Main Article Content

Abstract

Pesantren As Salaam di Ciampea Udik, Bogor, menghadapi tantangan dalam kemandirian ekonomi dan pemenuhan gizi santri, meskipun memiliki potensi lahan kosong seluas 1,2 hektare. Pengabdian ini bertujuan untuk merumuskan dan mengimplementasikan model pengembangan masyarakat berbasis ekonomi melalui pendidikan keterampilan agribisnis terpadu. Metode yang digunakan adalah pendekatan pendidikan masyarakat (andragogi dan experiential learning) dengan tahapan perencanaan partisipatif, pelatihan budidaya hidroponik, perikanan bioflok, dan pengolahan hasil, serta pendampingan berkelanjutan. Kegiatan melibatkan 60 santri sebagai subjek utama. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek kognitif dan psikomotorik santri, di mana skor post-test pengetahuan agribisnis meningkat dari 45 menjadi 85 (peningkatan 89%), dan keterampilan praktis meningkat sebesar 75%. Secara ekonomi, program ini berhasil membentuk 3 unit usaha agribisnis yang menghasilkan pendapatan bulanan antara Rp 15-20 juta, serta mengoptimalkan 1,2 hektare lahan kosong menjadi pusat produksi dan pembelajaran. Unit hidroponik berhasil memanen sekitar 880 pot sayuran dalam satu siklus, yang secara langsung berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan gizi santri. Model ini terbukti efektif dalam mencapai kemandirian ekonomi pesantren sekaligus menguatkan nilai-nilai falah, ta'awun, dan kewirausahaan di kalangan santri.

Keywords

pendidikan masyarakat pemberdayaan santri kemandirian ekonomi agribisnis terpadu hidroponik

Article Details