Isi Artikel Utama

Abstrak

Hasil kemampuan numerasi siswa kelas V SD berdasarkan Asesmen Nasional masih rendah dan siswa belum sepenuhnya paham cara mengerjakan soal numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal numerasi berorientasi AKM berbasis cagar budaya Kota Bengkulu untuk mempersiapkan siswa kelas V SD menghadapi ANBK. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal numerasi berorientasi AKM berbasis cagar budaya Kota Bengkulu layak secara logis, empiris, dan praktis. Profil kemampuan siswa berdasarkan persentase capaian domain bilangan sebesar 70,27%, domain geometri dan pengukuran sebesar 86,39%, domain data dan ketidakpastian sebesar 85,83%, dan domain aljabar sebesar 80,56%. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan disimpulkan bahwa soal numerasi berorientasi AKM berbasis cagar budaya Kota Bengkulu untuk siswa kelas V SD sangat layak dan efektif digunakan untuk membantu persiapan menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) topik numerasi di jenjang sekolah dasar.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Pengembangan Soal Numerasi berorientasi AKM berbasis Cagar Budaya Kota Bengkulu untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. (2024). Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, 3(2), 241–249. https://doi.org/10.33369/kapedas.v3i2.32275

Referensi

    Alexon. (2010). Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya. Bengkulu: Unit FKIP UNIB Press.
    Andikayana D. M., Dentis N., Kertih I. W. (2021). Pengembangan Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (Akm) Literasi Membaca Level 2 Untuk Siswa Kelas 4 SD. Jurnal Peneitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia, 11(2), 81-92. https://doi.org/10.23887/jpepi.v11i2.622.
    Delima, Nita., dkk. (2022). PISA dan AKM Literasi Matematika dan Kompetensi Numerasi. Subang: Unsub Press.
    Kemdikbud. (2020). Desain Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum 2020. Jakarta: Kemdikbud.
    Kurniawan, Agus P., Mega Teguh P., Rooselyna Ekawati. (2022). Pengembangan Soal Numerasi Berbasis Konteks Nilai Budaya Primbon Jawa. Jurnal Review Pembelajaran Matematika, 7(1), 20-34.
    OECD. (2019). PISA 2018 Results. Combined Executive Summaries. OECD Publishing. www.oecd.org/about/publishing/corrigenda.htm.
    Maulidina, Ana Puspita. (2019). Profil Kemampuan Numerasi Siswa Sekolah Dasar Berkemampuan Tinggi dalam Memecahkan Masalah Matematika. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar. 3. 61-66. 10.21067/jbpd.v3i2.3408.
    Permendikbudristek No. 17 (2021). Asesmen Nasional 2021.
    Piaget, J. (2000). Commentary on Vygotsky. New Ideas in Psychology, 18, 241– 259.
    Pratiwi, I. (2019). Efek Program Pisa Terhadap Kurikulum di Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 4(1), 51. https://doi.org/10.24832/jpnk.v4i1.1157
    Purwono, Urip. (2008). Standar Penilaian Bahan Ajar. Jakarta: BNSP
    Rachmawati., dkk. (2017). Perancangan Sistem Asesmen Literasi Informasi Berbasis Web. Jurnal Edulib. 7(2), 46-59.
    Sriyatun, S. (2020), November 20). PISA dan TIMSS sebagai Acuan AKM. Diambil kembali dari gurusiana.id: http://sitisriyatun.gurusiana.id/article/2020/11/
    Sujana, Nana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
    Wardhani, D. A. P., & Wuli O. (2022). Pengembangan Soal AKM Bermuatan Ethnomatematika dengan Media Canva untuk Mengukur Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar. Aksioma : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika. 11(4), 3860-3871.
    Widana, I Wayan. (2017). Model Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS). LP3M Kemendikbud.
    Widhiyani, I. T., Sukajaya, I. N., & Suweken, G. (2019). Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skills Untuk Pengkategorian Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 8(2), 161–170.
    Widiyoko, E. P. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.