Main Article Content

Abstract

Penelitian tentang scaffolding ini bertujuan untuk mengetahui bantuan apa yang tepat diberikan guru kepada peserta didik dalam menguasai beberapa teknik belajar yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Scaffolding dapat berbentuk verbal ( fokus pada pengembangan bahasa), prosedural (teknik pengelompokan dan kerangka kegiatan), dan berbentuk tools ( alat yang mendukung pembelajaran ). Scaffolding dapat diberikan setelah melakukan dynamics assessment di kelas. Penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan perancah proseduraldalam bentuk LKPD dan dipraktekkan di kelas dalam pembelajaran untuk mendapatkan dinamika fading dan transfer tanggung jawab komponen aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri tipe 5E yaitu Engage, Explore, Explain, Elaborate, dan Evaluate . Penelitian ini merupakan tindakan tindakan kelas yang berlangsung secara tiga siklus. Tiap tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Jenis data dalam penelitian ini berupa data tindakan guru dan tindakan siswa dalam bentuk lembar observasi dan data penelitian keterampilan kelompok dengan tahapan 5E melalui LKPD yang telah dirancang. Hasil penelitian menunjukkan adanya transfer tanggung jawab dari guru ke peserta didik.Pada akhirnya, memberikan evaluasi yang berkualitas, memungkinkan peserta didik untuk melaksanakan tugasnya sebagai siswa dengan baik.

Article Details

How to Cite
Sari, D. P., Rusdi, M., & Anggereini, E. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri tipe 5E berbasis Scaffolding sebagai Transfer Tanggung Jawab Kelas VIII di SMPN 1 Kota Jambi. PENDIPA Journal of Science Education, 5(3), 359–365. https://doi.org/10.33369/pendipa.5.3.359-365

References

  1. Chairani, Z. 2015. Scaffolding dalam Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP PGRI 28 Jan 2015.
  2. Contant, T., Tweed, A., Bass, J., & Carin, A. (2018). Teaching Science-Through Inquiry Based Instruction. United State: Pearson Education.
  3. Elliot, J., (1991). Action Research for Educational Change. Buckingham: Open University Press.
  4. Latifa, B. R., Verawati, N. S., & Harjono, A. (2017). Pengaruh Model Learning Cycle 5e (Engage, Explore, Explain, Elaboration, & Evaluate) terhadap Kemampuan Berpikir. J. Pendidikan Fisika dan Teknologi, 3, 61-67.
  5. Molenaar, I, van Boxtel, C.A.M., & Sleegers, P.J.C., (2011), Metacognitive scaffolding in an innovative learning arrangement, Instructional Science, 39, 785-803.
  6. Quintana, C., Reiser, B. J., Davis, E. A., Krajcik, J., Krajcik, E., Duncan, R. G., Kyza, E., Edelson, D., & Edelson, E. (2004), A scaffolding design framework for software to support science inquiry, The Journal of The Learning Sciences, 13(3), 337–386.
  7. Reigosa, C., & Jiménez-Aleixandre, M. P., (2007), Scaffolded Problem-solving in the Physics and Chemistry Laboratory: Difficulties hindering students’ assumption of responsibility, Inter. Journal of Science Education, 29(3), 307 – 329.
  8. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  9. Uno, H. B., & Koni, S. (2016). Assesment Pembelajaran. (D. Ispurwanti, Ed.) Jakarta: Bumi Aksara.
  10. van de Pol, J., Volman, M. & Beishuizen (2010), Scaffolding in Teacher–Student Interaction: A Decade of Research, Educational Psychology Review, 2 (3), pp 271–296.