Main Article Content

Abstract

Berdasarkan ilmu pengetahuan, literasi harus menjadi pijakan awal untuk mengembangkan segala aspek-aspek perkembangan sehingga literasi dapat terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran. Tujuan penulisan  ini untuk mengetahui strategi pembelajaran literasi sains anak usia dini  guna memperoleh gambaran dan menganalisa dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Metode yang  digunakan artikel ini adalah studi literatur,  untuk persiapan awal dalam menyusun kerangka penelitian. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperoleh bahwa keberhasilan pembelajaran literasi sains dapat dilihat apabila peserta didik memahami apa yang dipelajari serta dapat mengaplikasikannya dalam menyelesaikan pelbagai kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian tentang  strategi pembelajaran literasi menyatakan penerapan strategi pembelajaran literasi sains pada pendidikan anak usia dini dimulai dari perencanaan yaitu memutuskan tujuan pembelajaran, menentukan material, dan setting lingkungan. Pelaksanaan ditunjang dengan media pembelajaran serta evaluasi dilakukan sesuai indikator perkembangan.

Article Details

How to Cite
Zahro, I. F., Atika, A. R., & Westhisi, S. M. (2019). Strategi Pembelajaran Literasi Sains Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Potensia, 4(2), 121–130. https://doi.org/10.33369/jip.4.2.121-130

References

  1. Abidin, Y. (2015). Pembelajaran Multiliterasi Sebuah Jawaban atas Tantangan Pendidikan Abad Ke-21 dalam Konteks Keindonesiaan. Bandung: PT Refika Aditama
  2. Azhar, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  3. Afat, N., & Kad?o?lu Ate?, H. (2019). A Case Study Investigating the Language Development Process, Early Literacy Experiences and Educational Problems of a Gifted Child. Journal for the Education of Gifted Young Scientists, 6(4), 36–71. https://doi.org/10.17478/jegys.2018.83
  4. Buckingham, D., & Scanlon, M. (2001). Parental pedagogies: An analysis of british ’edutainment? magazines for young children. Journal of Early Childhood Literacy, 1(3), 281–299. https://doi.org/10.1177/14687984010013003
  5. Cardinal, A. (2019). Participatory Video: An Apparatus for Ethically Researching Literacy, Power and Embodiment. Computers and Composition. https://doi.org/10.1016/J.COMPCOM.2019.05.003
  6. David, J.R. (1976). Teaching Strategies for College Class Room, P3G.
  7. Hermawan, I. K. D. (2015). Kinerja Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Nonformal Berdasarkan Misi Pendidikan Performance of Early Childhood Education and Nonformal Edu- Cation Based on Education Mission. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 21(1), 87–100. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24832/jpnk.v21i1.178
  8. Hidayati Fitria; Julianto. (2018). Penerapan Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Masalah. Seminar Nasional Pendidikan.
  9. Hoogveld. (2001). Kompetensi Dasar Guru. Terjemahan oleh Idawati & Sudiartha. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  10. Jamhari, J. (2019). Gerakan Indonesia Membaca: "Menumbuhkan Budaya Membaca". [online] Paud-dikmas.kemdikbud.go.id. Available at: https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/8459.html [Accessed 27 Jul. 2019].
  11. Julianto, H. F.. (2018). Penerapan Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Masalah. Seminar Nasional Pendidikan.
  12. Kermani, H., & Aldemir, J. (2015). Preparing children for success: Integrating science, math, and technology in early childhood classroom. Early Child Development and Care, 185 (9), 1504-1527. http://dx.doi.org/10.1080/03004430.2015.1007371.
  13. Korat, O., Shamir, A., & Segal-Drori, O. (2014). E-books as a support for young children’s language and literacy: The case of Hebrew-speaking children. Early Child Development and Care, 184(7), 998–1016. https://doi.org/10.1080/03004430.2013.833195
  14. Mirawati, M., Dewi, R. S., Anggarasari, N. H., Kh, E. F., Nugraha, F., Fidianti, A., & Laelasari, L. (2019). PPBK: Peningkatan Kemampuan Guru Paud Dalam Pengelolaan Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 91–98.
  15. Muhammad Randy Fananta, dkk. (2017). Materi Pendukung Literasi Sains-Gerakan Literasi Sains. Retrieved from http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/10/cover-materi-pendukung-literasi-sains-gabung.pdf
  16. NUANGCHALERM, P., & El ISLAMI, R. A. Z. (2019). Science Process of Environmental Conservation: A Cross National Study of Thai and Indonesian Pre-service Science Teachers. Journal for the Education of Gifted Young Scientists, 6(4), 72–80. https://doi.org/10.17478/jegys.2018.84
  17. O’Toole, K. J., & Kannass, K. N. (2018). Emergent literacy in print and electronic contexts: The influence of book type, narration source, and attention. Journal of Experimental Child Psychology, 173, 100–115. https://doi.org/10.1016/J.JECP.2018.03.013
  18. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). (2016), PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading, Mathematic and Financial Literacy, PISA.
  19. Purpura, D. J., Hume, L. E., Sims, D. M., Loningan, C. J. (2011). Early literacy and early numeracy: The value of including early literacy skills in the prediction of numeracy development. Journal of Experimental Child Psychology 110, 647-658. doi:10.1016/j.jecp.2011.07.004.
  20. Ramayulis. (2013). Profesi & Etika Keguruan.Jakarta: Kalam Mulia.
  21. Rustaman, N. (2007). Assesmen dalam Pembelajaran Sains. Bandung: Program doktor pendidikan IPA sekolah pasca sarjana UPI.
  22. Sarimaya, F. (2008). Sertifikasi Guru: Apa, Mengapa, Bagaimana?. Bandung: Yrama Wijaya.
  23. Sa’ud, U. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
  24. Salminen, J., Lerkkanen, M. K., Poikkeus, A. M., Pakarinen, E., Siekkinen, M., Hännikäinen, M., … Rasku-Puttonen, H. (2012). Observed Classroom Quality Profiles of Kindergarten Classrooms in Finland. Early Education and Development, 23(5), 654–677. https://doi.org/10.1080/10409289.2011.574267
  25. Setiasih. (2008). Kompetensi Pendidik PAUD. Bahan Ajar (Diklat Tenaga Pendidik PAUD Non Formal Tingkat Dasar). Jakarta: Direktorat PTK PNF Dirjen PMPTK Depdiknas.
  26. Sudjana, N. (2005). Dasar-dasar ProsesBelajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algensindo.
  27. Suprihatiningrum, J. (2013). Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
  28. United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). (2003). The Prague Declaration. “Towards an Information Literate Society.”
  29. Wiedarti, et al. (2018). Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  30. Yilmaztekin, E. O., & Erden, F. T. (2016). Investigating early childhood teachers’ veiws on science practices: The integration of science with visual art in early childhood settings. Early Child Development and Care, http://dx.doi.org/10.1080/03004430.2016.1160899.
  31. Xie, X., Gai, X., & Zhou, Y. (2019). A meta-analysis of media literacy interventions for deviant behaviors. Computers & Education, 139, 146–156. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2019.05.008