma I.M.A., M.L. Mullik, and T.O.D. Dato. 2015. Weight Loss of Inter-island Transported Cattle from Kupang Is Reduced by Feeding High Protein-Mineral Mix Block during Quarantine and Sea Transportation. Proceeding of the 3 rd International Seminar on Animal Industry, Bogor. pp 367-370.
  13. Trisyulianti, E., Suryahadi dan V.N. Rakhma. 2003. Pengaruh Penggunaan Molases dan Tepung Gaplek sebagai Bahan Perekat Terhadap Sifat Fisik Wafer Ransum Komplit Media Peternakan 26 (2) : 35-40.
  14. Widiarti, W. 2008. Uji Sifat Fisik dan Palatabilitas Ransum Komplit Wafer Pucuk dan Ampas Tebu Untuk Pedet Sapi Fries Holland. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanain Bogor. Bogor.