Main Article Content

Abstract

Setiap anak memiliki keunikan tersendiri dalam kecerdasannya. Kecerdasan unik ini ada pada salah satu anak yang sudah hafal Al-Qur’an juz 30. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak yang hafal Al-Qur’an juz 30 di  PAUD IT Generasi Rabbani Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini adalah anak berusia 6 tahun yang sudah hafal Al-Qur’an juz 30. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus SQY memiliki kecerdasan dengan IQ 115 (diatas rata-rata), orangtua anak memberikan bimbingan dan motivasi untuk menghafal Al-Qur’an, orangtua dan guru menggunakan metode yang sama yaitu metode talaqqi dengan setoran dalam mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an sehingga anak hafal Al-Qur’an juz 30 di usia 6 tahun. Implikasi yang dilakukan orangtua adalah orangtua menjadikan diri sebagai contoh dengan sering membaca Al-Qur’an dan memberikan jadwal untuk mengaji dengan anak setiap selesai sholat magrib dan sholat isya. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang anak yang mampu menghafal Al-Qur’an dilihat dari metode hafalan Al-Qur’an yang diterapkan oleh orangtua dimana ada banyak metode hafalan Al-Qur’an.

 

Article Details

How to Cite
Dewinta, A., Saparahayuningsih, S., & Indrawati, I. (2020). Studi Kasus Anak Hafal Al-Qur’an Juz 30 Di PAUD IT Generasi Rabbani Kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah Potensia, 5(1), 45–55. https://doi.org/10.33369/jip.5.1.45-55

References

  1. Ammar, A., & Al-Adani, A. F. (2015). Negeri-negeri Penghafal Al-Qur’an. Al-Wafi.
  2. Gardner, H. E. (1993). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Basic Books Inc.
  3. Gardner, H., & Hatch, T. (1989). Educational implications of the theory of multiple intelligences. Educational Researcher, 18(8), 4–10.
  4. Gunawan, I. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. In Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Hurlock, E. B. (1990). Psikologi Perkembangan Edisi 5. Erlangga.
  6. Kar, N. Z. N., & Saleh, S. (2012). Kesan pendekatan inkuiri penemuan terhadap pencapaian pelajar dalam mata pelajaran kimia. Asia Pacific Journal of Educators and Education, 27, 159–174.
  7. Montessori, M., Hunt, J. M. V., & Valsiner, J. (2017). The montessori method. In The Montessori Method. https://doi.org/10.4324/9781315133225
  8. Muhamad Suhaimi Taat, & Mohd Yusof Abdullah. (2014). Impak Pengajaran dan Bimbingan Guru Pendidikan Islam Terhadap Motivasi dan Pembelajaran Terarah Kendiri Pelajar. Jurnal Pemikir Pendidikan.
  9. Primastri, M. D. (2017). Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran Di Kabupaten Pringsewu Lampung Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo. Joged. https://doi.org/10.24821/joged.v10i2.1889
  10. Priyatnomo, M. A. (n.d.). Aspek Kematangan Berfikir (intelektual) anak SD di wilayah Kebumen. Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
  11. Rusyid, R. M. I. (2019). Panduan Praktis & lengkap Tahsin Tajwid tahfidz Untuk Pemula. Laksana.
  12. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfabeta.
  13. Sujiono, Y. N. (2011). Konsep Dasar Pendidikan Usia Dini. PT. Indeks.
  14. Susianti, C. (2016). Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Anak Usia Dini. Tunas Siliwangi Halaman.
  15. Suyadi. (2010). Psikologi Belajar Anak Usia Dini. Pedagogia.