Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas kolase dengan media serutan pensil pada perkembangan motorik halus anak-anak, Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan lembar observasi, dokumentasi dan wawancara dengan total sampel 13 anak. Hasil dari penelitian ini 11 anak memiliki berkembang sangat baik dan 2 orang belum berkembang. Anak yang belum berkembang dipengaruhi oleh penghinaan anak, karena anak ini selalu ingin membantu orang lain. Setiap individu memiliki potensi untuk mengalami masalah anak usia dini. Salah satu masalah individu pada anak usia dini adalah perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik halus berkaitan dengan pengembangan kemampuan dalam menggunakan jari untuk menggunakan berbagai kegiatan seperti montion, menempel, mencubit, memotong, melukis, dan lain-lain. Masalah perkembangan motorik halus ditemukan pada anak usia 5-6 tahun yang memiliki masalah dalam melakukan kolase. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah layanan, bimbingan dan konseling. Layanan, bimbingan dan konseling yang dapat diterapkan adalah layanan konsultasi dengan metode permainan.

 

                        

Article Details

Author Biography

Dwi Nomi Pura, universitas dehasen

fakultas keguruan dan ilmu pendidikan prodi pendidikan anak usia dini
How to Cite
Pura, D. N., & Asnawati, A. (2019). Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kolase Media Serutan Pensil. Jurnal Ilmiah Potensia, 4(2), 131–140. https://doi.org/10.33369/jip.4.2.131-140

References

  1. Arikunto, (2002). Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  2. Azhar, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
  3. Danim, S. (2002). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Remaja Rosda Karya
  4. Dayton & Kem, (1998). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada
  5. Depdiknas, (2005). Pedoman pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan menengah.
  6. Depdikbud, (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  7. Dinar, P. W. 2007. Psikologi Anak Usia Dini. Surakarta : PT. Indeks
  8. Gerlach dkk, (1971). Instructional Media Technology for Learning. Jakarta: PT. Grafindo Jakarta.
  9. Gozansky, Y. (2017). From pupils to consumers: the transformation of the concept of childhood in Israeli children’s television. Journal of Children and Media, 11(1), 36–52. https://doi.org/10.1080/17482798.2016.1203809
  10. Green, M., Mcneese, M. N., & Mississippi, S. (2007). Using edutainment software to enhance online learning. International Journal on E-Learning, 6, 5–16. Retrieved from http://www.editlib.org/p/6317/
  11. Haenilah, E. Y. (2015). Kurikulum dan pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Media Akademi.
  12. Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2013). The Action Research Planner: Doing Critical Participatory Action Research. Berlin: Springer Science & Business Media.
  13. Kurniah, N., Andreswari, D., & Kusumah, R. G. T. (2019). Achievement of Development on Early Childhood Based on National Education Standard. In Proceedings of the International Conference on Educational Sciences and Teacher Profession (ICETeP 2018) (pp. 351–354). Paris, France: Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/icetep-18.2019.82
  14. Lagerlöf, P., Wallerstedt, C., & Pramling, N. (2013). Engaging children’s participation in and around a new music technology through playful framing. International Journal of Early Years Education, 21(4), 325–335. https://doi.org/10.1080/09669760.2013.867170
  15. Gusril & Toho, (2004). Perkembangan Motorik Anak-anak. Jakarta: PT. Indeks.
  16. Margono, (2009). Metode penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
  17. Marsh, J. A. (2006). Emergent media literacy: Digital animation in early childhood. Language and Education, 20(6), 493–506. https://doi.org/10.2167/le660.0
  18. Moleong, L. J. (2008). Metodelogi Penelitian Klualitatif. Bandung Remaja Rosda Karya
  19. Novitasari, R., Nasirun, M., & D., D. (2019). MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN DENGAN MEDIA HULAHOOP PADA ANAK KELOMPOK B PAUD AL-SYAFAQOH KABUPATEN REJANG LEBONG. Jurnal Ilmiah POTENSIA, 4(1), 6–12. https://doi.org/10.33369/jip.4.1.6-12
  20. Pangastuty, A. G., Cahyana, U., & Purwanto, A. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA LECTUREMAKER DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA MELALUI PENERAPAN PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY. JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia. https://doi.org/10.21009/jrpk.031.04
  21. Putri, S. D., & Citra, D. E. (2019). PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM KOTA BENGKULU. IJSSE : Indonesian Journal of Social Science Education, 1(1), 49–54. Retrieved from http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse/article/view/49-54
  22. Rantina, S., (2008). Master Kolase. Klaten: PT. Cemerlang Indonesia
  23. Rudyanto & Saputra, Y. M., (2005). Pembelajaran kooperatif meningkatkan keterampilan anak Taman Kanak-Kanak. Jakrta : Depdiknas
  24. Suyadi, (2010). Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta : PT. Pusaka Insani
  25. Wati, K. I., Saparahayuningsih, S., & Yulidesni, Y. (2017). Meningkatan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Pembelajaran Membatik Menggunakan Media Tepung Pada Anak Kelompok B PAUD Aisyiyah III Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah POTENSIA, 2(2), 91–94. https://doi.org/10.33369/jip.2.2
  26. Wenno, I. H. (2008). Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual. Yogyakarta: Inti Media.
  27. Xie, X., Gai, X., & Zhou, Y. (2019). A meta-analysis of media literacy interventions for deviant behaviors. Computers & Education, 139, 146–156. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2019.05.008