Main Article Content

Abstract

Motorik kasar pada anak yang kurang berkembang akibat kurangnya kegiatan, sehingga perlu dibuat permainan yang mengasahnya. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui penerapan metode latihan dengan menggunakan media audio visual dalam tari kreasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Subjek penelitian yaitu anak kelompok B1 yang berjumlah 10 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, analisis data menggunakan rumus rata-rata, ketuntasan belajar dan uji t-test. Penerapan metode latihan dengan mengikuti langkah-langkah yang memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas, mendiagnosa kemampuan awal siswa, mengadakan latihan secara berulang-ulang, meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dan diberikan penguatan serta bimbingan individual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode latihan dengan menggunakan media audio visual dalam tari kreasi dapat meningkatkan motorik kasar anak dari rata-rata pada siklus satu sebesar 2,965 dengan kriteria kurang dan pada siklus kedua sebesar 4,01 dengan kriteria baik. Terbukti dari hasil perhitungan t-test antar siklus yaitu pada aktivitas belajar thitung = 4,8 ? ttabel (5% = 2,26). Peningkatan ini dikarenakan penggunaan media audio visual yang menarik dan metode pembelajaran dengan latihan yang berulang-ulang sehingga anak bisa melakukan gerakan tari. Implikasi untuk penelitian lebih lanjut agar dapat mengembangkan media audio visual dengan metode yang lebih bervariasi untuk meningkatkan motorik kasar anak dalam tari kreasi terutama pada aspek motorik kasar.

 

Article Details

How to Cite
Yuliastuti, S. M., Kurniah, N., & Ardina, M. (2020). Penerapan Metode Latihan Dengan Menggunakan Media Audio Visual Dalam Tari Kreasi Untuk Meningkatkan Motorik Kasar Pada Kelompok B. Jurnal Ilmiah Potensia, 5(1), 25–30. https://doi.org/10.33369/jip.5.1.25-30

References

  1. Aghnaita, A. (2017). Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada Permendikbud no. 137 Tahun 2014 (Kajian Konsep Perkembangan Anak). AL-ATHFAL : JURNAL PENDIDIKAN ANAK. https://doi.org/10.14421/al-athfal.2017.32-09
  2. Ananditha, A. C. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. https://doi.org/10.30651/jkm.v2i1.924
  3. Aqib, Z., Diniati, E., Jaiyaroh, S., & Khotimah, K. (2011). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.
  4. Aqib, Z., & Murtadlo, A. (2016). Kumpulan Metode Pembelajaran kreatif dan inovatif. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
  5. Bashwiner, D. (2018). The neuroscience of musical creativity. In The Cambridge Handbook of the Neuroscience of Creativity. https://doi.org/10.1017/9781316556238.029
  6. Cook, S. D. N., & Brown, J. S. (1999). Bridging Epistemologies: The Generative Dance between Organizational Knowledge and Organizational Knowing. Organization Science. https://doi.org/10.1287/orsc.10.4.381
  7. Earhart, G. M. (2009). Dance as therapy for individuals with Parkinson disease. European Journal of Physical and Rehabilitation Medicine.
  8. Ensang Timuda, C. (2017). HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA BAYI DAN BALITA (0-59 BULAN) DI PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG. Saintika Medika. https://doi.org/10.22219/sm.v10i2.4159
  9. Gao, Z., Zhang, T., & Stodden, D. (2013). Children’s physical activity levels and psychological correlates in interactive dance versus aerobic dance. Journal of Sport and Health Science. https://doi.org/10.1016/j.jshs.2013.01.005
  10. Gunawan, G., Fadlyana, E., & Rusmil, K. (2016). Hubungan Status Gizi dan Perkembangan Anak Usia 1 - 2 Tahun. Sari Pediatri. https://doi.org/10.14238/sp13.2.2011.142-6
  11. Hurlock, E. B. (1990). Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
  12. Iswantiningtyas, V., & Wijaya, I. P. (2015). Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Gobak Sodor. Jurnal PINUS.
  13. Lindawati. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Health Quality.
  14. Lismadiana. (2017). Peran Perkembangan Motorik Pada Anak Usia Dini. Pendidikan Anak.
  15. Romlah, R. (2017). Pengaruh Motorik Halus dan Motorik Kasar terhadap Perkembangan Kreatifitas Anak Usia Dini. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah. https://doi.org/10.24042/tadris.v2i2.2314
  16. Setyawan, D. A., Hadi, H., & Royana, I. F. (2018). Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Negeri Pembina Kota Surakarta. Jurnal Penjakora.
  17. Sofianidis, G., Hatzitaki, V., Douka, S., & Grouios, G. (2009). Effect of a 10-week traditional dance program on static and dynamic balance control in elderly adults. Journal of Aging and Physical Activity. https://doi.org/10.1123/japa.17.2.167
  18. Solihin, M.R.D., Anwar.F., Sukandar, D. (2013). Kaitan Antara Status Gizi,Perkembangan Kognitif, Dan Perkembangan Motorik Pada Anak Usia Prasekolah. Penelitian Gizi Dan Makanan.
  19. Young, S. (2008). Lullaby light shows: Everyday musical experience among under-two-year-olds. International Journal of Music Education, 26(1), 33–46. https://doi.org/10.1177/0255761407085648